Kawasan Industri Piyungan Bantul Siap Sambut Investor Dirikan Pabrik

Oleh : Herry Barus | Minggu, 29 Januari 2017 - 04:39 WIB

Ilustrasi pabrik minuman. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi pabrik minuman. (Dimas Ardian/Bloomberg)

INDUSTRY.co.id - Bantul-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, baru menerima pengajuan izin satu investor untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Piyungan setelah ditetapkan setahun lalu.

"Kawasan Industri Piyungan sudah ditetapkan dengan Keputusan Bupati, dan sampai awal 2017 yang sudah mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB) baru satu investor," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Bantul Sri Muryuwantini di Bantul, Sabtu (27/1/2017).

Seperti dilansir Antara, satu investor yang mengajukan perizinan membangun pabrik di Kawasan Idustri Piyungan Bantul yang ditetapkan Gubernur DIY pada akhir 2015 itu adalah PT Indonesia Green Packaging (IGP), perusahaan besar yang bergerak di bidang pengemasan.

Bahkan, menurut dia, investor itu telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan pada pertengahan Januari 2017 di Desa Srimulyo Kecamatan Piyungan atau wilayah yang diproyeksikan menjadi bagian dari kawasan industri pertama di DIY itu.

"IMB dan izin prinsip sudah kita proses, dan sudah ditindaklanjuti dengan peletakan batu pertama. Kalau untuk pengelola dan pengembang kawasan industri sudah ada, yaitu PT Yogyakarta Isti Parama (YIP)," katanya.

Sri Muryuwantini mengatakan, dalam perizinan yang diajukan, investor tersebut membutuhkan lahan puluhan hektare untuk membangun pabrik seluas 9.720 meter persegi di Desa Srimulyo. Pemanfaatan lokasi sendiri dengan sistem sewa yang kemudian dapat diperpanjang.

"Dari pemerintah daerah itu hanya menyediakan lahan kawasan industri yang kemudian pengelolaan menggadeng pihak ketiga yaitu PT YIP. Rencananya investor akan membangun industri kemasan dengan konsep ramah lingkungan, mudah-mudahan," katanya.

Sementara itu, menurut dia, Kawasan Industri Piyungan yang akan dikembangkan PT YIP tersebut direncanakan seluas 100 hektare yang lokasinya terdapat di dua desa bersebelahan yaitu Desa Sitimulyo dan Desa Srimulyo Piyungan atau Bantul bagian timur.

"Lokasi industri Piyungan ada dua, namun yang di Sitimulyo sudah ada sudah lama dan sudah ada 10 pabrik, misalnya pabri kulit, pabrik wig. Sedangkan yang di Srimulyo baru mulai. Kedua kawasan ini dikontrak PT YIP menjadi Kawasan Industri Piyungan," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Raih Gelar Doktor Ekonomi, Anggota BPKH Sulistyowati Ungkap Kunci Keberlanjutan Dana Haji

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:02 WIB

Raih Gelar Doktor Ekonomi, Anggota BPKH Sulistyowati Ungkap Kunci Keberlanjutan Dana Haji

Jakarta– Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati resmi menyandang gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti. Dr. Sulistyowati…

Ustaz Fatih Karim, Dewan Pembina Cinta Quran Foundation

Jumat, 10 Januari 2025 - 08:43 WIB

Cinta Quran Foundation Mulai Bangun Masjid di Yokohama Jepang

Cinta Quran Foundation resmi membangun Masjid As-Sholihin di Yokohama, Jepang. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada Jumat, 10 Januari 2025, pada pukul 09.00 waktu Jepang.

Penyerahan rekor MURI Gedung Perpustakaan Tertinggi di Dunia oleh CEO MURI, Jaya Suprana, kepada Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz.

Jumat, 10 Januari 2025 - 08:06 WIB

Perpusnas Raih Rekor MURI Sebagai Gedung Perpustakaan Tertinggi di Dunia

Gedung Perpusnas dengan tinggi 126, 3 meter dan 24 lantai meraih rekor MURI sebagai gedung perpustakaan tertinggi di dunia.

Direktur Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto

Jumat, 10 Januari 2025 - 06:07 WIB

Tersertifikasi Syariah, Komitmen Bank Kustodian BRI Tingkatkan Layanan Pengelolaan Aset Nasabah

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) berkomitmen mendukung pertumbuhan industri pasar modal melalui inovasi layanan perbankan. Salah satu fokus utama Perseroan, yakni memperluas akses…

Ilustrasi Harga Gas Bumi untuk Industri

Kamis, 09 Januari 2025 - 18:15 WIB

Dipaksa Bayar Gas Mahal, Industri Nasional ‘Sakaratul Maut’

Sejumlah industri pengguna gas bumi merasa geram dengan kebijakan PT Perusahaan Gas Negara atau PGN dengan memberlakukan harga gas regasifikasi yang terbilang sangat tinggi.