Pupuk Organik, Penopang Pertanian Organik Indonesia di Masa Depan

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 12 Agustus 2020 - 22:06 WIB

Padi organik, cikal bakal pertanian organik Indonesia di masa depan. (Foto: Liputan6)
Padi organik, cikal bakal pertanian organik Indonesia di masa depan. (Foto: Liputan6)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Rani baru pulang dari sebuah pasar swalayan di kawasan pusat kegiatan bisnis ibukota. Dia mengeluhkkan mahalnya harga sayur-mayur dan buah-buahan organik yang ditawarkan pasar swalayan tersebut. Rani berpikir, memang lebih sehat jika setiap orang mengkonsumsi sayur-mayur dan buah-buahan organik. Akan tetapi, jika harga barang-barang bahan makanan organik tersebut ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi, mungkin para konsumen akan berpikir dua hingga tiga kali untuk membelanjakan uangnya demi memenuhi kebutuhan primer bahan makanan yang tergolong sehat tersebut.

Belakangan ini, tren hidup sehat sehari-hari di berbagai kalangan orang-orang yang memiliki ritme kegiatan yang tinggi sudah mulai berubah. Perlahan tapi pasti, perubahan tersebut lama-kelamaan terlihat. Di samping membiasakan tubuh mereka bergerak dan berolah raga di berbagai fasilitas olah raga yang disediakan pemerintah setempat hingga di berbagai pusat kebugaran, salah satu tren hidup sehat lainnya bagi mereka adalah kebiasaan mengkonsumsi makanan. Saat ini, sudah banyak orang-orang yang meninggalkan kebiasaan untuk mengkonsumsi lauk-pauk sebagai salah satu hidangan dalam menu makanan mereka sehari-hari. Mereka percaya bahwa dengan mengkonsumsi sayur-mayur dan buah-buahan maka tubuh mereka akan merasa lebih bugar setiap hari dan dapat tumbuh lebih sehat serta tahan terhadap wabah penyakit. Di samping itu, bahan makanan sayur-mayur dan buah-buahan yang dikonsumsi haruslah merupakan bahan-bahan terpilih dan memang memiliki kandungan gizi yang tinggi dan sempurna.

Salah satu bahan makanan yang seringkali dibidik para konsumen yang menyadari hidup sehat dan senantiasa mengedepankan kesehatan tersebut adalah bahan-bahan-bahan makanan organik, yaitu sayur-mayur dan buah-buahan organik. Bahan makanan tersebut diproduksi oleh para petani yang pepohonannya dipelihara secara khusus serta diberikan pupuk organik sebagai salah satu material pendukung pertumbuhan sayur-mayur dan buah-buahan tersebut. Sedangkan pupuk organik yang dimaksud sebenarnya merupakan pupuk kandang, yaitu pupuk yang berasal dari kotoran hewan.

Karena itu, bahan makanan organik kini sudah menjadi tren di berbagai kalangan masyarakat, baik tua muda, laki perempuan, orang kaya berpenghasilan tinggi hingga masyarakat kelas menengah. Mereka semua adalah orang-orang yang menyadari kesehatan terhadap berbagai makanan buah-buahan dan sayur-mayur yang mereka konsumsi setiap hari. Pasalnya, banyak informasi yang berasal dari berbagai media, terutama media daring, bahwa kandungan gizi berbagai hasil pertanian, yang ditanam dan dipelihara melalui berbagai proses pemupukan zat-zat kimia itu, kurang memadai jika dikonsumsi. Pasalnya, zat-zat kimia tersebut nantinya akan turut berdampak bagi kesehatan tubuh mereka.

Kalau berbicara bahan makanan organik ini sebenarnya kita akan merasa seperti kembali ke dalam situasi dan kondisi dimana material urea belum dimanfaatkan sebagai salah satu komponen untuk menyuburkan tanah. Penggunaan zat-zat seperti ini biasanya bertujuan untuk mengintensifkan hasil pertanian atau perkebunan dari sebidang tanah agar dapat menghasilkan produksi yang tinggi sekali. Karena itu, langkah atau program ini seringkali disebut sebagai sebuah intensifikasi pertanian. Intensifikasi seperti ini kerap kali dilakukan di berbagai daerah di mana ketersediaan lahannya sangat terbatas, misalnya di Pulau Jawa. Memang, ketika intensifikasi ini dilaksanakan untuk pertama kalinya di sebidang lahan pertanian atau perkebunan, maka hasilnya terlihat akan menakjubkan. Akan tetapi, jika kita lihat kelangsungan produksi di lahan tersebut dengan menggunakan metode tersebut, maka akan terlihat, hasil produksi bahan makanan yang dihasilkan lama-kelamaan akan menjadi seperti yang tidak diharapkan alias mengecewakan.

Di samping itu, hasil-hasil produksi bahan makanan yang berasal dari lahan pertanian atau perkebunan seperti ini juga ternyata tidak baik untuk dikonsumsi setiap hari oleh konsumen. Pasalnya, zat-zat kimia yang sudah terkandung di dalam bahan-bahan makanan tersebut akan turut diserap tubuh manusia bersamaan dengan proses penyerapan sari-sari makanan ke dalam tubuh. Karena itu, belakangan ini, banyak orang percaya banyak sekali muncul berbagai penyakit yang menjadi penyakit manusia, khususnya di Indonesia, pada masa tua mereka, seperti diabetes, ginjal, sirosis, kandungan kolesterol tinggi dan munculnya berbagai jenis penyakit kanker ganas yang mematikan.

Karena itu, sudah waktunya pemerintah memperhatikan tren hidup sehat dari kelompok masyarakat yang sudah mulai meninggalkan kebiasaan menyantap berbagai lauk-pauk dan berganti dengan mengkonsumsi sayur-mayur dan buah-buahan segar dan sehat. Selain menguntungkan dalam menghasilkan berbagai produk bahan makanan sayur-mayur dan buah-buahan berkualitas premium, tren hidup sehat seperti ini juga akan membantu mendorong penurunan berbagai polusi yang terjadi di alam karena akan semakin banyak lahan atau tanah yang akan digunakan sebagai areal penanaman berbagai macam pohon dan tumbuhan.

Di samping itu, pemerintah juga dapat melakukan serangkaian kampanye yang mengajak para masyarakat petani yang telah memiliki lahan yang rusak akibat program intensifikasi yang berlebihan di masa lalu untuk memperbaiki dan mengembalikan kualitas berbagai unsur hara tanah di yang terdapat lahan tersebut. Langkah itu dilakukan pemerintrah agar setekah kualitas tanah lahan tersebut kembali normal, maka masyarakat dapat mulai menanami lahan mereka dengan berbagai sayur-mayur dan buah-buahan berkualitas premium.

Yang lebih penting di atas segalanya adalah pemerintah yang biasanya menyediakan pupuk untuk kegiatan pertanian melalui berbagai pabrik pupuk pemerintah berstatus BUMN tidak lagi terbebani oleh tingginya permintaan pupuk olahan tersebut yang seringkali dipolitisir oleh sekelompok orang bahwa Indonesia mengalami kekurangan pupuk pertanian. Melalui pemanfaatan pupuk organik, pemerintah hanya tinggal menyediakan lahan seluas-luasnya untuk digarap oleh masyarakat luas di bidang peternakan di mana hasil ternaknya dapat dijual di pasar lokal bahkan mungkin diekspor. Sementara itu, berbagai kotoran ternaknya dapat diolah sebagai pupuk organik yang nantinya akan menjadi tren pertanian Indonesia di masa depan. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Launching Colorfit Perfect Glow Cushion SPF 40 PA+++ dan Colorfit 5D Blur Cloud Cushion SPF 50 PA+++

Senin, 02 Desember 2024 - 20:15 WIB

Ini The New Era Cushion dengan Glow dan Soft-Matte Finish dari Wardah Untuk Semua Skin-tone Perempuan Indonesia

Wardah meluncurkan upgraded version dari Colorfit Cushion yang telah menjadi cult-favorit, yakni Colorfit Perfect Glow Cushion dengan glow finish look dan Colorfit 5D Blur Cloud Cushion dengan…

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif

Senin, 02 Desember 2024 - 18:00 WIB

PMI Manufaktur November 2024 Masih Kontraksi, Kemenperin: Dibutuhkan Kebijakan Pro Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, menjelang akhir tahun 2024 Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia masih menunjukkan posisi kontraksi pada November ini, yaitu…

Sebanyak 1.000 paket dibagikan di Masjid Al-Mujahidin dan TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan.

Senin, 02 Desember 2024 - 17:54 WIB

BSI Maslahat Salurkan 1.000 Paket Warteg Mobile di TPA Cipeucang dan Masjid Al Mujahidin

BSI Maslahat menyalurkan 1.000 paket makan siang di dua lokasi dalam program warteg mobile (Jum’at Berkah). Sebanyak 1.000 paket dibagikan di Masjid Al-Mujahidin dan TPA Cipeucang, Serpong,…

Kerjasama PT Soltius Indonesia dengan Bhumi Varta Technology (BVT)

Senin, 02 Desember 2024 - 17:50 WIB

Soltius Umumkan Kemitraan dengan BVT untuk Kolaborasi Lokasi Intelligence

PT Soltius Indonesia (Soltius) perusahaan layanan IT yang merupakan mitra Platinum SAP, mengumumkan kemitraannya dengan Bhumi Varta Technology (BVT), penyedia perangkat lunak Business Intelligence…

Groundbreaking President University Teaching Hospital

Senin, 02 Desember 2024 - 17:45 WIB

Perkuat Pendidikan Kesehatan, Presuniv Groundbreaking President University Teaching Hospital

President University (Presuniv) memulai babak baru dalam dunia pendidikan kesehatan. Setelah secara resmi meluncurkan Fakultas Kedokteran pada 1 September 2023, Presuniv terus memperkuat…