Wimboh Santoso Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UNS Surakarta

Oleh : Wiyanto | Senin, 26 Agustus 2019 - 12:43 WIB

Wimboh Santoso, saat dikukuhkan sebagai guru besar tidak tetap UNS Surakarta
Wimboh Santoso, saat dikukuhkan sebagai guru besar tidak tetap UNS Surakarta

INDUSTRY.co.id - Surakarta - Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Senin ini dikukuhkan sebagai Guru Besar tidak tetap bidang ilmu Manajemen Risiko pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Pengukuhan Profesor Wimboh SE, MSc, PhD dilakukan dihadapan Senat Universitas Sebelas Maret di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS Surakarta, yang dihadiri sejumlah pimpinan Kementerian/Lembaga, pimpinan pemerintah daerah dan para pimpinan Industri Jasa Keuangan.

Dalam pengukuhan guru besarnya, Wimboh menyampaikan pidato dengan judul “Revolusi Digital: “New Paradigm” di Bidang Ekonomi dan Keuangan” yang menjelaskan gambaran perlunya pendekatan baru dalam melihat proyeksi ekonomi di era kemajuan teknologi yang sangat pesat.

Teknologi menurutnya, telah merevolusi gaya hidup masyarakat yang mengakibatkan terjadinya pergeseran di tatanan ekonomi dan landscape sektor jasa keuangan yang akan menimbulkan distorsi dalam masa transisinya.

“Di satu sisi, kehadiran teknologi ini diharapkan menjadi solusi bagi peningkatan daya saing ekonomi dan terbukanya akses keuangan masyarakat, namun di sisi lainnya menimbulkan potensi risiko teknologi yang besar sehingga diperlukan pendekatan baru dalam melihat proyeksi ekonomi dan potensi risikonya terhadap stabilitas sistem keuangan serta perlindungan konsumen,” kata Wimboh.

Menurutnya, revolusi digital saat ini menyebabkan berbagai perubahan fundamental di sektor jasa keuangan melalui inovasi keuangan berbasis teknologi seperti aktivitas pembayaran, pembiayaan, investasi, perencanaan keuangan dan bidang keuangan lainnya, yang telah berkembang secara masif di seluruh dunia seiring dengan penetrasi internet dan smartphone, termasuk munculnya financial technology atau fintech.

Di industri perbankan, transformasi digital terjadi tidak hanya untuk tujuan efisiensi, namun juga karena tuntutan masyarakat yang menghendaki proses transaksi perbankan yang semakin mudah, cepat dan efisien. Transformasi digital tersebut telah mengubah aktivitas perbankan tidak hanya dalam bentuk pembayaran maupun transfer dana secara online namun juga dalam aktivitas lain misalnya pembukaan rekening bank yang dapat dilakukan dengan aplikasi digital banking yang dipasang bank di smartphone tanpa harus secara fisik datang ke kantor bank.

Di sektor pasar modal, banyak perusahaan sekuritas maupun manajer investasi saat ini telah melakukan investasi di bidang teknologi informasi yang memudahkan nasabahnya untuk melakukan transaksi. Jual beli saham sudah jamak dilakukan secara online melalui platform online trading yang disediakan perusahaan sekuritas. Demikian juga investasi dalam bentuk reksadana atau produk manajer investasi lainnya telah banyak dilakukan hanya melalui internet, tanpa mendatangi atau bertemu muka dengan perwakilan manajer investasi.

Ke depan, seiring dengan berkembangnya artificial intelligence, jasa advisory berpotensi untuk dilakukan oleh robo advisor, menggantikan peran para analis. Di luar lembaga jasa keuangan konvensional di pasar modal, saat ini sudah berkembang pula marketplace untuk produk-produk pasar modal.

Menurut Wimboh, perkembangan teknologi tersebut menimbulkan beberapa potensi konsekuensi yang tidak diharapkan dari revolusi digital di sektor jasa keuangan seperti risiko kompetisi dari hadirnya perusahaan-perusahaan fintech lending dan potensi risiko siber yang bisa menyebabkan kerugian operasional dan penurunan reputasi.

Revolusi digital, lanjut Wimboh membuat ilmu ekonomi dan keuangan konvensional menjadi kurang relevan dengan semakin kecilnya asimeteris informasi sehingga dinamika kebijakan dan kondisi pasar dapat dengan cepat ditransmisikan secara global. “Untuk itu, dibutuhkan pendekatan baru bagi Pemerintah dan otoritas keuangan yang lebih dinamis dan kontekstual agar manfaatnya dapat optimal namun risikonya dapat dimitigasi dengan baik. Adopsi teknologi dalam pendekatan pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan menjadi suatu keharusan,” katanya.

Otoritas sektor keuangan menurutnya, membutuhkan pendekatan pengawasan yang lebih transparan, berbasis teknologi dan berbasis data untuk memantau risiko dan melakukan pengawasan di Industri Jasa Keuangan dengan efektif dan efisien.

Supervisory Technology (SupTech) yang saat ini sedang dikembangkan akan meningkatkan efisiensi proses pengawasan melalui penggunaan otomasi dan penyederhanakan alur kerja. SupTech juga dapat memungkinkan pengawasan dan monitoring risiko serta pelaporan yang lebih baik terhadap industri jasa keuangan dan fintech dengan mendigitalkan data dan memungkinkan penggunaan kekuatan algoritma komputer untuk menjalankan pengawasan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

dari kiri: Dr. Jenny Darmawan, MARS (Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RS Mata JEC @ Kedoya) dan Dr. dr. Nina Asrini Noor, SpM (Ketua Dry Eye Service JEC Eye Hospitals and Clinics) pada saat konferensi pers Peluncuran JEC Dry Eye Spa.

Sabtu, 22 Februari 2025 - 21:42 WIB

JEC Perkenalkan Dry Eye Spa, Solusi Modern untuk Mata Kering

JEC Eye Hospitals and Cclinics luncurkan Dry Eye Spa, kombinasi terapi medis dengan relaksasi layaknya spa untuk nyamankan mata dengan segera.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani menerima panitia Anugerah Kartini Musik dan Film 2025.

Sabtu, 22 Februari 2025 - 21:27 WIB

Dukungan Mengalir untuk Anugerah Kartini Musik dan Film 2025, Aktris dan Musisi Berprestasi Siap Diapresiasi

Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, apresiasi Forwan dan Panitia yang mengupayakan agar artis berprestasi baik di dalam negeri maupun internasional yang juga peraih penghargaan Anugerah…

Para pembicara Workshop Hilir Sawit

Sabtu, 22 Februari 2025 - 21:24 WIB

Inilah Strategi Penguatan Hilirisasi Sawit Bagi Pangan dan Energi Indonesia

Sebagai komoditas strategis minyak sawit menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan dan energi termasuk penguatan hilir yang diusung Presiden RI Prabowo Subianto. Untuk menopang…

Subani, Direktur Utama PT Central Finansial X (CFX)

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:05 WIB

CFX Mendukung Pertumbuhan Industri yang Berkualitas dan Berintegritas

PT Central Finansial X (CFX) sebagai bursa kripto pertama di dunia yang berlisensi dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri yang berkualitas…

MUFFEST+ Road to IN2MOTIONFEST 2025

Sabtu, 22 Februari 2025 - 18:13 WIB

MUFFEST+ Road to IN2MOTIONFEST 2025, Satu Dekade Mendorong Pertumbuhan Industri Fashion Muslim Indonesia

MUFFEST+ Road to IN2MOTIONFEST 2025 resmi diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersinergi dengan Gemalindo Kreasi Indonesia.