Jutaan Netizen Terharu! Anggota TNI AD Ini Asuh 3 Anak yang Ditinggal Orang Tua karena Covid-19, KPAI: Kita Beri Apresiasi untuk Sertu TNI Edu Marung

Oleh : Kormen Barus | Minggu, 15 Agustus 2021 - 12:46 WIB

anggota TNI Edu Marung dari Batalyon Bekang 5 Perbekud
anggota TNI Edu Marung dari Batalyon Bekang 5 Perbekud

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Dalam melakukan pengawasan anak anak yang dititipkan karena orang tua meninggal, Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menemukan anggota TNI Edu Marung dari Batalyon Bekang 5 Perbekud yang mau mengasuh 3 anak yang telah sebulan ditinggal orang tua.

Mendapatkan 3 anak beradik kakak (C 4 tahun, J 11 tahun dan f 13 tahun) asal Flores yang telah sebulan tinggal di bilangan kontrakan Rawa Lumbu Bekasi, tanpa orang tua. Edu merasa terpanggil.

"Kami di perantauan saling terkonek, di dalam grup perkumpulan masyarakat Manggarai Flores. Sejak perkumpulan memberi tahu ada orang tua yang terkena Covid, kami saling bantu, termasuk keluarga ini. Seperti kami mengatarkan makanan meski hanya menaruhnya didepan pintu,"jelas Edu Marung.

Menurut Edu, awal Juli 2021 ibu 3 anak ini meninggal dan ayah mereka kemudian sakit covid dan sekitar minggu ketiga Juli 2021 ayah dari anak-anak ini menyusul istrinya meninggal. Perkumpulan mendorong Edu untuk memberanikan diri mengasuh mereka. Saya bilang ke istri saya,  kita tidak akan kelaparan, Tuhan selalu memberi  jalan, " tegasnya menguatkan diri ketika mengambil anak-anak ini.

Kondisi tinggal di kontrakan memang tidak bernasib sama dengan masyarakat yang telah lama di kenal, apalagi hidup anak anak ini telah berpindah pindah 4 kali dalam mengadu nasib di Jakarta, " kata Edu yang pernah dimintai tolong keluarga.

Menurut Edu, kisah ibunya mencari ambulance dan tidak mendapatkan hingga meninggal di tempat, dilanjutkan berselang seminggu ayahnya juga ikut meninggal di rumah sakit, sangat meninggalkan duka mendalam untuk anak anak.

Namun grup perkumpulan masyarakat Flores tidak meninggalkan Edu sendirian, mereka mencari akses, agar apa yang diperbuat Edu dan didukung istrinya mendapatkan perhatian. Akhirnya perkumpulan bisa mendatangkan Kementerian Sosial, dan berkomunikasi via telepon dengan KPAI dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dalam komunikasi tersebut Edu meminta tolong agar anak anaknya di perhatikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Kesehatan. Kalau untuk makan kami bisa, tapi untuk jaminan masa depan pendidikan dan kesehatan kami mohon bantuan, katanya.

Sesudah sebulan mengasuh anak anak ini, kami sangat bersyukur, ada bantuan beras 15 liter, minyak goreng, sarden kaleng, beberapa baju buat ketiga anak, sepatu buat anak yang besar, buku, peralatan sekolah dan peralatan mandi dari Kementerian Sosial.

Bersama istrinya Maria Cahaya yang sudah memiliki anak satu, Edu mengasuh ketiga anak tersebut. BIla anak melamun dan ingat orang tuanya, saya selalu bilang jangan melamun, ayok ingat ayah ibu kalian yang konyol konyol, kata Maria.

Ada peristiwa lucu, karena anak kedua ini sangat kritis, sehingga almarhum ayahnya pernah mendoakan kepada Tuhan agar otaknya dicairkan, dan kami tertawa semua.

Hampir di masa masa awal kehilangan orang tua mereka selalu kami ajak mengingat kisah kisah perjuangan dan kisah bahagia bersama orang tua mereka.

Kondisi di awal yang berat, selalu kami alihkan dengan berdoa dan yakin orang tua mereka sudah bahagia di surga, Anak anak jadi kuat dan yakin ini adalah kehendak Tuhan.

Jasra Putra dari KPAI melaporkan, kami sedang giat menyerap informasi untuk menjangkau dan berkomunikasi dengan para orang tua yang mau mengasuh anak, kami mendukung dan mendorong lebih banyak lagi orang tua yang mau mengasuh anak anak.Ujarnya sabtu 14/08 kepada awak media.

Jastra juga menurutkan karena dari 100 ribu kematian karena Covid, tentu akan banyak anak anak yang kehilangan figur atau aktor pengasuh utamanya, tidak hanya orang tua yang meninggal, bisa juga yang mengasuh single parent, paman atau bibi, kakek atau nenek, atau keluarga tidak sedarah, bisa juga kakak dan adik, atau sesama keluarga perantauan seperti ketiga anak ini.

Bisa juga anak anak mengalami kehilangan banyak figur pengasuh dalam satu keluarga besar. Tentu akan sangat berat untuk anak. Ungkapnya.

Negara kita memanggil keluarga keluarga, yang mau jadi relawan pengasuhan, karena Negara ini belum memiliki daftar calon orang tua asuh sebagaimana yang diwajibkan dalam PP 44 tahun 2017.

Kita mulai saja mendata orang orang yang mau menjadi relawan pengasuhan untuk anak anak yatim ini yang sebaran datanya sangat besar.

Kenapa, karena pandemi belum berakhir, situasi anak anak terlantar akan bertambah terus, dengan menurunnya ekonomi, phk, kekerasan, perceraian, masalah mental, kehilangan tempat tinggal, hingga meninggal.

"Kita perlu bergandengan tangan secara cepat menyelamatkan anak anak ini".

Kami juga mengundang istri Sertu Edu dalam Rakornas KPAI Pemenuhan dan Perlindungan Anak Korban Kehilangan Orang Tua Pada Pandemi Covid 19.

KPAI berharap setelah mendengar situasi pengasuhan, rapat yang diselenggarakan bersama Kementerian dan Lembaga, Orsos, Ormas, MUI dan para pemuka agama dapat memotret langsung kondisi anak anak yang terlepas dari pengasuhan.

Memang dengan potensi data yang besar ini, semua harus bergandeng tangan, tidak mungkin meninggalkan pemerintah sendirian.

Karena seiring sedang mendata, juga tidak mungkin membiarkan nasib anak anak yang terlepas dari keluarga tersebut terlalu lama.

Sebelumnya kedua orang tua dari ketiga kakak beradik meninggal karena Covid. Ibunya alm Siti Fatima lebih awal meninggalkan mereka (29/6) di kontrakan kemudian ayahnya alm Vinsensius meninggal (4/7) di Rumah Sakit Tebet.

Anak anak sempat khawatir ketika ayahnya akan dimakamkan di rorotan, kata mereka inginnya ayah ibu di makamkan bersama di Pedurenan. Karena masih ingin dekat dengan Ayah dan Ibunya, jangan di pisah makamnya, kata Sertu Edu. Pungkasnya.

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Rabu, 08 Januari 2025 - 19:00 WIB

Apple ‘Ngeyel”, Menperin Agus Bakal Beri Sanksi Tegas

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita secara terang-terangan mengultimatum Apple soal potensi pengenaan sanksi terkait komitmen investasi skema ketiga yaitu pembangunan…

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)

Rabu, 08 Januari 2025 - 18:35 WIB

HOKI Optimis Omzet Meningkat Tahun Ini Berkat Ekspansi Jaringan Distribusi

Produsen beras, PT Buyung Poetra Sembada, Tbk., (HOKI) terus aktif memperkuat dan memperluas jaringan distribusi beras Topi Koki dan beras sehat Dailymeal ke seluruh Indonesia seiring dengan…

Penutupan program pelatihan Desain Chip

Rabu, 08 Januari 2025 - 18:03 WIB

Cetak Talenta Muda untuk Industri Semikonduktor, POLYTRON dan ICDEC Sukses Gelar Pelatihan Desain Chip

POLYTRON bersama Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC) sukses menggelar pelatihan desain chip batch pertama yang berlangsung di Kudus dari bulan Oktober hingga Desember 2024.…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Aries Kemenperin)

Rabu, 08 Januari 2025 - 17:50 WIB

Tegas! Menperin Agus Belum Beri Izin Edar iPhone 16 di RI Meski Telah Investasi Rp15 Triliun, Ini Alasannya

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita akhirnya buka suara terkait gonjang-ganjing investasi Apple Inc. di Indonesia. Seperti diketahui, pada Selasa (7/1) perwakilan Apple…

Mesin Cuci Midea

Rabu, 08 Januari 2025 - 17:44 WIB

Canggih dan Modern, Midea Tawarkan Mesin Cuci Front Loading dan Top Loading

Saat hendak membeli mesin cuci, salah satu pertimbangan utama adalah memilih antara mesin cuci front loading dan top loading. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing yang perlu dipertimbangkan…