Sttt....Diam-diam Erick Thohir Bakal Gabungkan Bulog dengan 2 BUMN Besar
Oleh : Ridwan | Jumat, 22 Mei 2020 - 09:15 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyiapkan rencana penggabungan Perum Bulog dengan PTPN dan RNI. Tujuannya untuk melakukan konsolidasi BUMN pangan di tengah masih banyak Indonesia pada ketergantungan impor pangan.
"Sama seperti industri kesehatan, impor juga menjadi masalah krusial di industri pangan, dimana kita masih bergantung pada asing, hal ini perlu direformasi untuk memastikan ketahanan pangan di Indonesia," kata Erick Thohir, (21/5/2020).
"Saat ini BUMN sedang menyiapkan roadmap untuk industri pangan di BUMN. Dengan penggabungan PTPN, Bulog dan RNI dalam klaster pangan akan mendorong terbentuknya rantai industri pangan yang terkonsolidasi di BUMN," tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini BUMN memiliki 130.000 hektare tanah di bawah PTPN dan 140.000 hektare lahan yang dimiliki oleh rakyat yang dikelola BUMN seharusnya dapat untuk menyeimbangkan kebutuhan pangan seperti 3,5 juta ton gula di Indonesia, yang mana 36% di antaranya dipenuhi oleh swasta dan 800.000-900.000 ton dari impor.
"Dengan penggabungan klaster pangan ini, kami yakin BUMN dapat mengurangi impor dan ke depannya bisa mewujudkan ketahanan pangan menuju Indonesia Emas tahun 2045," jelasnya.
Pada Kamis (21/5) Erick Thohir didampingi Direktur Operasional Bulog, Tri Wahyudi Saleh beserta Kepala Dinas Industri Perdagangan dan Provinsi Jawa Barat, M. Arifin Soedjayana melakukan sidak ke Komplek Pergudangan Bulog di Gedebage, Bandung, Jawa Barat.
Erick sempat memeriksa ketersediaan gula dan beras di Jawa Barat khususnya untuk mengantisipasi jelang perayaan Idul Fitri.
Direktur Operasional Bulog, Tri Wahyudi Saleh menyampaikan bahwa stock gula dan beras di Jawa Barat dalam kondisi aman.
"Stock beras dan gula di Kantor Wilayah Jawa Barat dapat dipastikan aman dapat memenuhi kebutuhan. Untuk stock gula di Jawa Barat adalah 1.853 ton, sedangkan beras 227.997 ton," jelas Tri.
Komentar Berita