Kurangi Polusi Sampah Plastik, Kini Ada Kemasan Sampo Pakai Ulang
Oleh : Chodijah Febriyani | Selasa, 31 Agustus 2021 - 17:20 WIB
Kemasan Botol Sampo Pantene (Dok: Pantene)
INDUSTRY.co.id - Sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam mengurangi sampah plastik, kini para konsumen Indonesia juga dapat mengambil tindakan nyata untuk turut melindungi alam dan lautan dengan membeli paket sampo alternatif yang menawarkan kemasan dengan sistem pakai ulang.
Inisiatif ini dilakukan oleh Koinpack, yakni perusahaan yang berfokus pada pengembangan dan produksi kemasan plastik kali
ini bekerja sama dengan Procter dan Gamble dalam menjalankan uji coba untuk Pantene dengan kemasan botol sampo yang dapat di pakai secara berulang.
Botol dengan sistem pakai ulang tersebut kini sudah tersedia di warung-warung, bahkan Bank Sampah di Jakarta, botol tersebut juga dapat ditemukan di distributor.
Untuk memastikan bahwa botol pakai ulang tersebut oleh para konsumen dan tetap beredar, Koinpack memastikan bahwa para pemilik toko hanya cukup memindai botol dengan kode QR khusus. Nantinya, Koinpack secara berkala akan mengambil botol dari setiap titik penjualan, membersihkan dan mendistribusikan botol tersebut untuk dipakai ulang.
Para pelanggan juga dianjurkan untuk mengembalikan botol dan akan mendapatkan diskon untuk pembelian produk selanjutnya. Adapun setiap botol sampo yang dikembalikan setara dengan 14 sachet sampo sekali pakai yang biasanya berpotensi hanya menjadi sampah di lautan. Berhemat sekaligus Selamatkan Bumi Awal tahun ini, uji coba yang telah dilakukan atas Inisiatif dari Koinpack terbukti sukses.
Para konsumen lebih memilih untuk membeli kemasan botol dengan sistem kemasan pakai ulang ketimbang sampo dengan kemasan sachet. Para pemilik usaha juga tidak terkendala saat melakukan langkah pemindaian kode QR, yang dimana Langkah tersebut dibutuhkan untuk keperluan pengembalian botol.
Adapun setelah botol kemasan pakai ulang terkumpul dan dibersihkan, botol akan kembali diisi dengan produk dan dijual kembali kepada para pemilik usaha. Sistem ini dinilai efektif untuk para pemilik usaha dan konsumen, baik dari segi biaya maupun keuntungan. Konsumen juga menghemat Rp1250 untuk pembelian produk selanjutnya karena telah mengembalikan botol
yang sudah digunakan.
Bintang, selaku Direktur Bisnis Koinpack memaparkan, setiap konsumen yang melakukan pengembalian botol, sudah dapat dipastikan mereka telah melakukan penghematan dari segi harga.
"Mereka juga senang karena dapat mengontrol pengeluaran untuk produk yang mereka biasa beli dan tentunya mendapatkan kemudahan karena kemasan botol yang tidak mudah tumpah seperti sachet," katanya melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.
Para pemilik usaha memberikan tanggapan positif mengenai inisiatif yang telah dilakukan. Mengurangi plastik sekali pakai dengan cara yang ekonomis adalah faktor pendorong utama untuk membeli botol yangdapat diisi ulang.
Sementara, menurut Ketua Bank Sampah yang juga salah satu pemilik warung, Ella mengatakan dengan sistem yang inovatif ini saya bisa mendapatkan penghasilan sekaligus berperan dalam mengurangi sampah plastik.
"Skema insentif Koinpack membuat pelanggan setia ke Warung saya," ungkapnya.
Melihat hal ini, sebagai upaya mencari alternatif kemasan yang dapat dipakai ulang untuk produknya serta berupaya untuk melakukan perubahan sistem, pihak Pantene mendapati Koinpack disaat perusahaan tersebut memenangkan kompetisi Inovasi Usaha Rintisan Berkelanjutan dalam Kemasan Produk yang diselenggarakan oleh P&G.
"Sebagai perusahaan yang dicintai di Indonesia, P&G selalu berdiri membawa kekuatan untuk kebaikan dan kekuatan untuk bertumbuh, force for good and a force for growth tidak hanya secara nasional tapi juga dalam skala global. Oleh karena itu, kami percaya pada pentingnya menemukan alternatif kemasan plastik sekali pakai yang tentunya sudah teruji," ujar Ovidia Nomia, Direktur Komunikasi P&G Indonesia.
"Kami sangat senang dapat memiliki kesempatan bekerja sama dengan Koinpack untuk bereksperimen dalam menciptakan perubahan radikal dalam kemasan kami dengan salah satu merek Perawatan Rambut terbesar kami, Pantene. Kerjasama yang terjalin ini tentunya sangat berharga bagi kami guna untuk terus memperluas proyek percobaan ini dan mengembangkannya lebih lanjut," tambah Ovidia.
Koinpack sendiri memulai proyek percobaannya pada Maret 2020 di Jakarta. Sejak saat itu, Koinpack berhasil menjual 3,200 botol melalui dua bank sampah, tiga warung dan sebelas agen perorangan ke lebih dari 400+ konsumen.
Penjualan tersebut telah membantu pencegahan 25.600 kemasan sachet yang berpotensi hanya menjadi sampah. Saat ini yang menjadi fokus utama dari Koinpack adalah untuk memperluas usaha di wilayah cakupan Jakarta dengan 1.000 titik penjualan di akhir 2022. Hal ini dapat memungkinkan Koinpack menjadi yang pertama dalam penyedia alternatif produk kemasan tanpa sampah.
Proyek percobaan kolaboratif dengan Pantene terkait kemasan pakai ulang tentunya membawa perusahaan selangkah lebih maju dalam mewujudkan ambisi untuk beralih ke ekonomi sirkular.
Hal ini merepresentasikan sebuah terobosan dalam mengubah sistem kemasan, jika percobaaan ini berhasil dilaksanakan akan berdampak pada akselerasi transisi ekonomi sirkular. Adapun daftar lengkap lokasi penjualan yang turut berpartisipasi dapat ditemukan di situs web Koinpack.
Komentar Berita