PLN Jamin Kebutuhan Listrik Industri Pemurnian Mineral
Oleh : Herry Barus | Jumat, 27 Juli 2018 - 17:03 WIB
Ilustrasi Gardu Listrik PLN (Ist)
INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjamin kebutuhan listrik industri dan bisnis khususnya pemurnian mineral (smelter) di wilayah Sulawesi.
Direktur Bisnis PT PLN (Persero) Regional Sulawesi Syamsul Huda dalam informasi yang dihimpun Antara di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen penuh dalam menjamin pasokan listrik bagi kebutuhan industri dan bisnis di Sulawesi, terutama pengolahan dan pemurnian mineral yang tersebar di Sulawesi bagian tenggara.
"Smelter ini membutuhkan pasokan listrik dalam jumlah besar dan andal," jelasnya.
Untuk menunjang hal itu kata Huda, PLN telah menambah daya listrik 739 MW dari pembangkit yang beroperasi melalui program pembangunan pembangkit 35.000 MW untuk pemenuhan listrik.
Penambahan ini didukung oleh tambahan 1.460 MVA gardu induk dan 815 kms transmisi yang memperkuat sistem kelistrikan. Pihak PLN menyebut angka ini akan terus bertambah dalam 10 tahun ke depan. Penambahan ini sesuai dengan RUPTL 2018-2027 PLN akan membangun total 4.848. MW, transmisi 8.269 kms, Gardu Induk 7.103 MWA untuk Sulawesi.
"Dengan progres pembangunan yang baik ini menjadikan Sulawesi memiliki cadangan daya yang sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan investasi di sektor industri termasuk industri smelter," tambah Huda kepada Antara.
Terobosan PLN dalam menjamin pasokan listrik bagi kebutuhan industri dan bisnis di Sulawesi adalah PLN menjalin perjanjian transaksi listrik dengan 13 investor yang berinvestasi di Sulawesi, salah satunya, PT Ceria Nugraha Indotama (Cerindo), perusahaan tambang yang tengah membangun smelter nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan memprioritaskan pembangunan serta pemerataan elektrifikasi di wilayah Indonesia bagian timur sebagai target capaian rasio kelistrikan Nusantara.
"Ini sudah bukan bisnis lagi, melainkan tugas dari negara kami harus melengkapi listrik Indonesia Timur," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat Perusahaan Listrik Negara (PLN) I Made Suprateka di Jakarta, Rabu (18/7).
Saat ini menurutnya di wilayah Indonesia timur sedang disiapkan berbagai infrastruktur penunjang untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan Indonesia wilayah barat.
Menurut Made, informasi bahwa keuntungan secara bisnis PLN terus menurun tidak sepenuhnya benar, sebab selain memikirkan keuntungan bisnis, PLN harus memikirkan target elektrifikasi seluruh Indonesia.
Jadi pada kondisi daerah yang sudah memiliki listrik surplus tetap dibangun jaringan untuk mendulang keuntungan sebesar-besarnya, kemudian keuntungan tersebut digunakan untuk menutupi biaya pembangunan jaringan di wilayah timur yang lebih mahal karena kondisi alam yang berbeda.
Komentar Berita