Perusahaan Logistik Terpukul, Bangkit Incar Pengiriman Ritel

Oleh : Wiyanto | Kamis, 23 Juli 2020 - 17:00 WIB

M.Kuncoro Wibowo, Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) saat diskusi daring Iconomics Virtual Award Best Ceo 2020
M.Kuncoro Wibowo, Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) saat diskusi daring Iconomics Virtual Award Best Ceo 2020

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Selama pandemi covid-19 seluruh sektor usaha terkena, termasuk sektor logistik. Banyak rekanan perusahaan logistik yang berhenti mengirimkan barang, dampaknya tidak ada alur pengiriman barang.

Demikian disampaikan M.Kuncoro Wibowo, Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics, dalam Webinar dan Virtual Award Ceo Leadership In New Normal atau Best Ceo - Employees Choice Award yang digagas Iconomics di Jakarta, Kamis (23/7/2020).

"BGR salah satu yang terdampak karena logistik, kita pegang dan sisanya perdagangan," katanya.

Beberapa customer BGR yang menghentikan pengiriman saat pandemi berasal dari sektor kontruksi dan pabrik.

Namun BGR tetap ingin hidup, lanjut dia, sebelumnya BGR telah berinvestasi di IT dan SDM guna meningkatkan pelaksanaan sistem digital. Meskipun dana Capital Expenditure terjun bebas pas wabah melanda. Itu akibat customer pada mundur pengiriman ke September 2020.

Oleh karenanya dia memutar otak, agar bisnis perusahaan tetap jalan dengan mengembangkan logistik secara ritel.

"Kami merasakan betul, tadi be to be tender besar,sekarang ritel ke BUMN, kementerian, berupa distribusi alat kesehatan. Puasa dan lebaran jalan terus waktu itu," katanya.

Sementara, Founder & CEO Iconomics, Bram S. Putro menjelaskan apa yang dilakukan para Ceo agar perusahaan tetap exsis merupakan tantangan tersendiri bagi mereka.

"Beberapa hari lalu bertemu Ceo berbasis digital naik 5 x, mereka panen ,efek luar biasa. PSBB dilonggarkan, jadi berkah. Memang perusahaan lain, nilai ekonomi menguatirkan iklas, pasrah, BPKB digadaikan yang dipikirkan Ceo sekarang. Krisis kesehatan, tantangan Ceo di manapun. Ombak enggak bisa stop, tapi bagaimana kita bisa berselancar," katanya.

Oleh karena itu, para Ceo yang mampu keluar membawa perusahaan tetap meraih pendapatan itulah yang diantaranya bisa kita hadirkan sebagai penerima award.

"Pemimpin diuji distrupsi, mengahadapi fase buruk. Yg hadir ceo yang hebat. Mereka pemenang satu kategori. Pemimpin industri," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

MUF GJAW 2024

Kamis, 21 November 2024 - 23:05 WIB

Dibuka Besok, Ini 4 Hal Penting yang Wajib Diketahui Sebelum Berkunjung ke MUF GJAW 2024

Mandiri Utama Finance GAIKINDO Jakarta Auto Week (MUF GJAW) 2024 memasuki tahap akhir persiapan penyelenggaraannya sebelum dibuka secara resmi esok hari, Jumat 22 November hingga 1 Desember…

Said Saleh Alwaini (kiri) terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum APJATI, periode 2024-2029.

Kamis, 21 November 2024 - 22:03 WIB

APJATI Resmi Lantik Ketua Umum Baru, Dorong Transformasi Menuju Indonesia Emas

Said Saleh Alwani yang baru terpilih sebagai Ketua Umum APJATI periode 2024-2029 menekankan pentingnya memanfaatkan bonus demografi yang membawa tambahan sembilan juta tenaga kerja produktif…

Foto Bersama Misi Perdagangan Inggris-ASEAN SheTrades Hub Indonesia.

Kamis, 21 November 2024 - 21:50 WIB

Misi Perdagangan Inggris-ASEAN Dorong Kolaborasi Pengusaha Perempuan Indonesia dan Inggris

Misi Perdagangan Inggris-ASEAN resmi digelar di Jakarta untuk mempertemukan pengusaha perempuan Indonesia dengan perusahaan-perusahaan asal Inggris, memperkuat hubungan dagang, dan membuka peluang…

Mega Insurance bersama MSIG Indonesia meluncurkan M-Assist.

Kamis, 21 November 2024 - 21:38 WIB

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Perkenalkan M-Assist, Inovasi Baru Asuransi Perjalanan

M-Assist hadir dengan berbagai manfaat perlindungan, termasuk kecelakaan diri, pembatalan atau pengurangan perjalanan, biaya medis darurat, evakuasi, hingga tanggung jawab pribadi.

Gelaran SNI Award 2024

Kamis, 21 November 2024 - 21:20 WIB

Sebanyak 69 Organisasi Raih SNI Award 2024, Penilaian Fokus pada Organisasi Berkelanjutan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat ini tetap stabil pada angka 5,1%, di tengah kondisi global yang bergejolak, termasuk ketidakpastian geopolitik, fluktuasi harga komoditas dan tekanan…