Investasi Industri Elektronika Ditargetkan Capai Rp 2,3 Triliun pada 2019
Oleh : Ridwan | Jumat, 17 Mei 2019 - 21:35 WIB
Ilustrasi Pabrik Elektronik
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan investasi di sektor industri elektronika dan telematika.
Tujuannya untuk memperdalam struktur manufakturnya di dalam negeri dan juga dapat menjadi substitusi produk impor.
"Kami fokus mendorong industri elektronika dan telematika di dalam negeri agar tidak hanya terkonsentrasi pada perakitan, tetapi juga terlibat dalam rantai nilai yang bernilai tambah tinggi," kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Janu Suryanto di Jakarta, kemarin.
Janu menyebutkan, pada tahun 2019, sejumlah produsen semikonduktor dan komponen elektronik di Indonesia akan menanamkan modalnya untuk ekspansi.
Mereka itu antara lain PT Infineon Technologies Batam yang menggelontorkan dananya hingga Rp884 miliar dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang.
Selanjutnya, PT Rubycon Indonesia yang bakal berinvestasi sebesar Rp89 miliar dengan membuka lapangan kerja mencapai 250 orang serta PT Excelitas Technologies Batam yang akan menamankan modalnya di angka Rp29 miliar dengan menyerap tenaga kerja sekitar 140 orang.
"Kemudian, tahun ini diproyeksi ada beberapa investasi baru yang akan masuk, yang secara total nilainya mencapai Rp1,3 triliun dengan target penyerapan tenaga kerja secara keseluruhan sebanyak 1.260 orang. Ini menandakan bahwa iklim investasi di Indonesia masih kondusif," paparnya.
Janu mengemukakan, investor tersebut di antaranya dari industri semikonduktor dan komponen elektronik, industri peralatan listrik rumah tangga, industri komputer, barang elektronik, dan optik, serta industri peralatan teknik.
Mereka itu, di antaranya PT Sammyung Precision Batam, PT Simatelex Manufactory Batam, PT Pegatron Technology Indonesia, dan PT Siix Electronics Indonesia.
"Kami optimistis, Indonesia akan mampu membangun kemampuan industri elektronika lokal yang berdaya saing global untuk manufaktur komponen lanjutan,"ujarnya.
Apalagi, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri elektonika adalah satu dari lima sektor manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan untuk menjadi pionir dalam penerapan industri 4.0 di Tanah Air.
Komentar Berita