Optimalkan Daerah Irigasi Komering, Kementerian PUPR Bangun Bendungan Tiga Dihaji di Sumsel

Oleh : Hariyanto | Selasa, 10 Agustus 2021 - 10:15 WIB

Pembangunan Bendungan
Pembangunan Bendungan

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai salah satu upaya untuk memenuhi target Visium Tahun 2030 yakni rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk bisa mencapai sebesar 120 meter kubik per kapita per tahun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun, dengan sekitar 222 miliar m3/tahun dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.

“Namun dengan potensi tersebut, keberadaannya tidak merata dalam dimensi ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air baru. Pada musim hujan air akan ditampung dalam bendungan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk menambah tampungan air,” kata Menteri Basuki yang dikutip INDUSTRY.co.id, Selasa (10/8/2021).

Bendungan Tiga Dihaji sebagai bendungan pertama di Sumatera Selatan akan menambah kapasitas Daerah Irigasi (D.I) Komering untuk lahan pertanian seluas 18.219 hektare (Ha). Dengan begitu, hasil pertanian dari Provinsi Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air yang baik dari bendungan ini.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Ditjen SDA Kementerian PUPR Birendrajana mengatakan, salah satu tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji untuk menjaga kestabilan suplai air D.I Komering di saat musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan Sungai Komering.

"Tantangan yang dihadapi dalam pengaturan irigasi pada musim kemarau, debit air sungai komering yang masuk ke saluran irigasi sangat kecil. Sementara pada musim hujan elevasi sungai komering naik mengakibatkan debit air sungai komering yang masuk ke saluran relatif  cukup besar dan membawa cukup banyak kandungan lumpur yang mengendap di saluran," kata Birendrajana.

D.I Komering memiliki potensi mengairi lahan seluas 124.000 Ha, dan hingga saat ini baru dapat mengairi lahan irigasi sekitar 70 ribu Ha, sedangkan sisanya sekitar 50 rb Ha belum dioptimalkan, direncanakan bertambah sekitar 18.219  Ha dari Bendungan Tiga Dihaji dan akan dilengkapi dengan pembangunan Bendungan Saka di Kabupaten Oku Selatan yang rencananya juga akan dimulai.

Selain untuk irigasi, Bendungan Tiga Dihaji juga diperuntukkan untuk konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku sebesar 0,30 m3/detik, pembangkit listrik sebesar 4x10 MW, dan sarana pariwisata serta olahraga. Saat ini progres konstruksi bendungan dengan kapasitas tampung sebesar 104 juta m3 tersebut sebesar 22,5%.

Pekerjaan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan terdiri atas 4 paket yakni Paket 1 senilai Rp 1,07 triliun dengan kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dan PT Basuki Rahmanta Putra.

Paket 2 senilai Rp 1,34 triliun, dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk, dan PT SAC Nusantara. Paket 3 dengan nilai kontrak Rp 629,94 miliar, oleh PT Nindya Karya dan PT Taruna Putra Pertiwi. Paket 4 dengan nilai Rp 690,71 miliar oleh PT Wijaya Karya dan PT Rudy Jaya.

Selain Bendungan Tiga Dihaji, di Provinsi Sumsel Kementerian PUPR juga akan membangun Jaringan Irigasi D.I. Lematang sepanjang 34,4 km untuk 3.000 ha area irigasi,rencana lelang akhir Agustus dan kontrak September 2021dengan alokasi anggaran Rp 619,6 miliar pada 2021 – 2023. 

Selain itu juga akan dibangun Jaringan Irigasi D.I. Lempuing (Komering Irrigation Project Stage – III) sepanjang 73,41 km untuk melayani 8.500 ha, dengan alokasi biaya Rp 1,49 triliun untuk masa pelaksanaan 2022 – 2025, saat ini tengah dilakukan review desain dengan rencana pendanaan loan JICA.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Dana Haji

Minggu, 19 Januari 2025 - 09:30 WIB

Solusi Haji Mudah dan Murah, BPKH Kaji Pengembangan Lahan dan Bandara Alternatif di Arab Saudi

Jakarta – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ikut mencari solusi untuk mewujudkan ibadah haji dengan biaya yang lebih terjangkau (murah), dengan keunggulan adanya miqat terdekat (mudah)…

Wamenekraf menghadiri undangan British Embassy dalam peluncuran perdana film Paddington in Peru.

Minggu, 19 Januari 2025 - 08:54 WIB

Hadiri Peluncuran Perdana Film Paddington in Peru, Wamenekraf: Persembahan Karya Kreatif Luar Biasa!

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar menghadiri peluncuran perdana film Paddington in Peru. Kehadiran Wamenekraf Irene sebagai…

Menekraf Teuku Riefky Harsya mengunjungi Nongsa Digital Park Batam, mengapresiasi kontribusinya dalam mendongkrak sektor ekonomi kreatif dan PDB nasional.

Minggu, 19 Januari 2025 - 08:27 WIB

Menekraf Teuku Riefky Apresiasi KEK Nongsa Digital Park Batam Turut Berperan Dalam Pengembangan Sektor Ekraf Nasional

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya mengunjungi Apple Developer Academy Building dan Infinite Studios di Nongsa Digital Park, Batam.…

QNB Group

Minggu, 19 Januari 2025 - 07:19 WIB

QNB Group Raup Laba Bersih USD 4,6 Miliar di 2024, Meningkat 8%

QNB Group, salah satu lembaga keuangan terbesar di Timur Tengah dan Afrika (MEA). QNB Group mengumumkan bahwa dalam rapat yang diselenggarakan hari ini Dewan Direksi telah menyetujui laporan…

Ilustrasi obat ilegal PCC (Foto Ist)

Minggu, 19 Januari 2025 - 06:45 WIB

Bapak Ibu Diminta Tidak membeli Obat Setelan, BPOM Ungkap Bahayanya...

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan dalam mengonsumsi obat. Salah satunya adalah tidak membeli dan menggunakan obat setelan yang kerap diperjualkan…