Kementan Tagih Komitmen Pelunasan Wajib Tanam Bawang Putih

Oleh : Wiyanto | Jumat, 24 Agustus 2018 - 11:00 WIB

Ladang Bawang Putih (Istimewa)
Ladang Bawang Putih (Istimewa)

INDUSTRY.co.id - Semarang - Kementerian Pertanian (Kementan) kini tengah gencar melakukan penanaman bawang putih di dalam negeri untuk mengejar target swasembada tahun 2021. 

Menjelang batas akhir penyelesaian wajib tanam bagi importir penerima RIPH bawang putih tahun 2017, Kementan terus menagih janji para importir untuk menanam bawang putih di dalam negeri dan menghasilkan 5% dari total pengajuan rekomendasi impornya.

“Batas waktu penyelesaian wajib tanam dari RIPH 2017 adalah hingga 31 Desember 2018”, ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi saat memimpin Rakor Wajib Tanam Bawang Putih di Semarang, Senin malam (20/8). Rakor mengundang 81 importir penerima Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) tahun 2017, Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian dari sentra produksi bawang puih.

Suwandi mengungkapkan total kewajiban tanam para pemegang RIPH bawang putih taun 2017 mencapai 8.335 ha. Diperkirakan akan mencapai puncaknya pada musim tanam bulan Oktober – Desember 2018 ini.

“Khusus pemegang RIPH 2017 kami dorong segera melunasi kewajiban tanamnya sebelum 31 Desember 2018. Saat ini benih lokal atau impor asal Taiwan cukup tersedia, jadi tidak ada alasan untuk tidak menanam,” ungkap dia.

“Kalau sengaja mangkir dari kewajibannya, sudah ada sanksi yang mengatur. Kami tidak akan terbitkan rekomendasi impor di tahun berikutnya yang berdampak tidak terbitnya persetujuan impor,” pintanya.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Prihasto Setyanto menambahkan rakor ini digelar mengingat batas waktu penyelesaian wajib tanam yang semakin sempit. Pendampingan dan konseling ini penting dan bermanfaat bagi importir agar mereka tidak menemui kesulitan nantinya.

"Kurun waktu 2 hingga 3 tahun ke depan, para importir bawang putih diharapkan bisa menjadi pengusaha bawang putih lokal yang bermitra dengan petani,” ujar dia.

Prihasto mengaku saat ini telah dibangun sistem untuk memastikan kebenaran tanam melalui pemetaan digital berbasis android. “harapannya agar tidak ada manipulasi dan tumpang tindih lahan,” ucapnya.

Sukoco, salah seorang peserta yang mewakili importir bawang putih menyatakan kesiapan perusahaannya untuk menepati dan melunasi kewajiban tanam bawang putih sampai akhir tahun ini. Dia mengakui memang masih punya hutang 200 hektar lebih atas penerbitan RIPH tahun 2017 lalu.

“Kami berkomitmen menyelesaikan tanam pada bulan Oktober-Desember nanti di Sembalun, Tegal, Majelengka dan Garut,” janjinya.

“Sengaja kami pilih bulan-bulan tersebut karena menyesuaikan dengan pola tanam di lokasi”, ungkap Sukoco. “Jadi bukan karena kami mau mengulur-ulur waktu tidak segera tanam,” imbuhnya.

Perlu diketahui rakor ini dihadiri lebih dari 80 perwakilan dari importir, 24 dinas pertanian kabupaten, dan  4 Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih 4 provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta dan NTB hadir pada pertemuan tersebut. Para importir diberikan pendampingan dan konsultasi  terkait percepatan realisasi wajib tanam bawang putih.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Produksi Alas Kaki

Rabu, 16 Oktober 2024 - 15:00 WIB

Satu Dekade Pemerintahan Jokowi, Ekspor Alas Kaki Tumbuh Pesat

Ekspor alas kaki Indonesia meningkat pesat mencapai 64,5% selama sepuluh tahun pemerintahan presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski demikian, Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo),…

Nelayan melakukan penjualan dengan metode pembayaran QRIS

Rabu, 16 Oktober 2024 - 13:50 WIB

FEKDI x KKI 2024, Mewujudkan Inklusi Keuangan dan Ekonomi Digital yang Berkelanjutan

FEKDI 2024 dikolaborasikan dengan Karya Kreatif Indonesia (KKI), untuk menunjukkan digitalisasi sebagai game changer dalam pengembangan UMKM agar naik kelas, go digital, dan go global.

Presiden Jokowi resmikan dua ruas jalan tol trans Sumatra.

Rabu, 16 Oktober 2024 - 12:52 WIB

Jelang Akhir Jabatan, Jokowi Resmikan Dua Jalan Tol Garapan Hutama Karya

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali menunjukkan komitmennya dalam turut serta memperkuat infrastruktur nasional dengan penyelesaian 2 (dua) ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)…

Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro dan SD Darmono

Rabu, 16 Oktober 2024 - 11:49 WIB

Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro dan SD Darmono Bagikan Strategi Pengembangan Perguruan Tinggi Mencetak SDM Berkualitas Global

Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro mengemukakan bahwa dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional mutlak dibutuhkan sebuah terobosan inovasi di bidang pendidikan.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Rabu, 16 Oktober 2024 - 11:44 WIB

Menperin Agus: IMC Akan Jadi Pusat Kolaborasi Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri

Pusat Manufaktur Indonesia (Indonesia Manufacturing Center/IMC) yang diinisiasi pembangunannya oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara resmi telah beroperasi di Plered, Purwakarta,…