Ini Strategi Kemenperin Pacu Kinerja Industri Tekstil Saat Pandemi

Oleh : Ridwan | Rabu, 04 November 2020 - 12:00 WIB

Produksi tekstil (vov5)
Produksi tekstil (vov5)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu kinerja sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) agar tetap produktif di tengah hantaman pandemi Covid-19.

Terlebih, sektor tersebut menjadi salah satu andalan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 dan yang diprioritaskan pengembangannya berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0.

"Industri TPT adalah salah satu sektor yang paling tua, yang struktur industrinya paling besar dan kuat, serta merupakan industri yang menyerap banyak tenaga kerja," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono saat pembukaan Seminar Nasional Tekstil 2020 yang digelar secara virtual oleh Balai Besar Tekstil (BBT) Bandung (3/11/2020).

Sekjen Kemenperin menyampaikan, industri TPT juga menjadi penghasil devisa yang cukup signfikan. Pada tahun 2019, nilai ekspornya mencapai USD12,9 miliar, dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 3,74 juta orang.

"Pandemi Covid-19 menyebabkan industri ini menjadi salah yang terdampak cukup berat atau hard hit," ungkapnya.

Oleh karena itu, industri TPT menjadi salah satu sektor yang diutamakan untuk percepatan pemulihan kinerjanya mengingat peran besarnya terhadap perkonomian nasional.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam menuturkan, pihaknya telah berupaya menyusun berbagai strategi untuk membangkitkan kembali geliat industri TPT pada saat dan setelah pandemi Covid-19.

Salah satu langkah yang ditempuh adalah penerapan Road Map Tekstil 4.0. Peta jalan tersebut menekankan pada tiga jangkauan, yakni horizon 1 (jangka pendek atau dalam kurun 3-5 tahun), horizon 2 (jangka menengah 5-10 tahun) dan horizon 3 (jangka panjang 10-15 tahun).

"Horizon 1 berfokus pada pengembangan synthetic fibers, high quality yarn, specialty & industrial fabrics. Selanjutnya, horizon 2 dan 3 berkembang pada pengembangan apparel with embedded technology dengan fokus produk technical multi-fabric textiles, leather fabrics, functional clothing dan smart footwear," papar Dirjen IKFT.

Secara simultan, Kemenperin terus mendorong implementasi teknologi industri 4.0 di sektor TPT. Beberapa upaya yang dilakukan, antara lain melalui pemberian insentif kepada pelaku usaha melalui insentif super tax deduction untuk industri yang melakukan kegiatan R&D serta pendidikan vokasi.

"Kami juga melanjutkan program restrukturisasi mesin dan peralatan pada industri TPT sebagai momentum untuk bisa selaras dengan revolusi industri 4.0, serta meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kualitas produk," imbuhnya.

Berikutnya, Kemeperin bertekad meningkatkan konektivitas sektor hulu-hilir di industri TPT dengan platform Indonesia Smart Textile Industry Hub (ISTIH) serta mengusulkan Insentif Kemudahan Lokal Tujuan Ekspor (KLTE) dan Kemudahan Lokal Tujuan Lokal (KLTL) untuk pengunaan bahan baku dari dalam negeri.

Bahkan, Kemenperin terus mendorong penurunan harga gas agar segera direalisasikan bagi industri hulu tekstil sehingga daya saingnya dapat terdongkrak sekaligus memberikan multiplier effect untuk rantai industri tersebut.

Upaya lainnya adalah memfasilitasi pendirian pilot plant textile 4.0 atau lighthouse project sebagai benchmark implementasi Industri 4.0 di tingkat perusahaan.

"Kemenperin juga mengembangkan ekosistem industri special fiber, high quality yarn, dan functional clothing berbasis polyester, rayon dan padat karya di Batang, Karawang, Riau, dan Brebes," ujar Khayam.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

BRI di Pameran KPR

Minggu, 17 November 2024 - 22:35 WIB

KPR BRI Property Expo 2024 Berikan Kemudahan dan Keuntungan Maksimal Bagi Calon Nasabah

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menghadirkan KPR BRI Property Expo 2024 yang diselenggarakan di PIK 2 bekerja sama dengan Agung Sedayu Group. Acara ini memberikan kemudahan bagi…

Pemenang kategori business plan dan business existing dari The Beauty of GIVing.

Minggu, 17 November 2024 - 22:34 WIB

GIV Gelar Kompetisi “The Beauty of GIVing” untuk Dukung Womenpreneur Indonesia

The Beauty of GIVing menerima lebih dari 200 proposal bisnis, yang kemudian diseleksi menjadi tiga pemenang terbaik dari dua kategori.

Rahmat Bastian S.H., alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI)

Minggu, 17 November 2024 - 21:58 WIB

Rahmat Bastian Calon Ketua Umum ILUNI FHUI

Rahmat Bastian S.H., alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) angkatan 1992, merupakan salah satu calon ketua umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (ILUNI FHUI) untuk…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto Dok Kompas.com, Kompas.id)

Minggu, 17 November 2024 - 17:53 WIB

Strategi Menperin Agus Dongkrak Kontribusi Industri Manufaktur

Tantangan terbesar dalam meningkatkan kontribusi industri terhadap PDB adalah tingginya arus impor yang berpotensi menekan produk lokal. Oleh karena itu, pemerintah bertekad untuk memperketat…

Dirjen IKMA Kemenperin

Minggu, 17 November 2024 - 17:48 WIB

Kemenperin: Kemitraan Jadi Kunci Perluas Pasar dan Dongkrak Bisnis IKM

Kemitraan menjadi kunci utama bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saingnya. Keterlibatan IKM dalam rantai pasok industri besar maupun sektor…