Bercengkrama Bersama Masyarakat Suku Tengger di Desa Argosari, Lumajang
Oleh : Chodijah Febriyani | Jumat, 28 April 2017 - 16:55 WIB

Masyarakat Suku Tengger di Desa Argosari, Lumajang, Jawa Timur (Sendy Aditya Saputra)
INDUSTRY.co.id, Lumajang - Masyarakat Suku Tengger, merupakan salah satu suku yang tinggal di Desa Argosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sewaktu saya bersama dengan rekan jurnalis dari Jakarta ke Desa Argosari ini, saya disambut dengan pepohonan, bunga-bunga, perkebunan dan pastinya udara yang sejuk dan embunpun turun dari atas bukit. Sesampai di homestay milik warga Suku Tengger, kami disambut dengan ramah oleh warga sekitar, kami semua
disuguhkan minuman hangat, karena udara di sana cukup dingin. Uniknya, mereka punya alat penghangat tubuh sendiri untuk menghangtakan tubuh mereka. Alat ini dibuat sendiri oleh mereka, yang terbut dari kompor gas tetapi sumbunya ditutupi oleh kawat. Alat ini cukup membuat saya hangat dari hawa dingin di Desa Argosari.
Keesokannya, Kami sempat bercengkrama dengan warga sekitar dan bertemu dengan Ketua Kopdarwis Desa Argosari, Budiyanto. Beliau menceritakan berbagai sejarah suku Tengger, kegiatan apa saja yang mereka lakukan, tempat wisata apa saja dan pastinya budaya yang masih kental di Desanya. Suku Tengger yang tinggal di sini, mempunyai ciri khas mulai dari pakaian yang mereka kenakan. "Salah satunya, ya ini yang saya pakai ikat kepala yang disebut Udeng Wangsu," ujarnya kepada Industry.co.id, Lumajang, Selasa (12/4/2017)
Menurutnya, Udeng Wangsu ini memiliki makna yakni, menjulung ke atas yang artinya kepada yang Maha Kuasa, kemudian ikatan ke depan yang artinya rendah hati, lalu ini tidak diikat mati hanya sekedar ikat saja, yang artinya mengikat rambut merupakan lambang dari otak dari pikiran yang diibaratkan dengan jumlah rambut yang diikat menjadi satu, ya itu untuk tujuan ke yang Maha Kuasa.
"Adapun juga selain Udeng Wangsu, yakni sarung yang dipakai oleh para pria dan wanita, yang bernama Sarung Goyor," ungkapnya. Ia menjelaskan, kalau perempuan ada beberapa aturan pakainya. Sambil meragakan, Ia menceritakan, "Kalau yang ini sudah berkeluarga, lalu kalau disimpul di kanan, ini artinya gadis tetapi sudah ada yang ingin meminang. Lalu kalau yang ini menyerupai jubah 'Batman' artinya masih sendiri. Dari semua simpul ini disebut simpul Kekaweng."
Nah! Kalau untuk para lelaki, tambah Budiyanto, "Ada yang mempunyai arti ketika Ia sedang bekerja keras, jika diikat dipinggang artinya Ia mengandalkan keberanian seperti bekerja menjaga keamanan desa atau keluarga lalu, ada yang artinya mereka digolongan atas, waktu santai, bekerja dengan aktivitas yang tidak terlalu berat, serta jika sarung menutupi punggung yang artinya Ia sedang bekerja di ladang. Dari semua simpul untuk para lelaki disebut simpul Lampin," ceritanya.
Jadi, Ikat Udeng atau Udeng Wangsu dan Sarung Goyor ini merupakan ciri khas dari Suku Tengger di Desar Argosari, Kabupaten Lumajang.
Dari dulu, Sarung Goyor ini memang sangat penting bagi masyarakat Suku Tengger, sampai sekarang kalau ada acara ritual adat, acara pribadi ataupun acara secara umum. Kalau tidak pakai Sarung atau Udeng, bisa jadi pergunjingan.
"Bahkan, sampai saat ini adat itu bagi Kami merupakan kesepatakan yang tidak tertulis, jadi kalau ke acara pakai Udeng atau Sarung saja sendiri tanpa disuruh. Tapi kalau tidak, bisa dibiperbincangkan oleh orang-orang," katanya.
Budaya memakai Sarung dan Udeng ini sejak Suku Tengger sudah ada, tapi dulu yang dipakai bukan sarung tetapi cuma kain saja, ujarnya.
Masyarakat Suku Tengger di Desa Argosari kebanyakan dari mereka pekerjaan sehari-harinya bercocok tanam atau bertani. Mereka menanam sayur-sayuran holtikultural seperti, kentang, kubis dan bawang.
Menariknya, mereka bertanam di atas tebing-tebing yang miring dengan kemiringan hampir 60 derajat. Desa Argosari ini merupakan berada dikawasan perbukitan dan berada di kaki Gunung Semeru.
Pola pertanian di tebing Desa Argosari sangat rapi, jajaran pepohonan dan rona warna kehijauan membuat mata Saya tak hentinya memandang. Hawa sejuk di pagi haripun menyapa Kami dan rekan-rekan jurnalis dari Jakarta.
Baca Juga
Usung Tema Daun Menari, Solo Menari 2025 Siap Digelar, Libatkan Ratusan…
Summarecon Mall Bekasi Tahap II Siap Dibuka, Topping Off Ceremony…
Investasi Rp 3 Triliun, Xerana Resort Segera Dibangun di Pantai Pengantap…
NOYA Resmi Dibuka di PIK 2, Destinasi Nightlife Premium Berstandar…
Survei Scuba Deals 2025: Indonesia Jadi Destinasi Selam Paling Diinginkan
Industri Hari Ini

Sabtu, 26 April 2025 - 21:23 WIB
ACC Cetak Prestasi di Sumber Daya Manusia, Borong 5 Penghargaan Employee Experience Awards 2025
Astra Credit Companies (ACC) meraih 5 penghargaan bergengsi di Employee Experience Awards 2025 berkat komitmennya dalam transformasi digital, pengembangan SDM, dan strategi suksesi kepemimpinan.

Sabtu, 26 April 2025 - 19:52 WIB
IVAXCON 2025 Jadi Langkah Nyata MSD Indonesia Dukung Vaksinasi Nasional di Pekan Imunisasi Dunia 2025
T Merck Sharp & Dohme Indonesia (MSD Indonesia) menegaskan komitmennya memperkuat edukasi seputar pentingnya vaksinasi nasional dengan meluncurkan forum kolaboratif perdana bertajuk IVAXCON…
Sabtu, 26 April 2025 - 19:39 WIB
Vaseline dan SKIN+ Clinic Hadirkan “Gluta-Hya Beauty Clinic” untuk Kulit Tubuh Glowing Maksimal
Vaseline berkiolaborasi dengan SKIN+ Clinic mempersembahkan acara “Gluta-Hya Beauty Clinic” di Atrium Mall Kota Kasablanka, 25 – 27 April 2025.

Sabtu, 26 April 2025 - 16:49 WIB
Wamenekraf Irene Apresiasi Shehacks 2025: Upaya Kolaboratif Pemberdayaan Perempuan melalui Inovasi dan Teknologi
Shehacks 2025 merupakan program unggulan Indosat Ooredoo Hutchison yang bertujuan memberdayakan perempuan melalui inovasi dan teknologi. Program ini mengangkat tema "Akselerasi Perempuan: Mendorong…

Sabtu, 26 April 2025 - 16:05 WIB
Ultherapy PRIME Solusi Perawatan Kulit Non Invasif Lebih Personal dan Tahan Lama, Resmi Hadir di Indonesia,
Ultherapy PRIME kini menggabungkan ultrasound canggih dengan visualisasi real-time, menargetkan lapisan kulit kaya kolagen dan elastin untuk hasil yang lebih alami dan efektif.
Komentar Berita