Ganjar Tawarkan Kawasan Industri Kendal dan Batang untuk Sejumlah Investor Asal India

Oleh : Ridwan | Rabu, 05 Agustus 2020 - 16:45 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Grid.id)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Grid.id)

INDUSTRY.co.id - Jawa Tengah - Potensi kawasan industri Jawa Tengah mulai dilirik dunia internasional. Terbaru, sejumlah perusahaan India tertarik untuk investasi di Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Duta Besar India untuk Indonesia, Mr Pradeep Kumar Rawat bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Selasa (4/8/2020), kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Pradeep mengatakan banyak perusahaan asal India tertarik investasi di Jawa Tengah.

"Saya datang ke sini untuk melihat situasi sekaligus melihat bagaimana kita bisa bekerjasama. Selain untuk melihat penanganan covid, kami juga tertarik untuk investasi di Jawa Tengah, khususnya di perusahaan obat," kata Pradeep.

Pradeep menerangkan ada banyak kesamaan antara India dan Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Untuk perusahaan obat, banyak produk herbal dari Jawa Tengah yang bisa dimanfaatkan untuk obat, seperti jahe, kunyit, temulawak dan lainnya.

"Kami ingin menjajaki itu, dan kami harap kerjasama ini bisa segera terealisasi. Saat ini, sudah ada satu perusahaan obat asal India yang ada di Jawa Tengah, tepatnya di Semarang," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membenarkan ketertarikan India untuk investasi ke Jawa Tengah. Salah satu yang sudah siap adalah perusahaan obat.

"Dia tertarik investasi dan mencari area di Jawa Tengah bagi perusahaan di India. Ternyata sudah ada kerja sama dengan Biofarma, jadi kalau ini dikembangkan dan membuat pabrik baru di Jawa Tengah, ini tentu bagus," kata Ganjar.

Ganjar melihat ada keseriusan India untuk investasi di Jawa Tengah. Sebab dari pemaparan yang dilakukan, Dubes India sudah paham beberapa kawasan industri yang disiapkan Jawa Tengah.

"Dia tahu kawasan industri Brebes, Kendal dan Batang, dan dia cari area di sana. Mudah-mudahan ini bisa masuk apakah di Kendal atau Batang dalam waktu pendek. Karena dua lokasi itu yang memang sudah kami siapkan. Meski ini baru tawaran, tapi saya langsung minta dinas terkait menindaklanjuti," terangnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Migas Ilustrasi

Kamis, 09 Januari 2025 - 18:15 WIB

Dipaksa Bayar Gas Mahal, Industri Nasional ‘Sakaratul Maut’

Sejumlah industri pengguna gas bumi merasa geram dengan kebijakan PT Perusahaan Gas Negara atau PGN dengan memberlakukan harga gas regasifikasi yang terbilang sangat tinggi.

 Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia (RSI) Kacuk Sumarto

Kamis, 09 Januari 2025 - 15:17 WIB

Perluasan Kebun Sawit Tak Perlu Lakukan Deforestasi

Jakarta – Rencana Presiden Prabowo Subianto menambah lahan untuk tanaman kelapa sawit dinilai sudah tepat. Penambahan lahan tersebut juga tidak akan melakukan deforestasi sebagaimana yang…

Media Gathering Yupi

Kamis, 09 Januari 2025 - 14:58 WIB

Yupi Pastikan Seluruh Produk Sudah Menerapkan Sistem Jaminan Halal dan Terdaftar di BPJPH

Proses produksi Yupi diawasi secara ketat, mulai dari bahan baku yang menggunakan bahan-bahan yang aman sepertin untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan hingga distribusi. Cocok untuk gaya hidup…

Ilustrasi industri petrokimia

Kamis, 09 Januari 2025 - 13:05 WIB

Gawat! Industri Makin Terpuruk Akibat Dipaksa Bayar Harga Gas Mahal

Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar USD 6 per MMBTU untuk tujuh sektor industri telah berakhir pada 31 Desember 2024. Sejauh ini, belum ada kepastian atas kelanjutan program tersebut.…

J&T Express

Kamis, 09 Januari 2025 - 11:18 WIB

J&T Express Mencatat Volume Paket Tumbuh 32,5 Persen di Kuartal Akhir 2024

J&T Express mencapai total volume paket sebesar 7,39 miliar pada Q4, meningkat sebesar 32,5% year-over-year (YoY), dengan rata-rata volume harian sebesar 80,3 juta parsel.