Petani Lebak Banten Panen Padi 55.622 Ton Gabah Kering

Oleh : Herry Barus | Minggu, 07 Oktober 2018 - 15:14 WIB

Panen Padi (Foto Dok Industry.co.id)
Panen Padi (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Lebak- Petani Kabupaten Lebak, Banten, sepanjang September 2018 memanen padi di areal sawah seluas 9.347 hektare dengan produksi 55.622 ton gabah kering pungut (GKP).

"Kami minta petani yang sudah memanen padi agar kembali melaksanakan gerakan percepatan tanam," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Sabtu (6/10/2018)

Petani yang memanen padi kebanyakan di wilayah Lebak bagian selatan meliputi Kecamatan Malingping, Wanasalam, Cihara, Panggarangan dan Bayah.

Panen padi itu dapat menyumbangkan ketahanan pangan dan peningkatan pendapata ekonomi petani.

Apalagi, saat ini harga gabah kering giling (GKG) di pasaran cukup tinggi dengan rata-rata Rp5.500/kg.

"Jika petani panen padi dengan produksi sebanyak delapan ton maka penghasilan petani di atas Rp40 juta per hektare," katanya menjelaskan.

Menurut dia, selama ini, produksi panen tahun ini memberikan sumbangan pangan nasional karena dipasok ke luar daerah.

Berdasarkan laporan panen padi sejak Januari-September 2018 seluas 92.536 hektare dengan produksi sebanyak 554.266 ton GKP.

Produksi padi sebanyak itu, jika dikalkulasikan beras menjadi 260 ribu ton dan surplus 14 bulan dengan penduduk 1,2 juta jiwa.

Produksi pangan surplus itu karena adanya intervensi pemerintah melalui penyaluran bantuan sarana produksi, di antaranya benih unggul, pupuk, pestisida dan perbaikan irigasi.

Selain itu juga bantuan alat-alat pertanian (alsintan) di antaranya traktor dan alat pengering, pompa untuk memasok kebutuhan pasokan air.

"Kami berharap petani tidak menjual gabah, namun menjual beras karena menguntungkan pendapatan ekonomi petani," katanya.(Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Minggu, 05 Januari 2025 - 18:15 WIB

Asaki: Perpanjangan HGBT Sangat Vital untuk Industri Keramik Nasional

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) berharap pemerintah segera memperpanjang kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri keramik nasional di bulan Januari 2025.

Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Minggu, 05 Januari 2025 - 17:05 WIB

Gawat! Industri Keramik Teriak Daya Saing Anjlok Gara-gara Ulah PGN Tetapkan Harga Gas Regasifikasi Mahal

Ditengah menurunnya daya saing dan tingkat utilisasi produksi akibat pembatasan kuota pemanfaatan gas dan disertai mahalnya surcharge gas, industri keramik kembali dikejutkan oleh aturan baru…

UMKM yang mengikuti BRILian

Minggu, 05 Januari 2025 - 12:20 WIB

Kisah Sukses Rumah BUMN Binaan BRI di Kotamobagu: Wadah UMKM Semakin Berdaya dan Bertumbuh

Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Untuk itu, UMKM pun perlu terus didorong agar naik kelas hingga go global…

Agus Winardono, Ketua Dewan Pengawas Dapen BRI

Sabtu, 04 Januari 2025 - 14:52 WIB

Pengelolaan Risiko Dana Pensiun BRI Diakui dengan Sertifikasi ISO 31000:2018

Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia (Dapen BRI) berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 31000:2018 Risk Management – Guideline dari The British Standard Instituion (BSI) Indonesia pada tanggal…

Petugas menyuntikan vaksin ke Sapi

Sabtu, 04 Januari 2025 - 14:35 WIB

Kementan Kembali Himbau Daerah Tingkatkan Kewaspadaan Penularan Penyakit Hewan Akibat Cuaca Ekstrem

Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menghimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS), termasuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).…