Indonesia Banking School Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah
Oleh : Herry Barus | Sabtu, 27 Maret 2021 - 09:30 WIB
Indonesia Banking School
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia Banking School (IBS) kembali menggelar seminar online (webinar) kuliah umum, Jumat (26/3/2021). Webinar kali ini mengusung tema “Pengembangan Ekonomi Syariah Berbasis Keumatan" dengan menghadirkan Drg. M. Arief Rosyid Hasan, MKM., Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI). Bertindak sebagai moderator Dr. Ir. Hayu Susilo Prabowo, M.Hum, Dosen Tetap IBS.
Dr. Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, SH, LL.M, Ketua STIE-IBS dalam sambutannya, saat membuka acara menyebutkan, webinar ini sebagai bentuk kerjasama dengan BSI. Dengan adanya webinar ini, IBS ingin berbagi pengetahuan kepada dunia perguruan tinggi khususnya anak didik dan dosen sekaligus menjawab keingintahuan mengenai potensi pengembangan ekonomi syariah yang berbasis keumatan yang ada di Indonesia.
Menurutnya, sejak 2016 IBS telah menghasilkan lulusan dari program manajemen keuangan dan perbankan syariah. IBS mempunyai misi untuk menyelenggarakan perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan berintegritas yang pakai berkualitas wawasan global di bidang keuangan dan bisnis berbasis teknologi digital sehingga IBS dapat bersinergi dengan BSI. Sejalan dengan Komunitas ekonomi syariah yang berkeinginan dapat menggerak generasi milenial dan generasi Z untuk membangun unicorn berlandaskan koperasi yang nantinya berkelas dunia.
Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi penduduk Muslim terbesar di dunia, yakni sekitar 240 juta jiwa, menyimpan potensi ekonomi syariah yang sangat besar. "Ekonomi dan keuangan syariah dewasa ini mengalami perkembangan pesat baik dalam tataran global maupun nasional. Ekonomi syariah diprediksi terus tumbuh hingga USD 3,2 triliun pada tahun 2024, dan menjadi lahan investasi yang potensial bagi para investor sehingga harus dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian nasional," ujarnya.
Sementara itu, Arief Rosyid Hasan mengatakan, perjuangan keberpihakan kepada umat mendapatkan dukungan yang semakin konkrit di hari-hari mendatang. Apalagi tujuan kesuksesan yang hakiki dalam berekonomi adalah tercapainya kesejahteraan yang mencakup kebahagiaan (sprotual) dan kemakmuran (material) pada tingkatan individu dan masyarakat. Karena penggiat Ekonomi Syariah harus benar-benar fokus mengoptimalkan sistem ekonomi ini di Tanah Air.
Kehadiran Bank Syariah Indonesia ini yang merupakan merger dari Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, bukan hanya sebagai kekuatan baru dalam menopang ekonomi di Tanah Air, melainkan juga meminjam istilah Presiden Joko Widodo, yakni sebagai “raksasa” baru yang akan bersaing secara global.
Menurutnya, literasi keuangan syariah kelak menjadi fundamental dan pilar penopang ekonomi nasional yang akan menjadi sistem ekonomi masa kini dan sistem ekonomi masa depan. Peran BSI ke depan akan semakin vital bagi masyarakat. Program layanan keuangan syariah BSI semakin berkembang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. "Ini terbukti di tengah krisis ini, ekonomi syariah bisa menjadi pendorong perekonomian masyarakat," katanya.
BSI sendiri memiliki aset Rp 239,73 triliun, dana pihak ketiga Rp209,90 triliun, pembiayaan Rp156,52 triliun, ekuitas Rp21,74 triliun, modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun, dan per December 2020 meraup laba bersih Rp2,19 triliun. Selain itu, BSI memilili karyawan lebih dari 20 ribu orang, dan jumlah cabang yang mencapai 1.300 kantor dengan 1.700 jaringan ATM adalah infrastruktur yang sangat memadai untuk menjawab seluruh ekspektasi di atas.
"Dukungan generasi milenial dan generasi adalah sangat penting dalam menggerakan ekonomi berbasis keumatan. Potensi ini adalah sebuah kekuatan besar yang harus diaktivasi dengan baik," jelasnya.
Untuk itu, diperlukan Sumber Daya Manusia yang unggul untuk dapat menjadi penggerak ekonomi syariah. Kualitas SDM perbankan syariah saat ini tengah mendapat perhatian khusus. Sebagai institusi pendidikan tinggi, Indonesia Banking School telah memiliki program studi Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah sejak tahun 2016 dan menghasilkan lulusan yang berkompeten yang saat ini bekerja di industri perbankan dan keuangan.
Bank Syariah Indonesia berkomitmen penuh untuk berkontribusi meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia melalui pendidikan berkualitas. Webinar pada hari ini sekaligus mengkukuhkan komitmen awal BSI bersama IBS dalam penciptaan SDM unggul calon pemimpin di industri perbankan dan keuangan.
IBS sebagai partner pendidikan tinggi BSI turut bangga akan dimulainya kerjasama mengisi Pot Beasiswa Gotong Royong yang ditujukan untuk membantu siswa siswi SMA agar dapat meneruskan kuliah terutama di bidang Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah.
Selain pendidikan, ke depan ada berbagai inisiasi kerjasama yang akan dilakukan antara BSI dan IBS antara lain penelitian dan pengabdian masyarakat dalam naungan Center of Islamic Finance and Banking di Indonesia Banking School.
Komentar Berita