Enterpreuner Kafe, Peluang Bisnis Generasi Milenial Yogyakarta
Oleh : Wiyanto | Selasa, 08 Januari 2019 - 18:42 WIB
Suasana cafe yang ditongkrongi anak muda
INDUSTRY.co.id -
Yogyakarta - Siapa yang tak kenal Yogyakarta, ya, sebagai kota pelajar sekaligus kota kuliner seperti dua sisi satu keping uang logam yang tentunya tidak dapat dipisahkan. Situasi tersebut lengkap dengan kehadiran generasi muda Yogyakarta yang belakangan mengalami transformasi gaya hidup/life style.
Menurut Direktur Polbangtan Yogyakarta, Ali Rachman, Tranformasi gaya hidup tersebut akan membawa implikasi bisnis baru, konsumen baru dan value baru bagi Yogyakarta, khususnya untuk generasi muda.
"Perubahan ini membuka peluang bisnis baru bagi generasi muda yang peka terhadap perubahan dinamika lingkungan strategis lokal, regional dan global," kata Ali Rachman, Selasa (8/1).
Seperti diketahui, gaya hidup kota wisata seperti Yogyakarta tentu tidak lepas dari caffe, sebagaimana kota-kota destinasi wisata di seluruh dunia. Demikian peluang bisnis bagi enterpreuner muda seperti yang dijelaskan Ali Rachman.
"Situasi kota pelajar, kota kuliner dan destinasi utama pariwisata ini menjadikan peluang bagi para enterpreuner muda untuk meraih masa depan ekonominya," ungkap Ali.
"Fakta menunjukkan bahwa Pulau Bali dapat mensejahterakan rakyatnya dengan bergantung pada sumber utama matapencahariannya yaitu Priwisata," tambahnya.
Tantangan untuk Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta
Dengan peralihan gaya hidup yang menuju lingkungan bisnis kuliner berkonsep kafe, tentu peluang bisnis coffe pun ikut menanjak. Menurut Ali Rachman, hal itu menjadi tantangan yang baik bagi Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta guna menyiapkan enterpreunernya untuk menjawab tantangan tersebut.
Untuk itu, kata dia, Polbangtan Yogyakarta-Magelang melakukan pendampingan dan penguatan mahasiswa dan pebisnis kafe di kota Yogyakarta dan sekitarnya. Pendampingan dan penguatan dilakukan melalui branding dekorasi, branding menu, branding pelayanan, branding kesehatan hingga pemasaran.
"Dalam jangka menengah, para mahasiswa diharapkan melakukan kerjasama dengan pemilik kafe untuk melakukan suplai pasokan bahan baku. Selanjutnya melalui magang link and match, dalam jangka 6 bulan," diharapkan mahasiswa bisa memulai bisnis kafe mandiri berdasarkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama magang," paparnya.
Komentar Berita