PLN Pasok Listrik Perusahaan Pelet Kayu PT Biomasa Jaya Abadi di Gorontalo
Oleh : Hariyanto | Selasa, 10 November 2020 - 10:49 WIB
PLN Ilustrasi
INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT PLN (Persero) melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan perusahaan industri pabrik pelet kayu (wood pellet), PT Biomasa Jaya Abadi. Lewat perjanjian ini, PLN berkomitmen akan menyediakan listrik bagi perusahaan yang berlokasi di Provinsi Gorontalo tersebut.
“Merupakan pencapaian bagi kami, karena telah disepakati kerjasama yang baik dan berkelanjutan, PLN akan memasok listrik pada pabrik kami di Gorontalo,” tutur Group Director PT Biomasa Jaya Abadi, Budianto Purwahjo dalam keteranganya yang dikutip, Selasa (10/11/2020).
“Kini, cadangan daya listrik sebesar 210,5 MW Mega Watt (MW) pada sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) dapat semakin dioptimalkan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat dan industri, kali ini terhadap pabrik PT Biomasa Abadi,” sambung Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda.
Syamsul menegaskan, PLN selalu mengupayakan keandalan listrik bagi industri, sehingga roda perekonomian nasional dapat terus bergerak dan berlari meski dalam masa pandemi.
“PLN siap menyalurkan tenaga listrik dengan total daya tersambung 32.500.000 Volt Ampere (VA) atau 32,5 Mega Volt Ampere (MVA) kepada pabrik PT Biomasa Jaya Abadi di Gorontalo. Dengan tingkat Layanan Khusus Industri (I-4) yang berbeda dari layanan standar,” jelas General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Tengah, Utara dan Gorontalo (UIW SUTG), Leo Basuki.
Menurut Leo, layanan khusus tersebut meliputi konfigurasi jaringan khusus yang meningkatkan keandalan pasokan untuk membantu kelancaran bisnis dan produksi bagi para pelanggan industri atau bisnis.
Leo menambahkan, saat ini, sistem kelistrikan Sulutgo memiliki daya mampu sebesar 607,2 MW dengan beban puncak sebesar 396,7 MW. Oleh karena itu, PLN sangat siap menopang kebutuhan listrik bagi industri lainnya di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo, mengingat masih tersedia cadangan daya sebesar 210,5 MW.
Komentar Berita