Pengelola Kawasan Industri Luar Jawa Harap Pemerintah Tak Lagi Beri Status PSN bagi Kawasan Industri di Jawa
Oleh : Ridwan | Selasa, 10 Desember 2019 - 15:30 WIB

Kawasan Industri Jorong (Foto:ist)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian telah mengusulkan percepatan pembangunan 19 kawasan industri prioritas di luar Pulau Jawa. Usulan ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Ke-19 kawasan industri itu, meliputi Kawasan Industri Sei Mangkei di Simalungun, Sumatera Utara; Kawasan Industri Kuala Tanjung di Batubara, Sumatera Utara; Kawasan Industri Galang Batang di Bintan, Kepulauan Riau; Kawasan Industri Bintan Aerospace Industry di Bintan, Kepulauan Riau; dan Kawasan Industri Kemingking di Muaro Jambi, Jambi.
Kemudian, Kawasan Industri Tanjung Enim di Muara Enim, Sumatera Selatan; Kawasan Industri Pesawaran di Pesawaran, Lampung; Kawasan Industri Way Pisang di Way Pisang, Lampung; Kawasan Industri Sadai di Bangka Selatan, Bangka Belitung; Kawasan Industri Ketapang di Ketapang, Kalimantan Barat; dan Kawasan Industri Surya Borneo di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Berikutnya, Kawasan Industri Buluminung di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur; Kawasan Industri Tanah Kuning di Bulungan, Kalimantan Utara; Kawasan Industri Batulicin di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan; Kawasan Industri Jorong di Tanah Laut, Kalimantan Selatan; dan Kawasan Industri Bangkalan di Madura, Jawa Timur.
Selanjutnya, Kawasan Industri Weda Bay di Halmahera Tengah, Maluku Utara; Kawasan Industri Palu di Palu, Sulawesi Tengah; dan Kawasan Industri Bintuni di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Direktur Utama PT Jorong Port Development selaku pengelola Kawsan Industri Jorong, Wisnu Soehardjo mengapresiasi langkah kongkret pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian yang terus fokus berupaya mengembangkan kawasan industri di Luar Pulau Jawa.
"Sebagai salah satu dari pengembang kawasan industri prioritas 2020-2024, saya berharap pemerintah tidak lagi memberikan status Proyek Strategis Nasional (PSN) kepada kawasan-kawasan industri di Jawa," kata Wisnu kepada Industry.co.id seusai Temu Dialog Pengelola Kawasan Industri di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (10/12).
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah daerah (pemda) dan pengusaha kawasan industri di Luar Pulau Jawa harus berjuang keras untuk membangun kawasan industri, termasuk infrastruktur dan perizinan.
"Apabila fasilitas sama di terapkan, tentunya sulit buat kawasan industri Luar Jawa untuk bersaing," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dalam upaya mendorong pengembangan kawasan industri prioritas, terdapat tantangan yang harus dapat diatasi bersama.
Tantangan itu mulai dari proses penyiapan dokumen, lahan dan tata ruang, perizinan, kebutuhan akan infrastruktur, pengelolaan dan pencarian tenant serta kenyamanan berusaha ke depannya.
"Tentunya upaya percepatan tersebut membutuhkan kerja sama dengan pemerintah daerah di lokasi kawasan tersebut. Semangat ini juga harus didukung dengan komitmen dari pengelola kawasan industri yang secara aktif melakukan penyiapan perizinan, pembangunan infrastruktur kawasan, pemasaran Kawasan, dan operasional kawasan industri," katanya.
Dijelaskan Menperin, pengusulan 19 Kawasan Industri tersebut sudah melewati seleksi dengan menilai berbagai aspek.
Dalam hal ini, Kemenperin memiliki daftar kawasan industri yang akan dibangun dari seluruh wilayah Indonesia, baik itu yang sedang dalam tahap perizinan, pembebasan lahan maupun yang tahap konstruksi.
"Dari daftar itu, kemudian kami seleksi dengan melihat progres dan kendala masing-masing kawasan dan memberikan penilaian dengan kriteria teknis kawasan industri prioritas," jelasnya.
Kriteria teknis tersebut berupa kriteria administrasi yang mencakup tentang status izin kawasan industri, kepemilikan lahan, dan kesesuaian tata ruang.
"Adapun kriteria operasional yang mencakup jenis pengelola, kemampuan pembiayaan, tenant, nilai strategis kawasan industri yang akan fibangun, potensi pengembangan daerah, serta tingkat intervensi pemerintah ke depannya," tutur Menperin.
Baca Juga
Menperin Agus Libatkan Polri Tertibkan Aksi Premanisme Ormas di Kawasan…
Bagaimana Kiat Pengelola Kawasan Industri Menangani 'Premanisme'…
Bahaya! Ketidakpastian Harga dan Pasokan Gas Bikin Investasi Rp300…
Kemenperin Dorong Industri Manufaktur di Kawasan Industri Nikmati…
Wujudkan Ekonomi 8%, Ketum HKI Bakal Pererat Kolaborasi dengan Kemenperin
Industri Hari Ini

Selasa, 04 Maret 2025 - 06:26 WIB
Sinergi Kemenperin dan LPEI Membina Sentra IKM Desa Devisa Gula Aren
Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan kemampuan industri kecil dan menengah (IKM) agar bisa memasarkan produk-produk unggulannya ke kancah global. Oleh karena itu, pelaku IKM…

Selasa, 04 Maret 2025 - 05:50 WIB
Industri Otomotif Rebourn! Menperin Agus Resmikan Pembangunan Pabrik Baru Daihatsu (ADM) Senilai Rp2,9 Triliun
Industri otomotif memegang peran sentral dalam perekonomian nasional, terutama dalam kondisi dinamika pasar yang dihadapi saat ini. Pertumbuhan sektor ini tidak hanya memberikan kontribusi signifikan…

Senin, 03 Maret 2025 - 22:57 WIB
Program Akses Digital Kedutaan Besar Inggris Jakarta Mendorong Literasi Digital dan Keuangan Berkelanjutan
Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, bekerja sama dengan mitra lokalnya BerdayaBareng, telah menyelesaikan fase ketiga dan terakhir dari Program Akses Digital 2024 pada 26 Februari 2025 di Palu,…

Senin, 03 Maret 2025 - 22:40 WIB
Sultan Selangor Resmikan ibis Styles Sepang KLIA, Tambah Akomodasi Strategis Dekat Bandara
ibis Styles Sepang KLIA menawarkan pengalaman menginap yang penuh warna dan menyenangkan, hanya beberapa menit dari Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Senin, 03 Maret 2025 - 22:25 WIB
IIF Jalin Kerja Sama dengan FinDev Canada, Perluas Akses Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Jakarta- PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kerja sama dengan Development Finance Institute Canada (DFIC) Inc. (FinDev Canada) dalam pengembangan bisnis bersama dan pelaksanaan…
Komentar Berita