Menyongsong Kendaraan Bermotor Listrik

Oleh : Andi Mardana | Senin, 02 September 2019 - 18:35 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menjajal sepeda motor listrik produksi Honda (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menjajal sepeda motor listrik produksi Honda (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id -  Jakarta - Bukan sekedar eforia industri kendaraan bermotor listrik, namun sebelum dikembangkan sangat diperlukan sinergitas kebijakan dan indikator kinerja utama antara kementerian dan lembaga yang terkait.

Selama ini, akibat kurangnya sinergitas itu telah menyebabkan permasalahan di hilir, seperti kemacetan, polusi udara, pemborosan energi, tingginya angka kecelakaan, ketidaktertiban berlalu lintas.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan dinilai cukup positif untuk menekan polusi sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat menuturkan, kebijakan itu semestinya secara simultan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas, menekan angka kecelakaan, mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).

"Olehnya itu, insentif pengembangan transportasi umum menggunakan kendaraan bermotor listrik harus diberikan lebih besar ketimbang insentif pengembangan untuk kendaraan pribadi listrik," jelas Djoko kepada Industry.co.id baru-baru ini.

Jika benar-benar serius, kata Djoko untuk transportasi umum harus lebih diprioritaskan. Jika tidak begitu, polusi berkurang, namun kemacetan tak berkurang, hanya berganti moda.

Tidak mengurangi mobilitas menggunakan kendaraan pribadi. Terlebih, tujuan dari menggunakan energi tidak dari fosil bukan hanya mengurangi polusi udara, namun dapat pula mengurangi kemacetan dan menekan angka kecelakaan.

Selain itu, lanjut Djoko apabila pemerintah juga ingin mendorong pengembangan sepeda listrik, perlu ada pembatasan kecepatan. Kapasitas silinder dibuat kurang dari 100 sentimeter kubik, sehingga akselerasinya tidak secepat sepeda motor yang ada sekarang.

"Tujuannya adalah untuk menekan angka kecelakaan, sekaligus mengondisikan pengendara agar menggunakan transportasi umum untuk perjalanan jarak jauh, sudah tidak memakai sepeda motor lagi," kata Djoko.

Kebijakan pemerintah juga harus mencakup aspek penghematan pemakaian bahan bakar minyak (BBM). Daerah-daerah di Indonesia yang selama ini sulit mendapatkan BBM seharusnya didorong sekalian untuk langsung memanfaatkan listrik sebagai energi penggerak kendaraan di daerah tersebut.

Penggunaan kendaraan elektrik seperti itu kata Djokosudah dilakukan di Asmat, Papua. Gugusan pulau-pulau kecil atau daerah kepulauan, kawasan pariwisata dapat didorong.

"Seperti kawasan wisata Pulau Gili Trawangan di Lombok, tidak mengijinkan kendaraan bermotor beroperasi, sepeda listrik boleh dipakai. Wilayah pulau-pulau kecil, daerah terdepan dan terpencil, didorong pemakaian kendaraan bermotor listrik," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kementerian Perindustrian

Rabu, 27 November 2024 - 08:10 WIB

Unjuk Kemampuan di Vietnam, Industri Kabel RI Berpeluang Perluas Pasar Ekspor

Kementerian Perindustrian semakin gencar untuk memperkenalkan kemampuan industri dalam negeri di berbagai ajang tingkat internasional. Tujuannya antara lain memperluas akses pasar, membuka peluang…

Ketua APINDO Shinta W. Kamdani bersama Ketua Bidang Ketenagakerjaan APINDO Bob Azam saat konferensi pers terkait kenaikan UMP (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Rabu, 27 November 2024 - 07:47 WIB

Bertemu Menaker, APINDO Luapkan Kekecewaan Soal Ketidakpastian Kebijakan Formula Upah

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan kekecewaannya atas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menganulir Undang-undang Cipta Kerja (UUCK) kluster Ketenagakerjaan. Hal tersebut…

Karyawan SIG dan PT Pertamina Lubricants melakukan inspeksi pelumasan open gear di area ball mill Pabrik Indarung IV, PT Semen Padang, Sumatra Barat.

Rabu, 27 November 2024 - 06:21 WIB

SIG dan PT Pertamina Lubricants Sukses Kembangkan Pelumas Open Gear dalam Negeri Pertama di Indonesia

Jakarta– PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan PT Pertamina Lubricants berhasil mengembangkan pelumas open gear (roda gigi terbuka) dalam negeri pertama di Indonesia. Keberhasilan ini…

Cambridge University Press and Assessment menggelar acara perdana bertajuk Cambridge English for Indonesia

Selasa, 26 November 2024 - 21:54 WIB

Cambridge English Tegaskan Komitmen Tingkatkan Kualitas Bahasa Inggris di Indonesia

Cambridge University Press and Assessment menyelenggarakan acara perdana Cambridge English for Indonesia: Building a Brighter Future Together! di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Agen BRILink di Merauke Papua

Selasa, 26 November 2024 - 20:24 WIB

Keberadaan AgenBRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terus memperkuat komitmennya dalam pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan memberikan akses pembiayaan dan pendampingan intensif bagi…