Terus Bertumbuh, Unilever Rambah Bisnis Saus Sambal
Oleh : Ahmad Fadli | Jumat, 14 September 2018 - 13:05 WIB

Kantor Pusat Unilever, Grha Unilever di Green Office BSD city, Tangerang, Banten (Chodijah Febriyani/Industry.co.di)
INDUSTRY.co.id, Jakarta - Industri makanan minuman dinilai terus bertumbuh lebih dari 10 persen tahun ini. Pertumbuhan tersebut turut mendorong PT Unilever Indonesia Tbk untuk melakukan ekspansi di segmen saus sambal untuk memperbesar kapasitas bisnis food.
Food Director Unilever Hernie Raharja menuturkan, segmen ini terbilang baru bagi perusahaan. Produk saus akan menambah produk dari lini food yang diproduksi di Indonesia. Saat ini lini ini baru memproduksi kecap Bango dan penyedap rasa Royco.
"Market saus sambal tumbuh rata-rata 12%. Orang Indonesia suka makan (saus) sambal. Maka kami masuk," kata Hernie di sela peluncuran saus Jawara di Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Hanya saja, dia enggan menyebutkan target penjualan dari segmen produk baru ini. Ia juga tidak bersedia menyebutkan target market share yang diincar perusahaan dalam 5 tahun ke depan. Akan tetapi ia mengatakan masuknya perusahaan ke bisnis saus sambal telah melalui sejumlah kajian mendalam. Proses pengembangan telah dimulai dari akhir 2017 lalu.
"Unilever akan berinvestasi di segmen yang bagus, ini memberi pemegang saham manfaat lebih," katanya.
Produk saus dari Unilever ini juga melakukan pendekatan berbeda. Selain mengandalkan cabe segar dari petani di Jawa Timur, pihaknya juga memperkaya produk dengan bawang goreng. Varian ini berbeda dengan rata-rata produk yang ada di pasar karena biasanya menggunakan bawang putih.
"Kami siapkan strategi marketing bagaimana memperkuat diri di pasar. (Misal) kami pasang (kemasan dengan nuasa) hitam merah pada kemasan. Kami akan (terlihat) berbeda di rak," katanya.
Meski begitu, ia mengakui strategi ini mengandung tantangan besar. Pada penggunaan bawang dan cabai merah misalnya, kedua produk merupakan komoditas yang harganya sangat fluktuatif. Untuk itu perusahaan akan menempatkan strategi pembinaan petani untuk memastikan kontinuitas produksi hingga kestabilan harga jual.
"Pada bisnis ini memang harga komoditas menjadi tantangan," katanya.
Hernie juga menambahkan bisnis makanan di Indonesia merupakan segmen yang sangat besar peluangnya. Selain pendapatan perkapita yang terus meningkat, angkatan muda di Indonesia juga sangat besar. Segmen ini terbuka untuk mencoba cita rasa baru seperti saus Jawara yang ditawarkan perusahaan.
Baca Juga
Pengusaha Mamin Prihatin Kebijakan Tarif Impor Trump Minta Pemerintah…
Menekan Konsumsi Gula: Pajak SSB atau Label Gizi, Mana yang Lebih…
CLEO Catat Kenaikan Laba Bersih Sebesar 46 Persen Sepanjang 2024
HOKI Berhasil Bukukan Penjualan Rp1,29 Triliun di Tahun 2024
Pizza Hut Indonesia Gelar Bukber Pizza 100 Meter di TMII, Hadirkan…
Industri Hari Ini

Senin, 14 April 2025 - 09:37 WIB
Download Video Shorts YouTube Tanpa Watermark? Cuma Butuh 1 Situs InI!
Pernah nggak sih kamu nemu video Shorts yang keren banget di YouTube, terus kamu pengin download buat disimpan atau dibagikan ulang? Tapi sayangnya, pas berhasil didownload, muncul watermark…

Senin, 14 April 2025 - 08:57 WIB
Dukung Marine Engineering Services di Sektor Hulu Migas, PME Manfaatkan Teknologi AI
PT Pertamina Marine Engineering (PME), Anak usaha PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) manfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung jasa marine engineering di sektor hulu…

Senin, 14 April 2025 - 08:45 WIB
JTPE Sukses Catatkan Kenaikan Laba 12 Persen Sepanjang 2024
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), Perusahaan yang bergerak di bidang penyedia produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi mulai dari identitas, pembayaran, perlindungan merek,…

Senin, 14 April 2025 - 08:34 WIB
Microchip Technology Umumkan PMIC untuk Aplikasi AI, Komputer Industri, dan Pusat Data Berkinerja Tinggi
Pesatnya integrasi AI ke dalam aplikasi industri, komputer, dan pusat data mendorong permintaan solusi manajemen daya yang lebih efisien dan canggih. Microchip Technology (MCHP) mengumumkan MCP16701,…

Minggu, 13 April 2025 - 15:41 WIB
Sebab Anak Susah Konsentrasi, Bisa Jadi Kurang Zat Besi
Gangguan belajar kerap dialami anak-anak, dan biasanya dimulai dari terganggunya konsentrasi anak. Misalnya, saat belajar di kelas, anak sering lemas atau mengantuk. Keluhan lainnya dari orang…
Komentar Berita