Talas Beneng Banten Semakin Diminati Pasar Ekspor

Oleh : Wiyanto | Jumat, 07 Mei 2021 - 17:35 WIB

Tanaman talas hasil pertanian lokomotif Pandeglang
Tanaman talas hasil pertanian lokomotif Pandeglang

INDUSTRY.co.id-Banten,- Talas Beneng atau sering dikenal sebagai Beneur dan Koneng adalah salah satu komoditas tanaman pangan yang sedang digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk dikembangkan. Komoditas berorientasi ekspor ini asal muasalnya dari Gunung Karang – Pandeglang. Awalnya, Talas Beneng berupa tanaman liar yang dimanfaatkan masyarakat jaman dulu ketika masa paceklik tiba.

Sebagai langkah pengembangan varietas Talas Beneng telah dilepas sehingga tanaman ini sudah bisa diusahakan di seluruh Indonesia. Sobirin, Kepala Bidang Tanaman Pangan Distan provinsi Banten menyebut benih sumber Talas Beneng ada di Pandeglang, benih yang beredar di luar Pandeglang merupakan benih sebar. “Benih yang keluar dari Pandeglang untuk tujuan komersil wajib tersertifikasi dan berlabel sehingga benih tersebut dipastikan tetap unggul bermutu,” ujarnya.

Talas Beneng mulai dikembangkan sejak 2015 karena adanya permintaan dalam bentuk umbi segar dan olahan/tepung. Bahkan, saat ini, Talas Beneng telah menjadi bahan pangan alternatif dan sebagai komoditas ekspor. Talas beneng dapat diolah sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik, serta berbagai produk olahan makanan, seperti, keripik, kue, dan bahan dasar makanan lainnya

Peluang ekspor tanaman umbi ini masih terbuka lebar terutama untuk ekspor ke Australia dan Belanda. Seperti halnya di Australia, butuh daun talas beneng dalam jumlah yang sangat besar. Tercatat sejak tahun 2019 talas beneng sudahbmulai diekspor melalui pelabuhan Tanjung Perak.

Beben petani asal Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Bandung Barat bahkan telah mulai mengembangkan tanaman asli Pandeglang ini. Ia menyebutkan daun talas beneng dimanfaatkan oleh perusahaan di Australia sebagai bahan baku rokok. Kelebihannya tidak mengandung nikotin sehingga lebih aman digunakan. “Mereka butuh sampai 300 ton per pekan," katanya

"Lain halnya dengan Belanda, negara ini butuh batangnya. Permintaannya juga cukup banyak yang sampai sekarang belum mampu dipenuhi petani di Indonesia," ujarnya. Kebutuhan talas beneng sebagian besar masih dipasok petani dari Banten. Talas beneng memiliki tinggi sekitar 2 meter dengan bobot bisa mencapai 50 kilogram. Pemeliharaannya relatif mudah dan biayanya mudah.

Tahun 2021 Kementan mulai memberikan bantuan pengembangan talas beneng seluas 250 hektar, kemudian dari APBD juga ada dukungan seluas 15 hektar. Secara swadaya, Luas tanam eksisting Talas Beneng tahun 2020 berada pada 19 kecamatan seluas 195 ha dengan peluang pengembangan yang masih cukup besar karena memiliki potensi tanam pada areal yang cukup besar, yaitu 1.540 ha. Selain itu, terdapat potensi pengembangan melalui pemanfaatan lahan Perhutani seluas 10.000 ha (LMDH).

Pemerintah melalui Kementan menyatakan, talas beneng menjadi salah satu komoditas unggul di Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat. Pasalnya, saat ini talas beneng telah menjadi salah satu komoditas ekspor untuk mendorong program strategis Kementan, yaitu Gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks).

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan pengembangan Talas Beneng merupakan langkah yang tepat. Pasalnya sangat berpeluang untuk mendongkrak pendapatkan dan kesejahteraan petani serta penumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kementan mengapresiasi langkah upaya mengembangkan Talas Beneng ini. Apalagi nantinya menggunakan pendekatan korporasi petani," katanya.

Ia menyebut talas merupakan komoditas pangan alternatif yang mulai populer dikembangkan di Indonesia karena memiliki nilai dan prospek ekonomi yang cukup bagus, khususnya sebagai bahan pangan dan komoditas ekspor ke Belanda dan negara negara lain.

"Ini sebenarnya peluang kita untuk mengembangkan talas yang beorientasi ekspor. Kita dorong terus petani agar mulai meningkatkan nilai tambah talas," ujarnya. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui arahan Menteri Pertaniuan Syahrul Yasin Limpo terus mendorong pengembangan pasar ekspor dalam rangka meningkatkan pendapatan petani sehingga petani kita tetap terus bersemangat untuk bertani.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sejumlah karyawan PT Sompo Insurance Indonesia (“Sompo Insurance”) memeriahkan suasana kegiatan 50 Second Challenges

Minggu, 27 April 2025 - 19:33 WIB

Sompo Insurance Gaungkan 50 Second Challenges di CFD Jakarta

PT Sompo Insurance Indonesia ("Sompo Insurance") menyelenggarakan “50 Second Challenges” sebagai bagian dari rangkaian kegiatan menuju perayaan ulang tahun ke-50 perusahaan yang jatuh pada…

"Perempuan Berkarya: Lintas Generasi dan Budaya" sukses digelar di Warung Turki Shisha Lounge, Jakarta.

Minggu, 27 April 2025 - 17:12 WIB

Perempuan Berkarya, Kolaborasi Lintas Generasi dan Budaya Rayakan Semangat Kartini

Perempuan Berkarya: Lintas Generasi dan Budaya menghadirkan kolaborasi inspiratif untuk merayakan semangat Hari Kartini 2025 di Jakarta. Fashion show kebaya modern, ilustrasi budaya, dan aksi…

UMKM Herbal binaan BRI

Minggu, 27 April 2025 - 11:37 WIB

BRI Dorong UMKM Minuman Herbal Kian Percaya Diri Garap Pasar Luar Negeri

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mempertegas komitmennya dalam mendorong pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk go international. Salah satu UMKM binaan…

Metland Blanjaproperti 2025

Minggu, 27 April 2025 - 11:13 WIB

Metland Blanjaproperti 2025 Kembali Hadir, Tawarkan Segudang Kemudahan dan Promo Menarik

PT Metropolitan Land Tbk (Metland) kembali menghadirkan Metland Blanjaproperti 2025 “Just Click! Unlock Your Home!”, sebuah pameran yang menawarkan kemudahan bagi masyarakat dalam menemukan…

Cotton Council International (CCI) menyelenggarakan Forum Keberlanjutan COTTON USAT 2025

Minggu, 27 April 2025 - 09:07 WIB

Forum Keberlanjutan COTTON USATM 2025 Satukan Pemimpin Tekstil Global Demi Sirkularitas

Melalui kehadiran para pemimpin industri, pabrik, merek, kantor pengadaan, hingga pakar keberlanjutan, Forum Keberlanjutan COTTON USATM 2025 memperkokoh dirinya sebagai ajang utama untuk mempercepat…