Ini 10 Langkah Mencegah Dampak Negatif di Internet
Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 21 Juli 2021 - 12:25 WIB
Ilustrasi Berinternet (Ist)
INDUSTRY.co.id - Internet atau dunia maya dapat dijadikan tempat berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang dari berbagai belahan dunia. Hal ini juga didukung banyaknya pengguna internet di Indonesia sebanyak 202 juta.
"Ruang digital dan dunia maya menjadi tempat berkomunikasi tanpa diketahui latar belakang seseorang. Namun, perbedaan latar belakang ini sering kali menimbulkan interpretasi informasi yang berbeda-beda dan mengakibatkan masalah. Dampak negatifnya, ketika masalah ini berubah menjadi ujaran kebencian, hoaks, dan isu negatif," papar Vivi Andriyani, Marcomm & Promotion Specialist, saat menjadi pembicara dalam Webinar Literasi DIgital di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.
Ada 10 langkah yang bisa dilakukan untuk bisa menghindari permasalahan tersebut. Pertama setiap pengguna perlu memahami etika digital. Etika ini dapat mengingatkan kita bahwa meski berada di dunia digital, kita tetap berkomunikasi dengan manusia yang berada di balik layar. Kedua, taat kepada standar perilaku dunia nyata dan diaplikasikan ke dunia maya.
Ketiga, berpikir sebelum berkomentar. Keempat, menghormati waktu dan kuota orang lain, pastikan kita mengetahui kapabilitas lawan bicara. Kelima, menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
Lanjutnya, keenam yaitu membagikan ilmu dan keahlian. Ketujuh, membawa diskusi yang sehat. Kedelapan, menghormati privasi orang lain. Kesembilan, jangan menyalahgunakan kekuasaan. Kesepuluh, memaafkan orang lain yang melakukan kesalahan di media digital.
Dalam berkomunikasi via email, kita harus mengingat bahwa kita berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gunakan bahasa yang sopan dan santun. Selain itu, karena pada media digital kita berkomunikasi menggunakan bahasa tulis, hal penting yang harus diperhatikan adalah penggunaan tanda baca.
Hal ini menghindari kesalahan tulisan dan juga interpretasi dalam menyampaikan pesan. Sebaiknya, menghindari penggunaan huruf kapital pada keseluruhan pesan, karena penggunaan huruf kapital pada seluruh pesan memberikan kesan sedang marah.
"Kemudian, sampaikan yang perlu disampaikan. Jangan bertele-tele. Sesuatu yang singkat, padat, dan jelas jauh lebih baik. Harus kita sadari bahwa platform internet itu terbatas, pastikan apa yang kita tulis bisa langsung disampaikan kepada penerima pesan sesuai maksud yang kita tuju," ujarnya.
Sedangkan, dalam bermedia sosial, etika yang harus dipenuhi antara lain, hati-hati dalam menyebarkan informasi ke publik. Menurut Vivi, media sosial menjadi sesuatu yang personal. Seringkali kita sebagai pengguna tanpa sadar oversharing mengenai kehidupan kita di media sosial. Kemudian, data pribadi berisi identitas dapat merugikan.
Menggunakan etika dan norma saat berkomunikasi di media sosial. Berhati-hati terhadap orang tidak dikenal, karena dalam dunia digital anonimitas sangat tinggi. Jangan mengunggah hal yang belum tentu sumbernya, dikhawatirkan informasi merupakan hoaks.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/7/2021) juga menghadirkan pembicara, Dino Hamid Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia), Shandy Susanto (Dosen Podomoro University), Oman Kumarudin (Relawan TIK), dan Nyimas Indriana.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Komentar Berita