Akselerasi Pemanfaatan EBT, Kementerian ESDM Terus Perluas Pangsa Pasar Energi Terbarukan
Oleh : Hariyanto | Minggu, 11 Oktober 2020 - 14:26 WIB

Menurut Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai sumber energi yang ramah lingkungan akan dipercepat dengan menciptakan pasar baru EBT. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, pasar baru EBT tersebut dilakukan melalui program renewable energy base industry development (Rebid) dan renewable energy base on economic development (Rebed).
Program ini dirancang untuk mempercepat pemanfaatan energi baru terbarukan di kawasan industri, Kawasan Ekonomi Khusus dan mendukung Kawasan ekonomi lokal di kawasan terpencil, terluar dan terdepan (3T).
"Untuk mempercepat pemanfaatan EBT, Pemerintah, selain akan menerbitkan rancangan Peraturan Presiden yang mengatur pembelian listrik EBT oleh PT. PLN (Persero), juga menciptakan pasar baru EBT melalui program renewable energy base industry development dan renewable energy base on economic development yang bertujuan untuk mempercepat pemanfaatan EBT di kawasan industri dan Kawasan ekonomi Khusus dan mendukung Kawasan ekonomi lokal di kawasan 3T Indonesia, yaitu terpencil, terluar dan terdepan," ujar Arifin Tasrif saat meluncurkan secara virtual The 9th Indonesia EBTKE ConEx 2020, Jumat (9/10/2020).
Indonesia, lanjut Arifin, sudah saatnya mengikuti tren masyarakat dunia yang mulai mengoptimalkan pemanfaatan EBT untuk mengurangi dampak perubahan iklim, sesuai kesepakatan Protokol Kyoto Tahun 1997 dimana komunitas internasional bertekad akan mengurangi emisi gas karbondioksida dan gas rumah kaca.
"Di tingkat global, negara-negara dunia telah berkomitmen untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan disepakatinya Kyoto Protokol di tahun 1997. Komunitas internasional bertekad untuk mengurangi emisi karbondioksida dan gas rumah kaca lainnya, termasuk pengurangan emisi dari sektor energi sehingga terjadi transformasi energi untuk mengurangi energi fosil pada seluruh sektor, termasuk diantaranya sektor transportasi ke energi baru terbarukan," lanjut Arifin.
Di samping membuka pasar untuk pemanfaatan EBT yang lebih besar, Pemerintah juga akan memaksimalkan implementasi bioenergi, seperti percepatan pembangunan listrik berbasis sampah di dua belas kota, pemanfaatan biomasa dan sampah sebagai bahan baku pada cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) eksisting, pelaksanaan mandatori B30, serta program pengembangan green refinery dan mendorong pengembangan panas bumi berbasis kewilayahan melalui program Flores Geothermal Island yang targetnya adalah pemenuhan beban dasar listrik di Pulau Flores.
"Optimalisasi pemanfaatan tidak langsung energi panas bumi. Untuk mengurangi resiko eksplorasi oleh para pengembang, Pemerintah juga telah membuat pengembangan panas bumi melalui government drilling, kegiatan eksplorasi dilakukan oleh pemerintah," jelas Arifin.
Pada kesempatan yang sama Direktur Aneka Energi Kementerian ESDM Harris mengatakan, transisi dari energi berbasis fosil ke EBT diperlukan karena ramah lingkungan. Kunci untuk pemanfaatan EBT yang optimal adalah harga yang lebih kompetitif.
"Saat ini, Pemerintah telah berupaya menyelesaikan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pembelian energi listrik energi terbarukan. Dalam Perpres ini akan mengatur harga EBT yang didasarkan kepada aspek keekonomian dari teknologi EBT itu dan juga berdasarkan lokasi energi terbarukan itu akan dibangun, harganya akan berbeda dan harga yang sudah dimasukan dalam rancangan Perpres ini lebih menarik untuk memberikan daya tarik kepada pelaku bisnis untuk datang berinvestasi ke Indonesia," imbuh Harris.
Nantinya, ada sebelas kementerian dan lembaga yang terlibat dan memberikan peran dalam mendorong pengembangan EBT ini, mulai dari Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BUMN, Kementerian Perindustrian dan banyak lagi.
Baca Juga
PGN Berangkatkan 1.267 Pemudik Menuju Lebaran Aman dan Nyaman
Produksi Listrik PGE Area Lumut Balai Mencapai 482 Juta KWh Sepanjang…
Pengusaha Gelas Kaca Desak Pemerintah Terjun Langsung Pantau Implementasi…
PGN Beri Santunan CSR 10.541 Anak Yatim di Bulan Ramadan
Ambiguitas Komitmen Iklim Para Pendana Infrastruktur Gas di Indonesia
Industri Hari Ini

Kamis, 27 Maret 2025 - 13:16 WIB
Senyum Bahagia Anak—Anak Jalanan, Saat Menerima 623 Paket Sembako dari Umat Paroki Lely Malang
Malang – Menjelang perayaan Lebaran, umat Katolik Paroki Maria Diangkat ke Surga, Jl Bunga Lely 17, Malang mengadakan aksi berbagi sembako kepada anak-anak jalanan asuhan Jaringan Kemanusiaan…

Kamis, 27 Maret 2025 - 13:11 WIB
Safari Ramadan TelkomGroup 1446H: Pastikan Infrastruktur Digital Tetap Aman untuk Ramadan dan Idulfitri Semakin Nyaman
Pada momen ramadan dan menjelang idulfitri 1446H, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali melaksanakan kegiatan Safari Ramadan, agenda rutin tahunan yang menjadi bagian dari program…

Kamis, 27 Maret 2025 - 13:06 WIB
Wow, Keren! Laba Bersih Wulandari Bangun Laksana (BSBK) Tahun 2024 Meroket 782,82%, Bukti Kinerja Gemilang!
Jakarta-PT. Wulandari Bangun Laksana, Tbk (BSBK), mencatatkan kinerja yang sangat memuaskan pada akhir tahun 2024. Emiten yang berlokasi di Balikpapan, provinsi Kalimantan Timur ini, mengelola…

Kamis, 27 Maret 2025 - 12:36 WIB
BRI Peduli Beri Bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Desa BRILiaN Jatihurip
Jauh di jantung Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, terdapat Desa BRILiaN Jatihurip, sebuah desa yang menjadi contoh kemandirian perekonomian dengan masyarakatnya yang mengandalkan pertanian…

Kamis, 27 Maret 2025 - 12:31 WIB
Artaboga Gandeng Brinks Optimalkan Pengelolaan Kas dengan Digital Retail Solutions
Jakarta — PT Arta Boga Cemerlang, sole distributor OT Group, salah satu korporasi FMCG utama di Indonesia resmi menjalin kemitraan strategis dengan BRINKS, perusahaan global asal Amerika di…
Komentar Berita