Perusahaan Industri Sepatu PT. Changsin Disoal Kontraktor

Oleh : Candra Mata | Kamis, 09 September 2021 - 14:50 WIB

Cristin Nobiantari, General Manager PT Hanjin Kontruksi Indonesia
Cristin Nobiantari, General Manager PT Hanjin Kontruksi Indonesia

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Perusahaan Manufaktur Pembuat Sepatu khusus Nike di Indonesia yakni PT Changshin Reks Jaya (“Pemilik”) dipersoalkan oleh PT Hanjin Kontruksi Indonesia (“Kontraktor”) lantaran memaksakan pendapat dan disebut abai dari tanggung jawabnya.

Dimana, menurut manajemen PT Hanjin, sebelumnya Perusahaan asal Korea tersebut membuat empat perjanjian konstruksi dengan PT Hanjin selaku Kontraktor pada tahun 2019, untuk membangun pabrik pembuatan sepatu di Garut Jawa Barat.

Kontraktor tersebut sudah mulai membangun pabrik. Namun selama masa konstruksi, pemilik atau PT Changsin membiarkan staf yang tergabung dalam PT Seo Heung Jaya Indonesia (anak usahanya-red) melakukan pengawasan konstruksi. 

“Kegiatan pengawasan ini ilegal karena staf ini dan PT Seo Heung Jaya tidak memiliki izin pengawasan konstruksi,” ujar Cristin Nobiantari, General Manager PT Hanjin dalam keterangannya yang diterima redaksi INDUSTRY.co.id pada Kamis (9/98/2021).

Sejatinya, menurut Cristin, meski dalam kondisi sulit, pihaknya telah menyelesaikan syarat dari semua kontrak pada September 2019 tersebut.

Tak hanya itu, bahkan pihaknya juga telah melanjutkan konstruksi tambahan yang diminta oleh Pemilik dan menyelesaikan konstruksi tambahan tersebut pada Mei 2020.

“Dan kami sudah menyerahkan seluruh pabrik yang dibangun kepada PT Changsin,” ungkapnya.

Dengan demikian, lanjut Cristin, PT Changsin harus membayar Kontrak dengan Harga Semua Kontrak sebesar Rp182.496.000.000 ditambah Biaya Konstruksi tambahan sebesar Rp 34.762.000.000 yang dihitung dengan kuantitas yang disediakan.

“Tetapi mereka (“Pemilik”) mengabaikan permintaan Kontraktor untuk membayar jumlah penuh karena ada argumen terhadap perhitungan jumlah yang disediakan dan syarat pembayaran,’ kata Cristin.
Untuk itu, pihaknya telah meminta D’Quanusa sebuah perusahaan konsultan biaya konstruksi independen dan profesional milik IQSI untuk menghitung ulang kuantitas dan biaya.

“Berdasarkan laporan D’Quanusa, seharusnya Pemilik sudah membayar Seluruh Kontrak ditambah Biaya Konstruksi tambahan, dengan total Rp238.983.800.000, tetapi Pemilik hanya membayar Rp177.028.747.500 yang jumlahnya kurang dari pembayaran harga Semua Kontrak,” imbuh Cristin.

“Jadi saat ini Kontraktor tidak punya pilihan selain mengajukan banding untuk mengajukan gugatan hukum ke pengadilan Indonesia,” sambungnya.

Untuk itu, Cristin berharap berharap, termasuk kepada Pemerintah agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami ini dengan seadil-adilnya.

“Kami berharap dapat keadilan,” pungkasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, redaksi telah meminta tanggapan dari manajemen PT Changsin namun pesan redaksi belum mendapat respon.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Peresmian Brand Name ESG TelkomGroup "Go Zero" oleh Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah beserta jajaran Direksi & Senior Leaders Telkom, disaksikan Sekretaris Camat Karangtengah Anwar Masdari, S.Pi., M.M., Kepala Desa Tambak Bulusan Ahmad Chabibullah, S.Psi., Komandan Rayon Militer Karangtengah Capt. Infanteri Suparmin, dan Wakil Kepala Polisi Sektor Karangtengah Ipda Rahmat Heriawan di Pantai Glagah Wangi, Demak

Rabu, 20 November 2024 - 05:05 WIB

Luncurkan GoZero - Sustainability Action by Telkom Indonesia, Aksi Nyata ESG Telkom Demi Masa Depan Berkelanjutan

Sebagai perusahaan pendorong transformasi digital yang berkelanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) tidak hanya berfokus pada profitabilitas perusahaan, tetapi juga berperan dalam…

Bazar UMKM BRILian

Rabu, 20 November 2024 - 04:58 WIB

Kembali Digelar, Bazar UMKM BRILiaN Bantu Berdayakan dan Perluas Pasar Pelaku Usaha

BRI terus memberikan pendampingan dan pemberdayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Berbagai inisiatif dilakukan BRI salah satunya dengan kembali menyelenggarakan “Bazar…

Para peserta membuat kerajinan tie-dye mereka sendiri di Ock Pop Tok, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk melestarikan tekstil dan kerajinan tradisional Laos. Proses tie-dye menggunakan bahan-bahan dari kebun pewarna milik Ock Pop Tok, yang menunjukkan bagaimana bahan-bahan alami digunakan dalam pembuatan tekstil.

Selasa, 19 November 2024 - 23:05 WIB

ASEAN Youth Fellows Beraspirasi untuk Membangun ASEAN yang Lebih Inovatif dan Terhubung Para Fellows dari 11 Negara

Singapura– Sebanyak 44 pemimpin muda Asia Tenggara berkumpul dalam ASEAN Youth Fellowship (AYF) edisi keenam yang berlangsung dari tanggal 3 hingga 10 November 2024. Mereka berasal dari 10…

Edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mitigasi bencana di SD Al-Khairaat Kao, Ternate, Maluku Utara.

Selasa, 19 November 2024 - 21:45 WIB

Edukasi PHBS dan Mitigasi Bencana di SD Al-Khairaat Kao Ternate, Tingkatkan Kesadaran Siswa

Penting bagi anak-anak untuk memahami dan mempraktikkan hidup bersih serta siap menghadapi situasi darurat seperti bencana alam.

Ilustrasi investasi

Selasa, 19 November 2024 - 20:38 WIB

Investasi Jumbo Sugiman Halim, Kepemilikan Saham BOAT Meroket ke 10,51%

Konglomerat Sugiman Halim kembali menjadi sorotan dengan langkah investasinya yang agresif di pasar saham.