Burger King Kini Jajaki Bisnis Ayam Goreng di Indonesia

Oleh : Abraham Sihombing | Jumat, 12 November 2021 - 19:53 WIB

Kehadiran King’s Chicken semakin memperkaya variasi menu yang dihidangkan di Burger King® Indonesia. (Foto: Humas PT Burger King Indonesia)
Kehadiran King’s Chicken semakin memperkaya variasi menu yang dihidangkan di Burger King® Indonesia. (Foto: Humas PT Burger King Indonesia)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Siapa sih yang tidak tahu kalau Burger King® itu adalah sebuah restoran cepat saji yang menghidangkan hamburger sebagai menu utamanya? Sejak pertama kali masuk ke Indonesia, kemudian juga sempat meninggalkan Indonesia, terus kembali lagi masuk ke Indonesia dan hingga kini, Burger King® hanya dikenal sebagai restoran yang menghadirkan berbagai menu hamburger terpilih dan istimewa.

 

Pada 2021 ini, Burger King® semakin memanjakan para konsumen setianya dengan menyediakan ayam goreng yang bernama King’s Chicken, dengan rasa yang lebih renyah, gurih, dan rasa pedasnya pas. Produk baru ini hadir tanpa MSG dan bahan-bahan sintetis. Kini para pelanggan Burger King® sudah dapat langsung menikmati menu ini di 175 gerai di seluruh Indonesia.

 

Kehadiran King’s Chicken ini menunjukkan bahwa Burger King® #GakCumaRajaBurger. Memang, Burger King® memulai perjalanannya dari Amerika Serikat, dimana burger adalah salah satu makanan favorit di sana, dan kini gerai Burger King® telah mendunia. Bahkan, sejak 1954, Burger King® dikenal sebagai “rumah” dari Whopper®, yakni burger terbesar yang terbuat dari 100% daging sapi Australia dan dipanggang sempurna.

 

Akan tetapi di Indonesia, terdapat istilah “Kalau Belum Makan Nasi, Belum Makan”, sehingga pada 2017, Burger King® Indonesia memperkenalkan menu ayam goreng dan nasi sebagai salah satu pilihan menu. Kini Burger King® telah memperbaharui resep menu tersebut agar dapat semakin meningkatkan kepuasan konsumen.

 

Eu Gene, CMO Burger King® Indonesia, mengemukakan, King’s Chicken adalah komitmen Burger King® dalam berinovasi dan mengembangkan beragam pilihan menu bagi konsumen.

 

“Bagi Burger King®, konsumen adalah raja. Kami selalu mendengarkan masukan dan preferensi rasa dari para pelanggan. Oleh karena itu, kami mengembangkan resep untuk menyempurnakan pilihan menu ayam di Burger King®. Kali ini, kami sangat yakin bahwa King’s Chicken yang dilengkapi dengan bahan terbaik dapat cocok dan memenuhi selera konsumen di Indonesia,” papar Eu Gene.

 

Burger King® memahami, ayam adalah salah satu bahan pokok di berbagai pilihan makanan di Indonesia. Setiap tahun, konsumsi ayam di Indonesia terus meningkat. Pada 2020, konsumsi ayam per kapita di Indonesia mencapai 12.79 kg.

 

Kini banyak pilihan menu berbahan ayam yang tersedia, salah satunya ayam goreng. Ayam goreng yang gurih dan juicy adalah menu yang disukai di berbagai negara dan budaya. Menu ini dikenal dengan rasa yang enak namun harganya terjangkau. Oleh karena itu, Burger King® mengambil langkah besar mengembangkan menu berbasis ayam dengan beragam pilihan yang dapat dinikmati konsumen.

 

Tapi mengapa kita sangat menyukai ayam goreng? Sebuah penelitian berjudul ‘Flavour’ yang ditulis oleh psikolog eksperimental Charles Spence, menyatakan bahwa suara dari renyahnya ayam goreng menjadi alasan tersembunyi mengapa kita sangat menikmati menu tersebut.

 

Ketika mengembangkan resep King’s Chicken, ada beberapa faktor yang menjadi perhatian Burger King®. Yang pertama dan terutama adalah penampilan dan aroma. Burger King® memperhatikan warna, aroma, rasa, dan tekstur dari breading.

 

Kemudian yang berikutnya adalah tingkat empuk, juicy, rasa asin dan gurih dari daging ayam. Burger King® meningkatkan resep dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut. Oleh karena itu, King’s Chicken menjadi terasa lebih enak, lebih renyah, dan lebih juicy dengan tingkat pedas yang pas.

 

Sementara itu, Natalia Purwati, Head of Supply Chain & Innovation Burger King® Indonesia menjelaskan, Burger King® sangat senang dapat memperkenalkan resep baru ini kepada konsumen, terutama karena King’s Chicken dibuat dengan 100% bahan asli dan tidak menggunakan pewarna, perasa, atau pengawet sintetis apa pun.

 

“Kami memahami, semakin banyak orang kini berhati-hati dengan makanan yang mereka konsumsi. Oleh karena itu, sebagai brand global yang memiliki Food Quality Assurance yang tinggi , Burger King® berupaya untuk dapat mengadvokasi para konsumen untuk mengetahui lebih dalam mengenai makanan yang dikonsumsi dengan melakukan transparansi akan bahan-bahan yang digunakan,” tukas Natalia.

 

Natalia menuturkan, King’s Chicken dapat dipastikan terbuat dari bahan dan bumbu bebas MSG namun tetap memberikan rasa gurih yang memanjakan lidah konsumen. Dengan peluncuran resep baru King’s Chicken, Burger King® bangga dapat menyediakan menu yang tidak hanya lezat tetapi juga membantu konsumen dalam memilih makanan terbaik.

 

Sebelum meluncurkan menu ini, Burger King® telah melakukan blind test di dua gerai Burger King® di Indonesia. Peserta tidak hanya mencicipi 3 variasi resep King’s Chicken tetapi juga membandingkannya dengan kompetitor. Mereka menilai ayam goreng berdasarkan berbagai kategori seperti, ukuran, warna lapisan tepung, aroma, rasa keseluruhan, kepedasan dan lainnya.

 

Melalu blind test tersebut banyak dari responden memberikan penilaian positif kepada King’s Chicken, bahkan jauh lebih banyak daripada pesaingnya. Burger King® berharap agar King’s Chicken dapat dinikmati oleh seluruh konsumen di Indonesia. Oleh karena itu, menu ini tersedia mulai dari harga Rp 25.000, yang sudah termasuk 1 potong ayam goreng, nasi dan Jasmine Tea.

 

Burger King® yang merupakan restoran makanan cepat saji terbesar kedua di dunia didirikan pada 1954. Sebagai rumah dari The WHOPPER®, Burger King® beroperasi di lebih dari 18,800 lokasi di lebih dari 100 negara. Burger King®Indonesia membuka restoran pertamanya pada 2007 di Jakarta dan kini telah mengoperasikan 174 restoran yang berlokasi di 22 kota di seluruh Indonesia. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi industri petrokimia

Selasa, 19 November 2024 - 06:00 WIB

Impor Petrokimia Tembus 10 Juta Ton per Tahun, INAPLAS Desak Pemerintah Terapkan Antidumping

Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS) mencatat importasi industri kimia mencapai 10 juta ton per tahun.

FMB9: Makan Bergizi Gratis Solusi Tekan Angka Stunting:Narasumber:1. Nopian Andusti, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera & Pemberdayaan Keluarga (KSPK), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. 2. Nunung Nuryantono, Plt. Deouti III Kemenko PMK. 3. Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia & Pemerataan, Sekretariat Wakil Presiden RI

Selasa, 19 November 2024 - 05:35 WIB

Posyandu dan Puskesmas, Garda Terdepan Pemerintah Monitor Pencegahan Stunting

Jakarta, FMB9 - Posyandu dan Puskesmas berperan penting dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia. Sebagai garda terdepan, kedua institusi ini memastikan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui,…

OREO Berbagi serahkan donasi kepada pengusaha dan perajin batik di Cirebon.

Senin, 18 November 2024 - 23:46 WIB

OREO Berbagi Beri Dampak Nyata Kepada Seribuan Pengrajin Batik di Cirebon

OREOmemberikan dampak nyata kepada lebih dari 1.400 pengrajin dan pengusaha batik di wilayah Cirebon yang salah satu coraknya digunakan dalam OREO BATIK.

Nabati Universe sukses manjakan penggemar K-pop dengan mengadakan meet and greet aespa.

Senin, 18 November 2024 - 23:33 WIB

Nabati Universe Kembali Manjakan K-Popers dengan Gelar Meet and Greet aespa

Dalam tajuk Meet & Greet (M&G) aespa on Richoco Land, Nabati menghelat ajang tersebut dengan nuansa serba coklat Richoco dan gold caramel khas Nabati Grande.

Sejumlah bantuan produk hingga tenda makanan Yayasan WINGS Peduli distribusikan untuk pengungsi korban erupsi Lewotobi Laki-laki.

Senin, 18 November 2024 - 23:06 WIB

Kembali Hadir di Wilayah Bencana, Yayasan WINGS Peduli Bantu Pengungsi Erupsi Gungung Lewotobi Laki-laki N

Bantu Pengungsi erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, upaya Yayasan WINGS Peduli untuk hadir bukan pertama kali di wilayah bencana melalui berbagai inisiatif bantuan dan kolaborasi.