Tuntutan Buruh Metal Indnesia Agar PKPU PT Gunung Raja Paksi Dicabut

Oleh : Herry Barus | Rabu, 17 Maret 2021 - 14:00 WIB

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Kalangan buruh yang tergabung di dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) meminta agar Majelis Hakim dalam persidangan Pencabutan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT Gunung Raja Paksi (GRP) memutus perkara ini dengan adil dengan tidak mempailitkan perusahaan. Demikian disampaikan Sekretaris PUK FSPMI PT Gunung Raja Paksi  Nur Holik di  PN Jakarta Pusat, Rabu (17/3/2021).

"Sebelumnya, Hakim menunda persidangan karena fee pengurus ini angkanya belum ketemu antara Debitur dengan Pengurus," kata Nur Holik.

"Jumlah fee yang diajukan oleh tim Pengurus sebesar 4% dari DPT (Daftar Piutang Tetap) atau setara dengan Rp80 miliar," tambahnya.

Menurut Nur Holik, jumlah tersebut sangatlah besar dan tidak sebanding dengan tingkat kerumitan kasus. Setara dengan gaji selama dua bulan keseluruhan karyawan Gubung Raja Paksi yang berjumlah kurang lebih 6.000 orang.

"Daripada diberikan sebagai fee tersebut diberikan kepada pengurus, lebih baik diberikan kepada pekerja yang sudah puluhan tahun mengabdi ke perusahaan. Terlebih perusahaan sebenarnya sudah memiliki itikad baik untuk membayar hutangnya," tambahnya.

Menurut Nur Holik, apabila jumlah Rp80 miliar disetujui, hal tersebut dikhawatirkan berdampak terhadap pekerja GRP yang berjumlah 6.000 karyawan.

“Jangan lupa, sekarang saat pandemi ini. Rp80 miliar itu setara dengan 2 bulan gaji seluruh karyawan GRP. Kenapa dikasih ke orang yang tidak punya impact langsung ke perusahaan?” tegas Nur Holik.

Ia berharap status PKPU ini segera dicabut agar kegiatan perusahaan dapat berjalan kembali seperti semula. Oleh karena itu, ia memohon kepada Hakim untuk dapat memberikan putusan secara bijak.

“Kita peduli dengan kesejahteraan karyawan dan produktivitas perusahaan agar lancar kembali. Kita mohon keadilan ke Hakim, tolong selesaikan permasalahan ini dengan hati nurani dan mata terbuka karena berdampak langsung pada pekerja,” pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kerjasama Indonesia-German melalui GIZ Indonesia yang di dukung oleh Bappenas menghadirkan FaktaIklim, sebuah platform berbasis Kecerdasan Artifisial (KA) untuk mendeteksi misinformasi dan disinformasi Iklim di Indonesia dengan sistem yang mengutamakan inklusivitas dan aksesibilitas.

Senin, 27 Januari 2025 - 12:44 WIB

FAIR Forward Luncurkan FaktaIklim, Platform Berbasis Kecerdasan Artifisial untuk Deteksi Hoaks Iklim di Indonesia

FaktaIklim, sebuah platform berbasis Kecerdasan Artifisial (KA) untuk mendeteksi misinformasi dan disinformasi Iklim di Indonesia dengan sistem yang mengutamakan inklusivitas dan aksesibilitas,…

Mengupas Sante Barley Powder

Senin, 27 Januari 2025 - 12:36 WIB

Solusi Kesehatan dan Bisnis untuk Indonesia: Mengupas Sante Barley Powder

Dengan produk berkualitas tinggi dan sistem kompensasi yang sudah terbukti, Santé akan menjadi mitra yang andal bagi masyarakat Indonesia dalam mencapai kesehatan yang lebih baik dan kestabilan…

Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1

Senin, 27 Januari 2025 - 11:57 WIB

Kejutan Awal Tahun, Tol Serang-Panimbang Bagikan Hadiah Khusus Pengguna Tol

Pengguna jalan Tol Serang-Panimbang bisa mendapatkan hadiah menarik seperti Gratis kartu tol free akses di Jalan Tol Serang-Panimbang selama 1 bulan dan voucher diskon restoran di Rangkasbitung.

Wali Kota Cilegon menyapa warga

Senin, 27 Januari 2025 - 11:42 WIB

Tren Kenaikan IPM di Cilegon: Indikator Keberhasilan Pembangunan Kota yang Berkelanjutan

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Cilegon, Kota Cilegon mampu meraih kenaikan signifikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024 angkanya tercatat…

 Genjot Hilirisasi, Menteri ESDM: India Mitra Utama dalam Rantai Pasok Global

Senin, 27 Januari 2025 - 10:16 WIB

Jurus Bahlil ‘Rayu’ India Genjot Hilirisasi dan jadi Mitra Utama dalam Rantai Pasok Global

Jakaarta-Pemerintah terus mendorong kebijakan hilirisasi komoditas, khususnya mineral dan batu bara, sebagai strategi utama dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia