Ingat DBD Mengintai, Tampungan Air Berpotensi Jadi Sarang Nyamuk
Oleh : Wiyanto | Jumat, 29 Januari 2021 - 09:27 WIB

Muallif, Ketua Umum, Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Seluruh Indonesia (DPP-Aspphami)
INDUSTRY.co.id-Jakarta-Deman Berdarah (DBD) dengue di era pendemi tetap harus diwaspadai keberadaannya. Mengingat bahayanya bisa mengancam kematian. Pencegahan pembasmian jentik nyamuk, telor juga nyamuk dewasa adalah langkah jitu menghindari DBD.
Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Seluruh Indonesia (ASPPHAMI) bersama anggota yang ada di 34 provinsi siap mendukung dan bersama-sama dengan pemerintah pusat maupun daerah untuk perencanaan dan pengendalian populasi nyamuk DBD (Aedes aegypti), sehingga Indonesia terhindar dari KLB (kejadian luar biasa) demam berdarah, seperti yang pernah terjadi di tahun sebelumnya.
Kementerian Kesehatan melaporkan orang yang terdampak DBD mencapai 35.101 orang di 2017, tahun 2018 mencapai 21.861 orang dan 2019 mencapai 112.954 orang dan hingga Juli 2020 mencapai 71,633 orang.
Dengan Jawa Barat yang tertinggi. Ini 10 provinsi yang melaporkan jumlah kasus terbanyak ada di Jawa Barat 10.772 kasus, Bali 8.930 kasus, Jawa Timur 5.948 kasus, NTT 5.539 kasus, Lampung 5.135 kasus, DKI Jakarta 4.227 kasus, NTB 3.796 kasus, Jawa Tengah 2.846 kasus, Yogyakarta 2.720 kasus, dan Riau 2.255 kasus.
Muallif, Ketua Umum, Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Seluruh Indonesia (DPP-Aspphami) mengungkapkan, musim penghujan sesuai dengan perkiraan Badan metereologi dan Geofisika tahun 2021 bisa hingga bulan juni, sehingga dapat menyebabkan adanya sisa air hujan. Baik di pot bunga, kaleng, atau apapun yang bisa menjadi wadah air. Nyamuk senang dengan air bersih tertampung yang disebutkan tadi.
"Kami mendorong pemerintah buat program terkait DBD. Jangan yang sifatnya kuratif, melainkan preventif demi kebaikan dan kesehatan bersama," kata Muallif di Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Menurutnya, program pencegahan DBD dapat meminimalisir jatuhnya angka pasien yang terdampak DBD. Mengingat angka yang terkena DBD di 2019 cukup tinggi.
Maka pemerintah perlu edukasi dan sosialisasi langkah pencegahan. Masyarakat digalakan 3M, yang dimaksud 3M yaitu, menguras, menutup, dan memanfaatkan barang bekas agar tidak menjadi tempat tinggal nyamuk. Serta, segala bentuk pencegahan lainnya. Menguras adalah, membersihkan tempat yang sering dijadikan penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain sebagainya. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Lalu, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
"Ini biayanya murah dan terjangkau dibandingkan biaya pengobatan DBD dan bisa dikendalikan," katanya.
Asal tahu saja, 2016 Kementerian Kesehatan menganggarkan Rp56,3 miliar untuk pengendalian penyakit DBD. Karena adanya keterbatasan anggaran pemerintah dimasa pandemi ini, kami ASPPHAMI mengajak pihak swasta maupun masyarakat untuk berperan serta terhadap pencegahan dan pengendalian nyamuk DBD ini.
Selain itu, seiring masih terdampaknya pandemi. Pihaknya berpengalaman dalam menangani penyemprotan desinfektan.
Seharusnya, kata dia, penyemprotan desinfektan melibatkan Aspphami. Namun demikian, ia memaklumi pandemi harus segera dicegah bersama. Maka banyak relawan terlibat penyemprotan cairan tersebut.
"Aplikasi cairan desinfektan tidak bisa diperlakukan sembarangan, kita terbiasa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan perusahaan yang menjadi anggota ASPPHAMI memiliki izin dan didukung tenaga profesional dan bersertifikat. Banyak relawan yang melakukan penyemprotan desinfektan, tanpa mengindahkan penggunakaan APD, sementara sih kita maklumi," katanya.
Baca Juga
Pepsodent, Masjid Istiqlal, dan PDGI Gelar Program 'Ramadan Berbagi…
BSMI Berangkatkan Dua Dokter Spesialis Tim EMT 1 untuk Gaza Bertugas…
LKC Dompet Dhuafa Gelar FGD bersama Pemkab Garut Bahas Program Bidan…
Siloam Hospitals Lippo Cikarang Gelar Seminar Medis Optimalisasi…
Program Glasses of Hope dari HOYA Ungkap Tingginya Angka Miopia pada…
Industri Hari Ini

Selasa, 25 Maret 2025 - 12:28 WIB
PERURI Bagikan Takjil Gratis, Hangatkan Ramadan dengan Kepedulian Sosial
Kegiatan berbagi takjil ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan PERURI dalam mendukung pembangunan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

Selasa, 25 Maret 2025 - 11:59 WIB
Direktur Utama PT Jasaraharja Putera Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO Awards 2025
Direktur Utama PT Jasaraharja Putera, Abdul Haris, menerima penghargaan Indonesia Best 50 CEO Awards 2025 “Employees Choice” dari The Iconomics Media yang didukung oleh Axia Research. Penghargaan…

Selasa, 25 Maret 2025 - 11:33 WIB
Jotun Flagship Store Garuda Makmur Hadir di Jambi, Tawarkan Pengalaman Belanja Cat yang Nyaman dan Interaktif
Jotun Flagship Store Garuda Makmur Jambi tawarkan pengalaman interaktif dalam memilih cat dan pelapis terbaik sesuai kebutuhan dan selera pelanggan.

Selasa, 25 Maret 2025 - 11:23 WIB
Berbagi Kebaikan Ramadan 1446 H, Bank Mandiri Group Santuni 57.600 Anak Yatim, dan Lansia serta 668 Yayasan di Seluruh Indonesia
Bank Mandiri Group kembali berbagi kebaikan di bulan suci Ramadan dengan masyarakat. Total sekitar 57.600 paket Ramadan disalurkan kepada anak yatim, masyarakat dhuafa serta lansia di seluruh…

Selasa, 25 Maret 2025 - 11:20 WIB
Pupuk Indonesia Pastikan Stok dan Distibusi Pupuk Aman Jelang Lebaran 2025
PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan stok pupuk nasional menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah tersedia sesuai ketentuan. Berdasarkan catatan Pupuk Indonesia, hingga 20 Maret 2025, stok pupuk…
Komentar Berita