Pendapatan Industri Asuransi Syariah Melempem

Oleh : Wiyanto | Jumat, 26 Februari 2021 - 13:01 WIB

Ilustrasi asuransi syariah (Dok: OJK)
Ilustrasi asuransi syariah (Dok: OJK)

INDUSTRY.co.id-Jakarta-Kinerja asuransi umum di Indonesia untuk tahun 2020, ada sejenis anomali yang terjadi, yang mana sekalipun pendapatan industri asuransi umum syariah tercatat mengalami penurunan, akan tetapi ada peningkatan pada jumlah aset.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Erwin Noekman mengatakan, kontribusi asuransi umum syariah secara kuartalan, ungkap Erwin, mulai dari Desember 2019 hingga Maret 2020 terjadi penurunan.

"Kemudian saat pandemi covid-19 mulai masuk ke Indonesia kinerja industri kembali turun hingga Bulan Juni 2020. Dan pada Bulan September 2020 menunjukkan pertumbuhan. Peningkatan juga terjadi saat menutup tahun 2020. Dari segi aset, industri asuransi umum syariah mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik, sekalipun saat masa pandemi covid-19," kata dia di Jakarta, ditulis Jumat (26/2/2021).

”Secara YOY, kontribusi bruto asuransi umum mengalami penurunan di tahun 2020, yaitu tercatat sebesar Rp1,82 triliun di tahun 2019, dan menutup tahun 2020 menjadi Rp1,61 triliun. Penurunan kontribusi ini, bukan saja terjadi di tanah air, tapi juga bagi rekan-rekan kita yang di luar negeri. Akan tetapi dari segi aset, industri asuransi umum Indonesia mengalami peningkatan, yaitu Rp5,90 triliun di tahun 2019 dan menutup tahun 2020 tercatat menjadi Rp6,01 triliun. Jadi ada kenaikan sekitar Rp100 miliar,” ungkap Erwin.

Kinerja baik lainnya juga terlihat dari klaim asuransi umum syariah yang mengalami penurunan. Yang mana pada tahun 2019, klaim bruto asuransi umum syariah tercatat sebesar Rp726 miliar, dan menutup tahun 2020 tercatat menjadi Rp641 miliar.

Untuk investasi, kinerja industri asuransi umum syariah juga mengalami kinerja yang baik, yang mana pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp4,03 triliun dan pada tahun 2020 tercatat naik sekalipun tipis yakni menjadi Rp4,10 triliun. Peningkatan investasi ini diikuti oleh pertumbuhan hasil investasi, yang mana pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp243 miliar dan pada tahun 2020 menjadi Rp259 miliar.

”Yang menarik dari kinerja asuransi umum adalah dari segi laba. Di saat secara umum negara kita mengalami resesi, justru di industri asuransi umum syariah malah labanya meningkat. Pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp514 miliar, dan pada tahun 2020 meningkat menjadi Rp532 miliar. Ini seperti yang terjadi pada tahun 1998, dimana disaat industri lainnya krisis, malah sebagian perusahaan asuransi saat itu mengalami peningkatan dari segi laba,” jelas Erwin.

Namun yang tidak kalah pentingnya, lanjut Erwin, tingkat solvabilitas industri asuransi umum syariah juga boleh dikatakan sangat sehat dengan solvabilitas dana tabarru lebih dari 423 persen. Artinya, melebihi dari ketentuan yang diatur OJK.

Dari segi lini bisnis, saat ini industri asuransi umum syariah masih didominasi dari sektor asuransi kendaraan bermotor yang memiliki porsi sebesar 36,46 persen dan diikuti oleh bisnis asuransi kecelakaan diri dengan porsi sebesar 31,11 persen kemudian dari sektor asuransi harta benda yaitu sebesar 15,60 persen. Erwin menambahkan, untuk ke depan potensi industri asuransi umum akan terus berkembang. Disamping dengan mergernya tiga bank syariah yang cukup memberikan pengaruh terhadap perekonomian syariah nasional, faktor lainnya adalah seiring dengan adanya pembangunan kawasan industri halal yang tentunya akan melibatkan banyak pihak dan menjadi prospek industri perasuransian syariah.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Chief of Risk, Strategy & Sustainability SIG, Antonius Ardian Bermana (tengah) bersama perwakilan perusahaan penerima penghargaan Anugerah Utama kategori Sustainability pada ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2024 di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Selasa (10/12/2024).

Selasa, 17 Desember 2024 - 00:53 WIB

Inovasi Pengelolaan Lahan Pascatambang SIG Raih Penghargaan Utama pada Ajang Anugerah Inovasi Indonesia 2024

Jakarta– Inovasi pengelolaan lahan pascatambang, ”Sustainable Quarry Initiative”, yang dijalankan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Pabrik Tuban, Jawa Timur, meraih penghargaan…

Caption (kiri ke kanan): Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, Ketua Dewan Penasihat AEI Airlangga Hartarto, Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Arman Wahyudi Hartono dan Direktur Pengawasan Emiten dan Perusahaan Publik 1 OJK M. Maulana memberikan sambutan di sela acara Perayaan Hari Ulang Tahun AEI ke-36 di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Senin, 16 Desember 2024 - 23:37 WIB

HUT AEI ke-36: Sinergi Emiten Dalam Membangun Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) merayakan Hari Ulang Tahun ke-36 dengan tema "Sinergi Emiten dalam Membangun Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan". Dengan target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan…

Artificial Technology (AI)

Senin, 16 Desember 2024 - 23:15 WIB

Couchbase “Ramal” Bakal Terjadi Fokus pada Efisiensi Anggaran AI dan Revolusi Teknologi di 2025

Bagaimanakah geliat bisnis kedepan? Pastinya akan terpengaruh dengan pertumbuhan teknologi seperti AI yang semakin berkembang pesat. Dalam pandangan Julie Irish, SVP & CIO Couchbase, tahun 2025…

Penandatanganan MoU antara Madana Land dengan Kopkar Kanitra

Senin, 16 Desember 2024 - 23:02 WIB

Madana Land – Kopkar Kanitra Teken MoU Pembiayan Program Perumahan

Pengembang properti terkemuka, Madana Land resmi menjalin kemitraan dengan Koperasi Karyawan (Kopkar) Kanitra untuk menyediakan pembiayaan program perumahan bagi anggotanya. Kemitraan tersebut…

Combiphar Group mengumumkan melanjutkan dukungannya terhadap tim basket RANS Simba Bogor (RSB) untuk musim Indonesian Basketball League (IBL) 2025

Senin, 16 Desember 2024 - 22:26 WIB

SIMBA Dukung Kembali RANS Simba Bogor untuk Musim IBL 2025

SIMBA, salah satu produk andalan dari Combiphar Group, dengan bangga mengumumkan melanjutkan dukungannya terhadap tim basket RANS Simba Bogor (RSB) untuk musim Indonesian Basketball League (IBL)…