Bangun Percaya Sosial Hadirkan Credit Scoring bagi Perusahaan Keuangan dan Fintech

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 02 November 2019 - 07:59 WIB

Ilustrasi fintech
Ilustrasi fintech

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT. Bangun Percaya Sosial (BPS) resmi mendapatkan izin usaha perusahaan penyedia Inovasi Keuangan Digital (IKD) dalam klaster kredit skoring, yang tercatat dalam peraturan OJK No. 13/2018, pada Selasa, tanggal 29 Oktober 2019.

Sehubungan dengan Surat Nomor S-269/MS.72/2019 tentang surat tanda bukti tercatat PT. Bangun Percaya Sosial Tanggal 25 Oktober 2019 disampaikan beberapa hal, yaitu, Pertama BPS ditetapkan untuk menjadi sampel objek yang akan diuji coba dalam prpses Regulatory Sandbox Inovasi Keuangan Digital (prototype) untuk Klaster Kredit Skoring.

Kedua, PT. BPS wajib mengikuti seluruh rangkaian proses Regulatory Sandbox dan memenuhi seluruh ketentuan Peraturan OJK Nomor 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital di sektor Jasa Keuangan (POJK 13/2018).

Perkembangan teknologi di dunia saat ini telah mengarah pada semakin meluasnya pemanfaatan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Semakin meluasnya pemanfaatan AI akhirnya sampai ke Indonesia. Hal ini disebabkan karena teknologi AI terbukti membantu meningkatkan efisiensi di berbagai industri, termasuk di industri keuangan.

Survei yang dilakukan IDC Asia Pasifik dan Microsoft Indonesia terhadap lebih dari seratus pebisnis  di Indonesia menunjukkan bahwa 14 persen responden telah menggunakan teknologi AI untuk kegiatan operasional mereka. Sementara 42 persen sudah dalam tahap uji coba atau sudah berencana menggunakan teknologi AI.

PT. Bangun Percaya Sosial (BPS) adalah perusahaan fintech yang bergerak di bidang teknologi AI. BPS hadir Di Indonesia untuk membantu memproteksi sistem data di perusahaan keuangan dan/atau perusahaan fintech.

"Produk BPS berupa sistem credit scoring akan menjadi salah satu konduit terpenting dari bisnis kredit tanpa agunan di perbankan maupun operasi peer-to-peer lending dari perusahaan fintech kuangan. Produk BPS akan menjadi katalis penting dari upaya pemerintah untuk mencapai target 75 persen inklusi finansial di Indonesia," kata Presiden Direktur BPS, Arnold Hiras Simorangkir melalui keterangan resmi yang diterima INDUSTRY.co.id, Sabtu (2/11/2019).

BPS memiliki produk andalan yang sangat dibutuhkan semua perusahaan keuangan dan fintech. Salah satunya adalah Credit Scoring. Model penilaian kredit diluncurkan oleh BPS untuk membantu industri keuangan Indonesia dalam mengevaluasi secara objektif dan komprehensif risiko gagal bayar (default risk) dari peminjam individual.

Keberadaan credit scoring yang berintegritas bukan hanya bisa membantu mencegah naiknya risiko kenaikan Non-Performing Loans (NPL) di perusahaan keuangan, tetapi juga bisa membantu terbuka luasnya akses masyarakat ke layanan jasa keuangan. Kesemuanya akan bermuara pada terciptanya stabilitas di sektor keuangan Indonesia.

Secara spesifik, produk-produk teknologi AI dari BPS memiliki beberapa fitur. Pertama, Multi Platform Detection (MPD). Ini adalah fitur teknologi keuangan yang mampu mendeteksi apakah seorang peminjam pernah mengajukan pinjaman di beberapa aplikasi peminjaman berbeda.

Kedua, Credit Score (CS). Ini adalah fitur yang menampilkan tingkat kelayakan kredit dari seorang peminjam berdasarkan informasi dasar dari peminjam bersangkutan. Ketiga, Fraud Score (FS). Ini adalah fitur yang memberi gambaran apakah seorang peminjam berpotensi melakukan penipuan.

Keempat, Multi Platform Score (MPS) yang adalah fitur untuk membantu perusahaan melakukan evaluasi secara kolektif, dan memberi nilai, terhadap seorang peminjam berdasarkan catatan di beberapa aplikasi peminjaman yang berbeda.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Selasa, 01 Oktober 2024 - 18:33 WIB

PMI Manufaktur RI Masih Kontraksi, Menperin Agus: Industri Butuh Dukungan Regulasi yang Tepat

Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada September 2024 meningkat tipis ke 49,2 dari 48,9 di bulan Agustus. Angka tersebut menunjukkan kondisi kontraksi seperti bulan sebelumnya.

Andina Thresia Narang, B.Comm dilantik menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) 2024 - 2029, Jakarta, Selasa (01/10).

Selasa, 01 Oktober 2024 - 18:17 WIB

Legislator Cantik Ini siap Menjadi Jembatan Penghubung Suara Pemuda dan Masyarakat Kalteng di Parlemen

Jakarta-Andina Thresia Narang, B.Comm dilantik menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) 2024 - 2029, Jakarta, Selasa (01/10).

I Ketut Budhyman, Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) dan Ali Rido, Pengamat Hukum Universitas Trisakti (Kanan) serta Moderator dari AMTI, Momo, dalam Diskusi bersama media soal RPMK, Pemerintah Abai Efek Domino Negatif Pengaturan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek, di Jakarta, ,Selasa, (1/10/2024).

Selasa, 01 Oktober 2024 - 18:06 WIB

Kejar Target Rampungkan RPMK, Pemerintah Abai Efek Domino Negatif Pengaturan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek

Jakarta- Ekosistem pertembakauan sebagai bagian dari sektor manufaktur terus berjuang untuk memberikan kontribusi terbaik di tengah kondisi perekonomian yang menantang ini. Jakarta- Ekosistem…

Kapal LNG Aquarius

Selasa, 01 Oktober 2024 - 17:30 WIB

Dahsyat! Asia Tenggara Bakal Jadi Hub LNG Dunia, PT Pertamina International Shipping (PIS) Siap Tambah Armada Tanker...

PT Pertamina International Shipping (PIS) siap memanfaatkan momentum kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu hub utama perdagangan LNG dunia. Selain posisi yang strategis sebagai poros maritim…

BRImo Festival

Selasa, 01 Oktober 2024 - 17:29 WIB

Berlimpah Hadiah, BRImo FSTVL Hadir Kembali Untuk Para Pengguna Setia Super Apps BRImo

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menghadirkan BRImo FSTVL 2024 sebagai program eksklusif untuk seluruh nasabah Tabungan BRI pengguna Super Apps BRImo.