Kabar Gembira buat Konsumen dan Industri Otomotif! Pemerintah Resmi Guyur Insentif PPnBM Mobil 100% dari Tarif, Begini Rinciannya..

Oleh : Candra Mata | Kamis, 11 Februari 2021 - 21:14 WIB

Pameran Industri Otomotif IIMS (foto Detik.com)
Pameran Industri Otomotif IIMS (foto Detik.com)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Dalam upaya meningkatkan pembelian dan produksi Kendaraan Bermotor (KB), Pemerintah memberikan Insentif Fiskal berupa Penurunan Tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor. 

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dengan relaksasi PPnBM tersebut diharapkan dapat meningkatkan purchasing power dari masyarakat dan memberikan jumpstart pada perekonomian.  

Insentif penurunan PPnBM itu sendiri berlaku untuk kendaraan bermotor pada segmen kendaraan dengan cc < 1500 yaitu untuk kategori sedan dan 4x2.  

"Harapannya dengan insentif yang diberikan bagi kendaraan bermotor ini, konsumsi masyarakat berpenghasilan menengah atas akan meningkat, meningkatkan utilisasi industri otomotif dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun ini," ungkap Airlangga pada Kamis (11/2/2021).

Pemberian insentif ini akan dilakukan secara bertahap selama 9 bulan, dimana masing-masing tahapan akan berlangsung selama 3 bulan.  

Insentif PPnBM sebesar 100% dari tarif akan diberikan pada tahap pertama, lalu diikuti insentif PPnBM sebesar 50% dari tarif yang akan diberikan pada tahap kedua, dan insentif PPnBM 25% dari tarif akan diberikan pada tahap ketiga.  

"Besaran insentif ini akan dilakukan evaluasi setiap 3 bulan," ucap Airlangga. 

Instrumen kebijakan ini sendiri akan menggunakan PPnBM DTP (ditanggung pemerintah) melalui revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK), yang ditargetkan akan mulai diberlakukan pada 1 Maret 2021. 

Selain itu, pemberian insentif penurunan PPnBM perlu didukung dengan revisi kebijakan OJK untuk mendorong kredit pembelian kendaraan bermotor, yaitu melalui pengaturan mengenai uang muka (DP) 0%.

Dan penurunan ATMR Kredit (aktiva tertimbang menurut risiko) untuk kendaraan bermotor, yang akan mengikuti pemberlakuan insentif penurunan PPnBM ini.

Dikatakan Airlangga lebih lanjut, dengan skenario relaksasi PPnBM dilakukan secara bertahap, maka berdasarkan data Kementerian Perindustrian diperhitungkan dapat terjadi peningkatan produksi yang akan mencapai 81.752 unit. 

Estimasi terhadap penambahan output industri otomotif juga diperkirakan akan dapat menyumbangkan pemasukan negara sebesar Rp1,4 triliun. 

“Kebijakan tersebut juga akan berpengaruh pada pendapatan negara yang diproyeksi terjadi surplus penerimaan sebesar Rp1,62 triliun,” paparnya.

Diyakininya, dengan pulihnya produksi dan penjualan industri otomotif maka akan membawa dampak yang luas bagi sektor industri lainnya. 

Airlangga menambahkan, dalam menjalankan bisnisnya, industri otomotif dinilai memiliki keterkaitan dengan industri lainnya (industri pendukung), di mana industri bahan baku berkontribusi sekitar 59% dalam industri otomotif. 

“Industri pendukung otomotif sendiri menyumbang lebih dari 1,5 juta orang dan kontribusi PDB sebesar Rp700 triliun," ujar Airlangga.

Selain itu, industri otomotif juga merupakan industri padat karya, saat ini, lebih dari 1,5 juta orang bekerja di industri otomotif yang terdiri dari lima sektor, yaitu pelaku industri tier II dan tier III (terdiri dari 1000 perusahaan dengan 210.000 pekerja).

Pelaku industri tier I (terdiri dari 550 perusahaan dengan 220.000 pekerja), perakitan (22 perusahaan dan dengan 75.000 pekerja), dealer dan bengkel resmi (14.000 perusahaan dengan 400.000 pekerja), serta dealer dan bengkel tidak resmi (42.000 perusahaan dengan 595.000 pekerja). 

Perlu diketahui, stimulus khusus juga diberikan di sejumlah negara lain di dunia untuk industri otomotif selama pandemi.  

Seperti misalnya, pengurangan pajak penjualan sebesar 100% untuk CKD (mobil yang dirakit di dalam negeri) dan potongan hingga 50% untuk CBU (mobil yang dirakit di negara asalnya) yang dilakukan oleh Malaysia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

CEO Lifepack & Co-Initiator Startup Lokal, Natali Ardianto (paling kiri) dan Deputy EVP CX & Digitalization Telkom, Fauzan Feisal (tengah) dalam sesi diskusi Indigo Leaders Talk dan Startup Clinic bertajuk “Start from Digital Innovation to Uplift the New Capital City (IKN)" beberapa waktu lalu.

Jumat, 28 Juni 2024 - 18:29 WIB

Telkom Bantu Startup untuk Berkontribusi dalam Pengembangan IKN

Untuk mendukung perusahaan rintisan (startup) dalam negeri lebih siap dan inovasinya bisa diterapkan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui…

Kick Off Electric Karting Race 2024

Jumat, 28 Juni 2024 - 18:29 WIB

Perebutkan Piala Menteri PUPR, Electric Karting Race 2024 Segera Digelar

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga berkolaborasi dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), akan…

Pegadaian Sebarkan Eco Enzyme di Danau Batur Bali

Jumat, 28 Juni 2024 - 18:03 WIB

Peduli Kesehatan Lingkungan, Pegadaian Sebarkan Eco Enzyme di Danau Batur Bali

Memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia, PT Pegadaian menggandeng Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (FORSEPSI) menggelar aksi lingkungan sebagai bentuk apresiasi dan dukungan…

Pegadaian Hadir di Event Tech In Asia Product Development Conference 2024

Jumat, 28 Juni 2024 - 18:01 WIB

Pegadaian Hadir di Event Tech In Asia Product Development Conference 2024

Sebagai bentuk komitmen terhadap akselerasi transformasi digital di Indonesia, PT Pegadaian ikut serta dalam event Product Development Conference (PDC) 2024, yang digelar pada 25-26 Juni 2024…

Booth Panasonic

Jumat, 28 Juni 2024 - 17:51 WIB

Panasonic Gobel Dorong Produk Berkualitas

Menyambut beberapa momen istimewa seperti Idul Adha 1445 H dan Tahun Baru Hijriyah 1446 H, PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) kembali mempersembahkan  promo terbaru PAMER (PANASONIC PASTI MERIAH).…