Tanam Duit, PT Alpine Green jadi Investor Pertama di KI Ladong

Oleh : Ridwan | Kamis, 18 November 2021 - 13:50 WIB

Kawasan industri Ladong
Kawasan industri Ladong

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong masuknya investor di Kawasan Industri (KI) Ladong, Aceh. KI Ladong merupakan salah satu KI yang termasuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Masuknya PT. Alpine Green sebagai tenant pertama di KI Ladong, dapat mendorong calon-calon tenant lainnya untuk masuk ke KI Ladong," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S. A. Cahyanto di Jakarta, Kamis (18/11).

Dirjen KPAII menegaskan, adanya aktivitas kawasan industri atau sektor industri di suatu wilayah, akan memberikan efek yang luas bagi perekonomian setempat dan nasional.

"Diharapkan pembangunan pabrik PT. Alpine Green sampai dengan produksi pertama di bulan April 2022 dapat berjalan sesuai rencana sehingga dapat berperan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh," ungkapnya.

Melalui PT. Pembangunan Aceh (PT. PEMA) sebagai pengelola kawasan, saat ini di KI Ladong telah tersedia total lahan seluas 66,89 hektare dengan lahan yang siap pakai seluas 17,5 Ha.

Selain itu, di dalam kawasan juga telah tersedia beberapa infrastruktur dasar seperti jalan, kantor pengelola, maupun jaringan energi dan jaringan air yang terkoneksi dengan PLN dan PDAM.

Menurut Eko, perkembangan investasi di KI Ladong saat ini berada dalam tren positif. Sektor yang akan dikembangkan antara lain adalah industri pengolahan cangkang sawit dengan produk yang berorientasi ekspor.

Sebagai bukti keseriusan investasi tersebut, PT. PEMA dan PT. Alpine Green telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), yang disaksikan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Ruang lingkup PKS ini di antaranya untuk pemakaian lahan dalam kawasan industri. PT. Alpine Green merupakan sister company dari PT. Nihhon Hudle dari Jepang.

Dalam kunjungan kerjanya di KI Ladong, beberapa waktu lalu, Direktur Perwilayahan Industri Kemenperin, Adie Rochmanto Pandiangan memberikan apresiasi kepada PT. PEMA yang menunjukkan keseriusannya dalam menyambut para investor.

"Saat ini tengah dibangun jaringan utilitas untuk menunjang kegiatan industri serta pematangan lahan seluas 2 Ha di lokasi pembangunan PT. Alpine Green," tuturnya.

Di samping itu, terdapat Pelabuhan Malahayati yang berlokasi 12 km dari KI Ladong.

“PT. Pelindo selaku operator pelabuhan juga menyatakan kesiapannya dalam mendukung rencana pembangunan tenant pertama serta mengharapkan tenant-tenant lainnya untuk segera masuk sehingga utilisasi pelabuhan juga ikut meningkat," ujar Adhie.

Adie menambahkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 142 tahun 2015 tentang Kawasan Industri, Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya menyediakan infrastruktur industri dan infrastruktur penunjang.

Lebih lanjut, dukungan penyediaan infrastruktur oleh pemerintah tersebut sangat dibutuhkan agar mampu menarik minat investasi industri masuk ke dalam KI terutama bagi PT. PEMA yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan sumber pendanaan utamanya dari APBD cukup terbatas.

Untuk mempercepat pengembangan KI Ladong serta menarik minat investasi dari luar, perlu dilakukan melalui beberapa strategi salah satunya melalui pembentukan kluster industri halal dan menetapkan KI Ladong sebagai salah satu KI Halal Nasional.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa Provinsi Aceh memiliki keistimewaan dalam urusan pemerintahan yang berkaitan dengan syariat islam serta lokasinya yang berada di pintu gerbang Indonesia bagian barat dapat menjadi brand image yang kuat sehingga berpotensi untuk menggarap pasar ekspor ke Timur Tengah," papar Adie.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PURESIA dan Waste tunjukkan komitmen atasi limbah plastik

Rabu, 11 September 2024 - 23:45 WIB

Puresia dan Waste4Change Berkolaborasi untuk Menanggulangi Limbah Plastik

Puresia menghadirkan rangkaian produk perawatan tubuh yang menggunakan bahan-bahan alami, sudah melalui uji dermatologi, dan pastinya sudah bersertifikat vegan melalui Lab Biorius dari Eropa.

Jalan-jalan ke Korea Selatan gratis bersama Benings Clinic.

Rabu, 11 September 2024 - 21:41 WIB

Berlibur ke Korea Gratis Bersama Benings Clinic!

Program yang berlangsung dari 1 September 2024 hingga 31 Januari 2025 ini terbuka bagi semua pelanggan, baik yang baru maupun yang sudah lama menggunakan layanan Benings Clinic untuk berlibur…

PT Gaya Makmur Mobil (GMM) merupakan distributor dari First Automobile Works (FAW) yang mulai memasarkan unit FAW Truck sejak 2005

Rabu, 11 September 2024 - 21:22 WIB

Kiprah GMM Pemberi Solusi Truk di Sektor Logistik, Konstruksi, Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan.

Jakarta-PT Gaya Makmur Mobil (GMM) merupakan distributor dari First Automobile Works (FAW) yang mulai memasarkan unit FAW Truck sejak 2005.

Dalam Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2024, Castrol kenalkan Castrol CRB Mining, teknologi pelumas untuk industri pertambangan.

Rabu, 11 September 2024 - 21:03 WIB

Hadir di IEE Series, Castrol Kenalkan Inovasi Pelumas di Sektor Pertambangan

Castrol telah mengembangkan Castrol CRB Mining, sebuah pelumas mesin yang diformulasikan untuk memberikan perlindungan maksimal pada alat berat di sektor pertambangan.

Mersi boru Silalahi (memegang mikrofon), menangis sedih, menceritakan kisah traumatik atas penangkapan Thomson Ambarita, suaminya, saat jumpa pers di Kantor PGI Jakarta, Rabu (11/9/2024). Thomson bersama 4 masyarakat adat Lamtoras Sihaporas ditangkap personel Polres Simalungun Senin (22/7/2024) pukul 03.00 dinihari atas konflik agraria/tenurial. Mersi bersama pegiat masyarakat adat sudah 15 hari di Jakarta untuk mencari keadilan.

Rabu, 11 September 2024 - 20:53 WIB

Suami Ditangkap Polisi Kali Kedua, Mersi Silalahi Tinggalkan 5 Anak demi Mencari Keadilan di Jakarta

Jakarta-Suara Mersi boru Silalahi (40 tahun), bergetar. Kata-kata tetiba berhenti meluncur dari mulutnya. Air tampak berlinang di matanya. Ia teringat akan lima anaknya, empat di antaranya masih…