Fitofarmaka, Obat Modern Asli Indonesia yang Berkhasiat Baik Untuk Tubuh

Oleh : Chodijah Febriyani | Jumat, 25 Juni 2021 - 17:30 WIB

Ilustrasi Fitofarmaka (ist)
Ilustrasi Fitofarmaka (ist)

INDUSTRY.co.id - Indonesia memiliki beragam jenis obat-obatan tradisional yang baik dikonsumsi tubuh dan memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh. Salah satu jenis obat-obatan tradisional di Indonesia yakni fitofarmaka.

Fitofarmaka yaitu adalah obat yang menggunakan bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan uji klinik (pada manusia).

Terbuat dari bahan baku dan produk yang sudah distandarisasi oleh Badan POM. Fitofarmaka masuk golongan obat tradisional bersama jamu dan obat herbal yang telah distandarisasi.

"Fitofarmaka merupakan bagian dari obat tradisional yang terdiri dari jamu dan obat herbal yang sudah terstandarisasi. Kalau dari sisi kemanjuran dari fitofarmaka bisa dilihat bahwa biasanya obat yang diberikan berbahan kimia tapi kalau ini bersumber dari alam atau herbal," kata Arianti Anaya, Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan dalam acara Dialog Nasional bertema Kiprah 17 Tahun Obat Modern Asli Indonesia Fitofarmaka, yang digelar Tempo Media Group, Kamis (24/6/2021) secara daring.

"Namun jika dinilai dari khasiatnya tergantung dari hasil uji klinisnya terhadap bahan herbalnya. Kalau dibilang sama dengan produk lain, bisa. Saat ini fitofarmaka ini sudah ada di dalam penelitian sampai bisa menyaingi obat kimia. Tapi saat ini penelitiannya masih terbatas. Sehingga kita akan terus dorong supaya semakin banyak fitofarmaka yang bisa kita gunakan," bebernya.

Sementara, Slamet Sudi Santoso Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) mengatakan keunggulan dari fitofarmaka sendiri jangan lagi dikhawatirkan. Sebab, menurutnya sudah banyak penelitian yang teruji praklinik dan uji klinik yang jelas dan aman. "Sudah dijelaskan keunggulan dari obat fitofarmaka, pertama sudah jelas bahan bakunya berstandar, lalu yang kedua juga sudah dilakukan studi yang jelas," tuturnya.

"Untuk khasiat sudah terbukti juga terkait keamanannya sudah terjamin dan yang paling penting pembuatan obat tradisional ini mutu dan kualitasnya terjaga. Jadi sebagai bangsa Indonesai kita harus bangga karena punya tanaman obat herbal yang digunakan sendiri bahkan di luar negeri pun," jelasnya.

Di sisi lain, dalam dialog tersebut Melkiades Laka Lena Anggota Komisi IX DPR RI mengungkapkan sebenarnya Indonesia punya potensi yang besar dalam mengembangkan fitofarmaka namun sayangnya obat tradisional ini belum banyak diresepkan sebagai obat oleh dokter.

"Kita punya 26 obat modern asli Indonesia (OMAI) jenis obat fitofarmaka tapi sayangnya rumah sakit tidak banyak yang memberikan layanan tersebut. Mengembangkan obat tradisional harus tercermin dalam seberapa jauh pemain ini masuk dan tampil pada layanan BPJS, tapi sayangnya ruang tidak memadai. Problemnya, ada pada asosiasi kesehatan, artinya para dokter ini tidak mau," ungkapnya. 

"Jadi, kalau di level tradisional ini belum dipakai, kita akan buatkan regulasi yang ketat agar jenis obatan yang bersifat tidak berbahaya dan tradisional ini beberapa persen bisa dipakai. Tapi, di negeri sendiri nggak ada regulasi. Maka dari itu, kami medorong agar pemerintah nantinya memberikan kebijakan terkait peserta BPJS agar organisasi profesi memberikan ruang tertentu supaya para pasien bisa diberikan obat tradisional," tukasnya.

Saat ini terdapat 26 OMAI fitofarmaka yang sudah mendapat izin edar dari Badan POM, yaitu Stimuno buatan PT Dexa Medica. Stimuno menjadi salah satu dari lima fitofarmaka yang pertama kali mendapat izin edar sejak 2004. 

Direktur Pengembangan Bisnis dan Saintifik Dexa Medica Raymond Tjandrawinata mengatakan Dexa mulai mengembangkan Stimuno dari tahun 1998. Di mana saat itu bekerjasama dengan peneliti dari Universitas Arilangga tentang pemanfaatn daun Meniran.

"Kemudian, pada 2000 setelah menemukan formula dan khasiat dari Meniran, Dexa pun melakukan penelitian terkait khasiat obat tersebut di 16 laboratorium di berbagai universitas Indonesia," jelasnya. 

Melihat komitmen tersebut Badan POM melakukan uji klinik Stimuno itu dan memberikan sertifikat fitofarmaka pertama kepada kami di 2004 bersama empat obat lainnya. Saat ini, Stimuno tidak hanya dipasarkan oleh Dexa di dalam negeri saja, tapi juga sampai ke beberapa negara lainnya. Hebatnya, dari beberapa hasil uji klinik di beberapa negara, Stimuno aman digunakan untuk mencegah masuknya virus.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Mandiri hadirkan Super Diva

Minggu, 12 Januari 2025 - 12:21 WIB

Kolaborasi Megah Lintas Generasi! Bank Mandiri Hadirkan Konser SUPER DIVA di Indonesia Arena

Bank Mandiri semakin mengukuhkan posisinya sebagai institusi keuangan yang turut mendukung kemajuan industri kreatif nasional. Melalui konser bertajuk SUPER DIVA, Bank Mandiri menghadirkan kolaborasi…

BRI saat menanam Mangrove

Minggu, 12 Januari 2025 - 09:19 WIB

BRI Menanam - Grow & Green, Upaya Nyata BRI Bantu Pulihkan Ekosistem Lingkungan dan Dorong Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Dalam rangka memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon yang jatuh pada setiap tanggal 10 Januari, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara konsisten terus mewujudkan komitmennya dalam memperkuat…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Minggu, 12 Januari 2025 - 07:00 WIB

Simak! Pernyataan Lengkap Menperin Agus Soal TKDN Apple

Menteri Perindustrian mengapresiasi kedatangan petinggi Apple dan tim yang telah bersedia datang ke Kemenperin untuk melakukan negosiasi terkait dengan sertifikasi TKDN iPhone 16. Hal tersebut…

Ricky Harun bagi-bagi tas totebag British Propolis edisi Hello Kitty secara gratis.

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:40 WIB

Tas British Propolis Edisi Hello Kitty Dibagikan Ricky Harun Secara Gratis

Bagi-bagi totebag Hello Kitty secara gratis yang diumumkan Ricky Harun adalah bentuk apresiasi British Propolis kepada pelanggannya.

Kebun sawit (Foto Dok Tribunnews)

Sabtu, 11 Januari 2025 - 14:59 WIB

PT PEU Klarifikasi Tuduhan Forum Petani Desa Kabun Terkait Kebun Plasma

PT PEU tidak memiliki hubungan hukum dengan forum petani terkait kewajiban perusahaan dalam memenuhi kewajiban memfasilitasi Pembangunan kebun Masyarakat sebesar 20%.