Nobi Bongkar Rahasia Keunggulan Applikasi NOBI, Platform Indonesia Pertama Yang Merevolusi Cara Berinvestasi Cryptocurrency
Oleh : Kormen Barus | Selasa, 01 Juni 2021 - 01:27 WIB
Lawrence Samantha, CEO & Founder NOBI
INDUSTRY.co.id, Jakarta-PT Enkripsi Teknologi Handal, sebuah perusahaan blockchain inovatif dari Indonesia meluncurkan NOBI, sebuah platform investasi cryptocurrency yang menyediakan cara mudah mendapatkan keuntungan dari berbagai jenis aset kripto.
Lawrence Samantha, CEO & Founder NOBI mengatakan, NOBI telah beroperasi membantu investor crypto sejak 2018, dan tercatat di Indodax. Hasilnya, hingga kuartal pertama 2021, NOBI berhasil membuat investor meraih cuan hingga Rp 10 miliar.
“Di Q1 2021 sudah 10 miliar keuntungan dalam kripto mereka (investor). Betapa besarnya animo masyarakat. Jadi NOBI bisa membantu pelanggan menemukan kriptonya,” jelas Lawrence di sela peluncuran aplikasi NOBI di Jakarta, Senin (31/5/2021).
Dia menyebutkan, ada ratusan jenis crypto di dunia. Bitcoin, Ethereum, Tether dan aset kripto lainnya sangat populer di tahun 2021 ini. Institusi-institusi besar di seluruh dunia seperti Tesla (NASDAQ:TSLA), Paypal (NASDAQ:PYPL) telah bergabung dalam ekonomi kripto.
Di Indonesia sendiri, lanjutnya, jumlah investor kripto telah meningkat hingga dua kali lipat menjadi 4.2 juta investor dalam satu tahun terakhir. Di kalangan investor kripto sendiri, trading atau jual beli masih menjadi pilihan yang terpopuler untuk berinvestasi di kripto.
“Yang disayangkan adalah sebagian besar investor kasual bukanlah seorang trader, sehingga mereka membutuhkan sebuah solusi mudah untuk memiliki dan mengembangkan kripto mereka,” pungkas dia.
Maka, NOBI yang merupakan anggota aktif dari Asosiasi Blockchain Indonesia, bekerja sama dengan nama-nama besar industri cryipto di seluruh dunia, seperti Indodax, Binance, AAVE, BitMEX, Harmony dan Firo, meluncurkan sebuah platform dengan tujuan untuk membuat investasi kripto mudah dan aman untuk semua orang.
“Dengan memberikan mereka akses yang lebih baik ke investasi kripto, NOBI bertujuan untuk meningkatkan kesetaraan ekonomi. Aplikasi ini sangat tepat untuk pemula dan investor casual yang tidak memiliki waktu untuk mengikuti 24/7/365 sifat alamiah trading cryto,” jelas Lawrence.
Dalam aplikasi baru tersebut, NOBI menyediakan tiga layanan utama untuk memperoleh pemasukan pasif dari aset kripto. Pertama, NOBI Savings, sangat mirip dengan tabungan bank. Bunga yang diperoleh berasal dari Decentralized Finance, sebuah ekosistem peminjaman kripto tanpa risiko gagal bayar.
Kedua, NOBI Strategy, merupakan cara termudah untuk trading secara pasif. Secara sistematis dapatkan keuntungan dengan mengikuti berbagai Strategi Robo Trading yang dikelola oleh Strategy Makers yang berpengalaman dan terkurasi.
Ketiga, NOBI Staking, sebahai langkah mengunci aset kripto anda untuk mendapatkan hadiah. Sebelumnya dikenal sebagai Honest Mining, NOBI Staking menawarkan cara termudah untuk Stake Koin.
NOBI berkembang dengan pesat untuk memenuhi permintaan dari para investor kripto untuk investasi kripto dengan aman dan mudah. NOBI juga menambahkan Harmony, DASH, Vexanium & Firo untuk melengkapi daftar aset kripto yang dapat berkembang di NOBI.
“Kami harap dengan peluncuran ini, NOBI bisa membantu orang-orang mengembangkan aset kripto mereka. NOBI saat ini telah tersedia di Android Play Store & Apple App Store. Download sekarang dan buat akun NOBI kamu dengan Gratis,” papar Lawrence.
Chairman Asosiasi Blockchain Indonesia Oham Dunggio di kesempatan yang sama mengapresiasi NOBI yang bekerja keras dari sekadar ide tapi juga launch available ke publik. Momen ini menurut Oham sangat tepat, sebab tahun 2021 ini, mengingatkan kejadian 2017 adanya cripto boom, aset kripto yag melejit, ada gelombang investor yang masuk.
“Di 2021 gelombang investor masuk dari data Bappepti ada 4,2 juta trader dan lebih jenis 20 ribu aset crypto. Di dominasi milenial, Bappeti sendiri menyebutkan perdagangan aset crypto sebagai alternatif perdagangan investasi,” jelasnya.
Maka, lanjut Oham, wajar jika sempat ada kekhawtairan dari BEI akan potensi terjadinya pengalihkan investasi saham ke aset kripto sebagai alternatif investasi.
Dia menambahkan, yang paling utama bahwa investasi crypto tergolong baru, maka risikonya tinggi, volatile tinggi. Kondisi market belakanhan inijuga kurang baik, banyak grafik merah, misalnya dari harga Bitcoin 900 juta, turun ke 400 juta. “Itu hal yang lumrah di aset crypto,” jelas Oham.
Berhubung dengan market kurang baik, lanjutnya, sangat tepat ketika NOBI menawarkan aplikasi yanh low risk karena ada beberapa contoh staking mengikuti copy market lain yg sudah disediakan NOBI.
‘Terbukti di Q1 menjadikan investasi aset crypto itu jadi lebih banyak variasinya. Tak cuma perdagangan tapi juga bisa menabung atau staking seperti deposito. Staking sangat reachable dan bisa digunakan siapapun. Blockchain biasanya menggunakan modal yang lebih banyak,’ tutup Oham.
Komentar Berita