IPO, Indo Bintang Mandiri Tawarkan 25% Saham ke Publik

Oleh : Kormen Barus | Jumat, 08 November 2019 - 18:37 WIB

PT Indo Bintang Mandiri Tbk
PT Indo Bintang Mandiri Tbk

INDUSTRY.co.id, Jakarta-PT Indo Bintang Mandiri Tbk (“Perseroan”) melangsungkan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menawarkan sebanyakbanyaknya 276.666.800 saham biasa atas nama atau sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum.

Perusahaan manufaktur kampas rem non-asbestos dan teknologi friction material ini menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter).

Adapun due diligence meeting & public expose berlangsung pada 8 November 2019. Sedangkan masa penawaran awal (book building) berlangsung pada 8-15 November 2019. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 26 November 2019.

Selanjutnya, masa penawaran umum dijadwalkan pada 28-29 November 2019, penjatahan pada 2 Desember 2019, distribusi pada 3 Desember 2019, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Desember 2019.

Sesuai rencana, sekitar 37% atau maksimal sebesar Rp 14.754.194.259 akan digunakan untuk pembayaran sisa harga pembelian tanah dan bangunan. Sekitar 30% akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi Perseroan seperti pembelian mesin baru, instalasi fasilitas produksi dan pembelian perlengkapan, serta peralatan yang diperlukan terkait rencana pembelian mesin baru sehubungan dengan peningkatan produksi. Sedangkan sisanya sekitar 33% dialokasikan untuk modal kerja Perseroan seperti pembayaran gaji, pembelian bahan material, dan kegiatan operasional lainnya.

Perseroan berdiri sejak 2016. Perusahaan yang berkantor pusat di Delta Silicon 3, Lippo Cikarang ini memiliki pabrik di Cikarang dengan luas 2.500 m2. Perseroan merupakan produsen kampas rem non-asbestos pertama di Indonesia untuk aftermarket yang memiliki kualitas tinggi setara OEM (Original Equipment Manufacturer).

Saat ini, Perseroan memproduksi produk brake pad, brake shoe untuk kendaraan bermotor dan suku cadang kereta api. Untuk sepeda motor, kapasitas produksinya sebanyak 14.100 set brake shoe dan 309.000 set brake pad per bulan.

Sedangkan untuk mobil, kapasitas produksi per bulan sebanyak 10.700 set brake pad, kereta api sebanyak 4.300 unit pedestal, 550 unit wear plate, 650 unit centerliner, 4.300 unit bolster, 5.100 unit break shoe, dan heavy duty/Truk sebanyak 1.800 set lining.

Perseroan sedang berada dalam fase pengembangan ke industri suku cadang kereta api, yang mampu menyediakan suku cadang berkualitas internasional dengan harga lokal yang bersaing. Perseroan telah melakukan uji coba brake shoe kereta api untuk PT KAI. Selain itu, Perseroan sedang dalam proses pembicaraan prospek sebagai pemasok suku cadang kampas rem KAI dan MRT.

Di sisi lain, Perseroan sedang memulai negosiasi memasok kampas rem dan plat kopling kendaraan bermotor kepada sebuah perusahaan armada transportasi terbesar di Indonesia. Adapun saat ini, Perseroan sudah memulai pasokan kampas rem untuk kendaraan berat berupa truk tambang.

Hingga 31 Mei 2019, pendapatan usaha Perseroan mencapai Rp 10,03 miliar. Sedangkan pendapatan usaha sepanjang 2018 sebesar Rp 7,6 miliar dan 2017 sebesar Rp 2,7 miliar. Sebagian besar pendapatan usaha Perseroan dikontribusi oleh penjualan dari suku cadang kereta api, yang tampak tumbuh secara signifikan sejak 2017 sebesar 3,72% menjadi 54,96% per 31 Mei 2019.

Adapun total aset Perseroan per 31 Mei 2019 senilai Rp 33,47 miliar, total liabilitas Rp 12,49 miliar, dan total ekuitas Rp 20,98 miliar.

Kegiatan usaha Perseroan juga ditopang oleh prospek ekonomi nasional dan industri otomotif. Pada kuartal I-2019, ekonomi Indonesia tumbuh 5,07%, lebih tinggi dibandingkan pencapaian kuartal I-2018 yang sebesar 5,01%.

Peningkatan PDB Indonesia yang disusul dengan peningkatan daya beli masyarakat menyebabkan permintaan akan barang dan jasa juga meningkat. Indonesia adalah negara dinamis yang ditandai dengan potensi ritel yang kuat.

Hal ini sejalan dengan kinerja industri otomotif yang menunjukkan tren positif. Pada tahun 2018, Indonesia mencatat produksi kendaraan bermotor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Hal ini sejalan dengan target pemerintah dalam mendorong industri otomotif nasional guna meningkatkan jumlah ekspor kendaraan bermotor.

Sementara itu, berdasarkan data BPS (2018), jumlah kendaraan bermotor di Indonesia untuk tahun 2015-2017 mencapai 121 juta unit, 129 juta unit, dan 139 juta unit. Hal ini menunjukkan potensi pasar yang besar dan tetap bertumbuh.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

DPMPTSP DKI Jakarta perluas kampanye publik urus izin sendiri itu mudah, denganenggelar perlombaan mendongeng tingkat Nasional.

Kamis, 14 November 2024 - 10:38 WIB

Melalui Dongeng, DPMPTSP DKI Jakarta Kenalkan Nilai-nilai Perizinan Sejak Dini

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, kembali sukses menyelenggarakan Lomba Mendongeng “Sebuah Pesan…

PLTS Atap

Kamis, 14 November 2024 - 10:17 WIB

Komitmen RE100, MANE Indonesia Gunakan 100% Sumber Energi Terbarukan

Tergabung dalam Perusahaan RE100 (Renewable Energy 100), MANE Indonesia, perusahaan global di industri flavor & fragrance yang berkantor pusat di Perancis, menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan…

Menekraf Teuku Riefky dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pengembangan Investasi yang diselenggarakan Kemenparekraf/Baparekraf, di The Ritz-Carlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Kamis, 14 November 2024 - 07:16 WIB

Menekraf Teuku Riefky Ajak Stakeholder Dukung Ekraf Sebagai Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) menyatukan visi dan upaya bersama dalam mendukung…

Menperin Agus di DPR

Kamis, 14 November 2024 - 06:35 WIB

Menperin Agus: Anggaran Bukan Segala-galanya...

Kementerian Perindustrian memiliki pagu alokasi anggaran pada tahun 2025 sebesar Rp2,51 triliun atau turun 34 persen dibandingkan anggaran tahun 2024 yang mencapai Rp3,83 triliun. Dalam Rapat…

Kinerja segmen gaya hidup PT Lippo Karawaci tumbuh signifikan hingga kuartal III 2024.

Rabu, 13 November 2024 - 22:25 WIB

APPBI Optimis Ekonomi Nasional Menguat, Didukung Momen Pilkada dan Perayaan Besar

APPBI optimis bahwa kondisi ekonomi nasional pada Kuartal IV 2024 dan Kuartal I 2025 akan menunjukkan pertumbuhan positif.