Besok, Meteri ESDM Akan Lantik Sejumlah Pejabat SKK Migas
Oleh : Hariyanto | Kamis, 25 Mei 2017 - 21:15 WIB
SKK Migas (Foto IST)
INDUSTRY.co.id -Jakarta, Besok Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melantik sejumlah pejabat dilingkungan SKK Migas. Hal tersebut dibenarkan dengan lembar surat yang diperoleh INDUSTRY.co.id pada Kamis (25/5/2017).
Surat dengan Nomor 1594.Und/04/SJN.P/2017 dengan tanggal 24 mei 2017 tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM M Teguh Pamudji.
Surat tersebut berisikan perihal undangan pelantikan. Pelantikan akan dilakukan di Ruang Sarulla, Gedung Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM.
Surat undangan pelantikan di lingkuan Kementerian ESDM. (Ist)
“Untuk menyaksikan pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan ketua dan anggota komite Badan Pengatir Hilir Minyak dan Gas Bumi di lingkungan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi oleh Menteri Energi Sumber daya Mineral ,” tulis surat tersebut.
Sebelumnya, sejumlah kalangan mendesak agar Menteri ESDM Ignasius Jonan segera mencopot Amien Sunaryadi dari jabatannya sebagai kepala SKK Migas. Pasalnya, tidak ada prestasi yang terbilang mumpuni, bahkan bisa dikatakan mengalami kemunduran, selama SKK Migas dipimpin Amien.
Perkembangan wilayah kerja (WK) migas konvensional dan non konvensional di Indonesia, sejak SKK Migas dipimpin Amien Sunaryadi, dinilai terus mengalami penurunan.
Data SKK Migas menunjukkan, pada akhir 2014, jumlah WK mencapai 318. Rinciannya, WK non konvensional 55, WK eksplorasi konvensional 183, dan WK eksploitasi 80. Setahun berikutnya, jumlah WK turun menjadi 312, terdiri atas WK non konvensional 58, WK eksplorasi konvensional 170, dan WK eksploitasi 84.
Kemudian, hingga per Oktober 2016, WK kembali anjlok tersisa 288. Rinciannya, WK non konvensional 56, WK eksplorasi konvensional 147, dan WK eksploitasi 85.
Bahkan, beberapa waktu lalu Menteri Jonan juga pernah melontarkan kekecewaannya atas kinerja Amien Sunaryadi. Kekecewaan Jonan terlihat dari terus melonjaknya biaya cost recovery sementara produksi migas tidak kunjung meningkat.
Komentar Berita