Tantangan Gadget Bagi Anak-anak Generasi Alfa

Oleh : Andi Mardana | Jumat, 26 Juli 2019 - 20:27 WIB

Ilustrasi anak sibuk main gadget.(Freepik)
Ilustrasi anak sibuk main gadget.(Freepik)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Penggunaan gadget yang masif oleh generasi milenial dilanjutkan generasi alfa, akhirnya membawa pengaruh pada pola pengasuhan dan karakteristik anak. Mereka memang lebih kreatif dan mandiri, tetapi cendrung tidak sabaran dan tidak mengenal proses.

"Ada istilah yang namanya instant gratification. Jadi, anak-anak ingin segera dipuaskan. Kepingin apa, harus dapat sekarang. Alhasil, mereka jadi gampang bosan, ngambek, dan cranky," ujar psikolog Ajeng Raviando di Jakarta baru-baru ini.

Ini pun ditunjukkan dalam survei GueSehat. Sekitar 30,3% partisipan mengaku kalau karakter yang paling dominan dirasakan dari anak-anak mereka adalah tidak sabaran. Sedangkan 5,2% ibu mengakui anak mereka cenderung individualis. Selain tidak sabaran, kurangnya memahami proses juga membuat anak-anak generasi alfa memiliki empati yang lebih rendah, keterampilan sosial tidak terasah, dan kurang tangguh.

"Kalau orang yang memahami proses kan pernah salah, gagal, dan tahu kalau rasanya tidak enak. Dari kegagalan-kegalanan tadi, justru membentuk seseorang menjadi lebih banyak akal, tidak mudah menyerah, dan tidak mudah putus asa," jelas Ajeng.

Bagaimana solusinya? Meski terkesan sederhana, ternyata mengajarkan anak mengenai proses perlu dilakukan sejak dini demi masa depannya.

Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi menuturkan bahwa anak yang tidak terbiasa menjalani proses dan menghadapi kesulitan secara mandiri, selalu dilayani, dan sebagainya, cenderung mudah frustasi saat menghadap rintangan atau kegagalan.

Orangtua juga harus tega membatasi penggunaan perangkat elektronik, salah satunya gawai, pada anak. Vera menganjurkan batasan penggunaan gadget untuk anak di bawah 18 bulan adalah hanya boleh melakukan video call.

Sedangkan usia 18-24 bulan tidak boleh lebih dari 30-45 menit dan harus didampingi orang tua. Untuk usia 2-5 tahun, anak boleh menonton selama 1 jam tetapi tidak boleh bermain game. Sementara untuk usia 6 tahun ke atas (usia sekolah dasar), hanya 1-2 jam sehari.

Itu pun hanya menonton tetapi tidak boleh memasukkan aplikasi game apa pun di handphone. Kalau ingin bermain game, hanya boleh di akhir pekan. Survei Guesehat menunjukkan, ini masih menjadi tantangan besar bagi ibu masa kini.

Ketika anak dipisahkan dari gawainya, sebanyak 50,1% ibu menyebutkan bahwa buah hatinya akan uring-uringan tetapi perhatiannya bisa dialihkan dan 46,1% mengaku anak akan biasa-biasa saja. Namun, 3,7% ibu mengatakan anak mereka bisa sampai tantrum dan mengamuk.

Menurut Ajeng, selain karakter tidak sabaran, paparan gadget di bawah usia 5 tahun dapat menganggu perkembangan motorik kasar. "Kalau kita bicara anak zaman sekarang, banyak lho yang tidak bisa main sepeda. Belum tentu juga mereka bisa berenang. Padahal, hal-hal dasar itu dibutuhkan oleh anak untuk bisa mempertahankan diri dalam kondisi tertentu," tambah Ajeng.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienapitra serta Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Triono Junoasmono yang mewakili Kementerian Pekerjaan Umum

Rabu, 08 Januari 2025 - 20:11 WIB

Dukung Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Strategis, BRI Fasilitasi Pembiayaan Jalan Trans Papua

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur strategis nasional. Melalui keterlibatannya dalam pembiayaan sindikasi Proyek Kerja Sama…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Rabu, 08 Januari 2025 - 19:00 WIB

Apple ‘Ngeyel', Menperin Agus Ultimatum Pemberian Sanksi

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita secara terang-terangan mengultimatum Apple soal potensi pengenaan sanksi terkait komitmen investasi skema ketiga yaitu pembangunan…

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)

Rabu, 08 Januari 2025 - 18:35 WIB

HOKI Optimis Omzet Meningkat Tahun Ini Berkat Ekspansi Jaringan Distribusi

Produsen beras, PT Buyung Poetra Sembada, Tbk., (HOKI) terus aktif memperkuat dan memperluas jaringan distribusi beras Topi Koki dan beras sehat Dailymeal ke seluruh Indonesia seiring dengan…

Penutupan program pelatihan Desain Chip

Rabu, 08 Januari 2025 - 18:03 WIB

Cetak Talenta Muda untuk Industri Semikonduktor, POLYTRON dan ICDEC Sukses Gelar Pelatihan Desain Chip

POLYTRON bersama Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC) sukses menggelar pelatihan desain chip batch pertama yang berlangsung di Kudus dari bulan Oktober hingga Desember 2024.…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Aries Kemenperin)

Rabu, 08 Januari 2025 - 17:50 WIB

Tegas! Menperin Agus Belum Beri Izin Edar iPhone 16 di RI Meski Telah Investasi Rp15 Triliun, Ini Alasannya

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita akhirnya buka suara terkait gonjang-ganjing investasi Apple Inc. di Indonesia. Seperti diketahui, pada Selasa (7/1) perwakilan Apple…