Bakal Disulap jadi Kota Baru, Presiden Jokowi Rela Kucurkan Rp100 Triliun untuk Maja
Oleh : Ridwan | Rabu, 26 Februari 2020 - 13:30 WIB
Kota baru Maja
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemerintah telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Nasional (RPJMN), sebanyak 41 proyek besar termasuk pemindahan ibu kota, pembangunan kawasan industri, pembangunan kereta kecepatan tinggi hingga pembangunan kota baru.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Repupblik Indonesia (Perpres) Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 17 Januari 2020.
Dari 41 proyek besar yang direncanakan 2020-2024, Kabupaten Maja, Lebak, Banten masuk ke dalam RPJMN untuk dua proyek besar. Dalam daftar proyek prioritas strategis, Maja masuk ke proyek Be Creative District di Maja, Rangkasbitung, dan Karawang.
Proyek ini diperkirakan membutuhkan total pendanaan Rp 100,3 triliun, dimana sebagian besar diperkirakan berasal dari investasi. Pendanaan dari APBN diperkirakan Rp 300 miliar, sementara dana K/L, PINA, dan KPBU diperkirakan mencapai Rp 10 triliun. Sementara investasi dari pihak swasta maupun BUMN diperkirakan bisa mencapai Rp 90 triliun.
Proyek ini akan digarap oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), BUMN, dan Badan Usaha.
Sementara proyek berikutnya yang melibatkan wilayah Maja, yakni pengembangan kota baru. Proyek serupa juga akan dilaksanakan pemerintah di Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan, Sofifi di Kota Tidore Kepulauan, dan Kota Sorong di Sorong.
Proyek pengembangan kota baru ini diproyeksikan membutuhkan pendanaan sekitar Rp 3,6 triliun, dan akan dipegang oleh Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, BUMN, dan perusahaan swasta.
Bukan hanya pemerintah yang tertarik mengembangkan Maja, pengembang properti telah lebih dulu membangun kota ini. Salah satunya PT Hanson International Tbk (MYRX) yang bekerja sama dengan Ciputra Group untuk Citra Maja Raya.
Saat ini perusahaan telah memegang sekitar 4.000 hektar di wilayah Maja. Sebanyak 2.600 hektare lahan sudah dibangun bersama Ciputra melalui joint operation yakni melalui proyek Citra Maja Raya. MYRX juga mengungkapkan telah memegang kepemilikan tanah dari Serpong, Parung Panjang, dan Tenjo. Saat ini Hanson tengah meningkatkan jangkauannya hingga Rangkasbitung.
"Kami memberikan peluang kepada masyarakat di sekitar sini. Dulu Maja tidak seramai ini," kata manajemen Hanson belum lama ini
Citra Maja Raya yang terletak di Lebak, Banten mengandalkan stasiun Maja untuk transportasi penghuninya. Stasiun tersebut hanya berjarak 600 meter dari perumahan tersebut, namun stasiun Maja memiliki keterbatasan. Alhasil pengembang pun mengajukan izin untuk membangun stasiun baru di dalam perumahan.
Calon stasiun tersebut berlokasi di Citra Maja Raya 1. Tanah tersebut tepat berada di pinggir rel Maja menuju Stasiun Tanah Abang atau Rangkasbitung.
"Nanti ada stasiun di dalam Citra Maja Raya. Lahannya sudah disiapkan," kata Manajemen Hanson belum lama ini.
Untuk proyek hunian di Maja, Banten, bisa dibilang Hanson dan Group Ciputra merupakan pelopor. Bahkan kemudian Mayapada.
Melalui PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), Mayapada tertarik untuk bergabung dengan Hanson dalam mengembangkan Maja, dengan mengakuisisi salah satu anak usaha MYRX.
Bahkan Maha Properti telah melakukan pembelian lahan di Maja seluas 318 hektar dengan status tanah girik untuk mengembangkan kawasan perumahan. Manajemen MPRO menjelaskan pembelian lahan ini dilakukan karena Maja merupakan salah satu pilihan terbaik yang masih ada saat ini setelah pengembangan area Tigaraksa, Bintaro, dan Serpong.
Sayangnya, di tengah jalan Mayapada mundur dari rencana mengakuisisi perusahaan milik Bentjok tersebut, sejalan dengan memanasnya isu Jiwasraya.
Komentar Berita