Pasar Pelumas Alami Trend Positif, Balmer Lawrie Indonesia Lahirkan Inovasi Baru Sebagai Andalan di Tahun 2020
Oleh : Kormen Barus | Rabu, 18 Desember 2019 - 10:08 WIB
Diskusi Media: PT Balmer Lawrie Indonesia, Takwa Fuadi Samad (kiri) bersama narasumber lainnya pada Diskusi dengan tema "Dukung Pembatasan Impor, Balmerol Siap Tingkatkan Kapasitas Produksi", di Grha STR, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019).
INDUSTRY.co.id, Jakarta-Industri pelumas di dalam negeri terus menunjukkan geliat positifnya, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang terus mendorong penciptaan iklim investasi yang kondusif di Tanah Air.
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam pada Diskusi Bersama Media, dengan tema "Dukung Pembatasan Impor, Balmerol Siap Tingkatkan Kapasitas Produksi," di Grha STR, Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019), mengatakan, di tengah perlambatan ekonomi dunia, masih ada sejumlah investasi dan ekspansi sektor industri di Indonesia. Apalagi, pemerintah sedang gencar memacu investasi khususnya sektor industri yang menghasilkan produk substitusi impor,” kata
Dirjen IKFT menegaskan, pihaknya senantiasa melakukan upaya peningkatan daya saing industri nasional agar bisa lebih kompetitif di kancah global. Salah satu sektor yang strategis adalah industri pelumas, karena bisnisnya dinilai memiliki prospektif yang cukup besar.
Saat ini, di Indonesia terdapat 44 perusahaan produsen pelumas nasional dengan kapasitas terpasang sebesar 2.040.000 kiloliter per tahun dan produksi sekitar 908.360 kiloliter per tahun terdiri dari pelumas otomotif sebesar 781.189,90 kiloliter per tahun dan pelumas industri 127.170,45 kiloliter per tahun.
“Perkembangan industri pelumas, saat ini 2 juta liter kapasitasnya, dengan 44 perusahaan tapi yang produksi masih di bawah 1 juta. Sementara ekspor hampir 147 juta, antara lain ke China. Impor pelumas terbesar dari Singapura dan Jepang. Diperlukan regulasi teknis untuk lindungi konsumen,”ujarnya.
Khayam menambahkan, dalam rangka mendorong pengembangan industri pelumas nasional serta menciptakan iklim usaha yang sehat, Kemenperin telah memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) pelumas secara wajib dan mulai efektif pada 10 September 2019.
“Melalui penerapan regulasi teknis yang berbasiskan standardisasi ini, diharapkan dapat dicegah beredarnya produk pelumas bermutu rendah di pasar domestik, khususnya yang terkait dengan kesehatan, keamanan, keselamatan, dan pelestarian fungsi lingkungan hidup yang dapat mendistorsi pasar pelumas dalam negeri,” jelasnya.
Tentang pemberlakuaan SNI pelumas secara wajib, Kemenperin telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 25 Tahun 2018 Pelumas. Permenperin ini diterapkan untuk meningkatkan daya saing dan utilisasi industri pelumas dalam negeri sehingga dapat memenuhi peningkatan kebutuhan pelumas khususnya bagi industri otomotif nasional.
“Regulasi tersebut juga dalam rangka perlindungan konsumen terhadap dampak negatif potensi beredarnya produk pelumas yang bermutu rendah serta dalam rangka mewujudkan persaingan usaha yang sehat antara pelaku usaha industri pelumas,” tegasnya.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia/Direktur Eksekutif Next Policy, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, menurunnya ekspor bisa diantisipasi dengan meningkatkan ekspor ke negara non-tradisional seperti Afrika Senegal Nigeria pantai Gading Angola, Meksiko, Kanada, Kazakhstan, Azerbaijan, Uzbekistan, Rusia dan lain-lain.
“Ekspor memang turun tapi itu bisa kita antisipasi dengan meningkatkan ekspor ke negara non-tradisional seperti Afrika Senegal Nigeria pantai Gading Angola, Meksiko, Kanada, Kazakhstan, Azerbaijan, Uzbekistan, Rusia dan lain-lain,” kata dia.
PT Balmer Lawrie Indonesia
Sementara itu, dalam menjawab tingginya kebutuhan konsumen yang ingin praktis dan mandiri dalam perawatan kendaraan maupun pelumasan berbahan dasar besi dan baja yang ada di rumah.maka PT Balmer Lawrie Indonesia, pada Selasa (17/12/2019) secara resmi meluncurkan grease LICOM EP 3 dalam bentuk kemasan pouch 100 gram dan 200 gram, sebagai seri baru yang akan menjadi andalan di tahun 2020.
Direksi PT Balmer Lawrie Indonesia, Takwa Fuadi Samad, memaparkan, Endless Innovation for Customer Benefit yang diusung PT Balmer Lawrie Indonesia pada penghujung tahun ini mempertegas komitmen berkelanjutan dalam memberikan layanan bukan hanya solusi produk, tapi juga solusi lubrikasi, dimana menjadi bagian terpenting dalam strategi bisnis kami.
Dalam diskusi dengan media tersebut, dipaparkan oleh Takwa Fuadi Samad, soal Produk grease LICOM EP 3, sebagai salah satu produk andalan PT Balmer Lawrie Indonesia. Apalagi pihak Balmer Lawrie Indonesia, pada tahun 2020 akan menghadirkan dalam bentuk kemasan pouch 100 gram dan 200 gram. Sebelumnya produk ini telah ada dalam kemasan cup ukuran 450 gram.
Latar belakang diluncurkannya Grease LICOM EP 3 ukuran 100 gram dan 200 gram, karena saat ini kebutuhan konsumen pada perawatan yang praktis semakin tinggi, bukan hanya untuk kebutuhan otomotif tapi juga berbagai keperluan pelumasan bagian pintu, hingga pagar rumah. Dalam dua bulan terakhir sebelum meluncurkan kemasan pouch 100 gram
Sejauh ini, PT Balmer Lawrie Indonesia, telah melakukan sosialisasi di bengkel mobil dan motor area Jabodetabek. Responnya sangat baik dan bahkan konsumen bengkel – bengkel tersebut banyak yang langsung tertarik dan memesan. Harganya juga sangat ekonomis untuk kebutuhan pribadi yaitu Rp12.500,- untuk kemasan pouch 100 gram dengan kualitas yang sangat baik. 3
Keistimewaan produk Grease LICOM EP 3 adalah memiliki kekentalan (konsistensi) yang sesuai standar NLGI no. 3 (National Lubrication Grease Institute). Produk yang dibuat dengan menggunakan Lithium Complex ini termasuk grease tahan panas, dengan titik leleh (melting point) 260`C. Rekomendasi operasi hingga temperature 160`C.
Grease LICOM EP 3 juga memiliki EP (Extreem Pressure) additive, cocok untuk aplikasi beban berat. Tahan pengujian 4 ball weld load hingga 315 Kg. 4.
Grease LICOM EP 3 bisa dipakai untuk beragam aplikasi pada kendaraan. Pada motor, misalnya, digunakan untuk melumasi bearing roda, puli cvt, komstir, serta swing arm. Grease LICOM EP 3 juga bisa diterapkan pada bagian-bagian kendaraan roda empat terutama bearing roda, engsel pintu, as kopling, cv joint, joint arm dan tierod. Sementara pada bus dan truk, Grease LICOM EP 3 digunakan pada bearing roda, as kopel, joint arm, engsel pintu/kabin, as kopling, gandengan/ trailer, bushing per daun, bushing hydraulic cylinder 5.
Strategi bisnis ke depan Balmer Lawrie Indonesiaadalah, dalam acuan bisnisnya di 2020, PT Balmer Lawrie Indonesia konsisten mengusung empat poin penting, yaitu world class lubricant at affordable price, providing comprehensive lubrication solution, market leader in grease & specialty lubricants, serta enviromentally friendly lubricant .
PT Balmer Lawrie Indonesia memiliki kemampuan memproduksi sendiri grease 6.000 MT/tahun, oli pelumas (3.000KL/tahun) serta Bituminous Compound (3.000MT/tahun) dalam satu shift produksi dari pabriknya di Cikande, Banten. Jumlah tersebut setiap tahunnya masing-masing terus meningkat dan kami menargetkan bisa mencapai produksi hingga 10.000 MT pada tahun-tahun mendatang. Dalam jangka panjang, BLI ingin memiliki jaringan distributor yang berkembang dan kuat, terutama di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Para distributor yang mendukung penjualan produk-produk Balmerol dan layanannya ini harus melalui sejumlah syarat, di antaranya pasar dan jaringan yang luas, serta dukungan finansial yang memadai. Dengan bergabung sebagai distributor, bukan hanya harga kompetitif yang menjadi keunggulan, tapi juga memperluas pemasaran di wilayah distribusi masing – masing yang menyesuaikan dengan karakteristik daerahnya.
Komentar Berita