Dahsyat! Pemerintah Jepang Siapkan Insentif Rp9,6 Triliun untuk Perusahaan yang Bersedia Relokasi Pabrik dari China

Oleh : Ridwan | Senin, 20 Juli 2020 - 10:30 WIB

Ilustrasi pabrik manufaktur Jepang
Ilustrasi pabrik manufaktur Jepang

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemerintah Jepang mengumumkan akan membayar 70 miliar yen (Rp9,6 triliun) bagi puluhan perusahaannya jika bersedia memindahkan pabrik dari China, untuk kembali ke rumah asal atau ke negara lain di Asia Tenggara.

Langkah ini bagian dari program baru untuk mengurangi ketergantungan rantai pasokan dan manufaktur dari China

Dikutip dari Bloomberg Minggu (19/7/2020), Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang mengatakan, terdapat 57 perusahaan swasta Jepang yang akan menerima total 57,4 miliar yen (Rp7,9 triliun) dari kompensasi tersebut. Termasuk pabrikan elektronik kenamaan Sharp Corp, juga produsen masker kesehatan yang tengah naik daun Iris Ohyama Inc.

Selain itu, 30 perusahaan lainya juga akan menerima subsidi pemerintah tersebut, untuk proses pemindahan manufaktur ke Vietnam, Myanmar, Thailand, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Dengan begitu, pemerintah akan membayar total 70 miliar yen (Rp9,6 triliun) untuk program itu.

Pembayaran tersebut berasal dari anggaran senilai 243,5 miliar yen (Rp33,67 triliun), yang dialokasikan pemerintah Jepang pada April lalu untuk mengurangi ketergantungan supply chain dari China.

Upaya itu juga dipicu oleh kabar dari Pemerintah Amerika Serikat (AS), yang berencana memisahkan berbagai perusahaanya dari Negeri Tirai Bambu tersebut.

Sejauh ini, tidak ada negara lain yang memberlakukan kebijakan tersebut secara konkret seperti yang dilakukan pemerintah Jepang. Keputusan itu juga serupa dengan kebijakan pemerintah Taiwan pada 2019, yang berkeinginan mengembalikan investasi dari China.

China sendiri adalah mitra dagang terbesar Jepang, dan perusahaan Jepang memiliki investasi besar-besaran di sana. Pecahnya pandemi Covid-19 telah merusak ikatan ekonomi tersebut, dan juga citra China di Jepang, sehingga mendorong keinginan kuat pemerintah Negeri Sakura itu untuk mulai mandiri.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah berusaha selama bertahun-tahun untuk meningkatkan hubungan dengan China, setelah kerusuhan anti-Jepang pada 2012 silam. Tetapi, dampak dari pandemi Covid-19 ini serta sengketa wilayah yang sedang berlangsung mengenai pulau-pulau dan ladang gas di Laut Cina Timur, telah melemahkan upaya-upaya tersebut.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Foto Ilustrasi, Sentul City

Selasa, 01 April 2025 - 09:08 WIB

Sentul City, Lokasi Wisata Alam Menarik di Kawasan Perbukitan Bogor, Jawa Barat

Sentul City, menjadi salah satu destinasi wisata alam yang mulai dikunjungi masyarakat sekitar Jabodetabek. Kawasan kota mandiri yang dikelilingi oleh perbukitan di kabupaten Bogor ini menawarkan…

Pemutaran film Pabrik Gula mendapat sambutan luar biasa di Los Angeles, Amerika Serikat.

Senin, 31 Maret 2025 - 23:03 WIB

Film Horor Pabrik Gula Sukses Gemparkan Amerika Serikat

Film horor Indonesia Pabrik Gula berhasil mencuri perhatian di kancah internasional dengan pemutaran perdananya yang berlangsung meriah di AMC The Grove, Los Angeles, Amerika Serikat.

Menperin Agus

Senin, 31 Maret 2025 - 13:48 WIB

Pacu Swasembada Aspal, Menperin Agus Rilis Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong optimalisasi pemanfaatan aspal Buton sebagai upaya mendukung swasembada aspal nasional. Melalui Direktorat Industri Semen, Keramik, dan…

ATM Bank DKI.

Senin, 31 Maret 2025 - 11:19 WIB

 Cek Lokasi ATM Bank DKI Terdekat Saat Libur Lebaran 2025

Bank DKI memastikan kenyamanan nasabah dengan menghadirkan layanan ATM yang tetap beroperasi selama libur Lebaran 2025.

Libur Lebaran 2025, Bank DKI Terapkan Operasional Layanan Terbatas

Senin, 31 Maret 2025 - 10:49 WIB

Libur Lebaran 2025, Bank DKI Terapkan Operasional Layanan Terbatas

Jakarta – Sambut Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 Masehi, sebagai bentuk layanan Bank DKI terhadap kebutuhan masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan, Bank DKI menerapkan operasional…