Tak Pakai Kecap, Begini Cara Membuat Ayam Kalasan Untuk Berbuka Puasa

Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 23 Mei 2018 - 15:00 WIB

Ayam Kalasan (Istimewa)
Ayam Kalasan (Istimewa)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Kudapan Ayam Goreng Kalasan boleh sekali Kamu coba untuk menjadi santapan untuk berbuka puasa. Kuliner  ini, merupakan masakan khas dari Sleman, Yogyakarta. Bahan dan cara pembuatannya pun cukup mudah. Yuk simak cara dam bahan-bahannya yang dibeberkan oleh Mohammad Idris, Executive Sous Chef di Hotel Golden Tulip Passer Baroe.

"Pada dasarnya, menggunakan bumbu putih yang teridir dari bawang putih, bawang merah dan kemiri. Kalau bumbu merah, tinggal tambahin cabai saja. Untuk tahap pertama, bumbu putih tersebut ditumis dalam bentuk utuh dengan minyak goreng. Lalu, sekitar 50 persen agak matang, lalu masukan air," katanya beberapa hari lalu saat ditemui Industry.co.id setelah berbuka puasa bersama di  Hotel Golden Tulip Passer Baroe, Jakarta.

Setelah itu, tambah Dia, tunggu sampai kemiri empuk, angkat dan blender halus tumisan bumbu putih. "Kemudian, tumis lagi dengan minyak sampai kelihatan berminyak setelah itu masukkan ayam," sambungnya.

Ia juga menjelaskan, tidak memasukan air ke dalam tumisan, karena nanti akan keluar sendiri airnya dari ayam tersebut. "Ayamnya itu diungkep dengan api kecil selama setengah jam, bisa juga ditambah dengan air kelapa tetapi tidak banyak. Karena membuat resapan dari ungkepan ayam menjadi kurang," bebernya.

Menurut Idris, warna kecokelatan yang biasa kita lihat di restoran waran tersebut berasal dari kemiri yang dimasak. "Kalau warna cokelat dari warna bumbu putih dari kemiri kalau digoreng pakai minyak panas digoreng bisa berubah warna. Ayam Kalasan tidak pakai kecap, paling cuma dikasih gula Jawa atau gula pasir yang jadi rasa manisnya, tapi tidak banyak," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso memberi sambutan di Konsinyasi Penetapan RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara di Jakarta (4/12/2024).

Kamis, 05 Desember 2024 - 08:13 WIB

Strategi Pelestarian Naskah Nusantara dan Isu Repatriasi

RIN yang ditetapkan Perpusnas untuk Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara untuk periode 2025-2034 diharapkan menjadi payung besar untuk pelestarian naskah secara berkelanjutan dan terintegrasi.

Mentan Raker dengan DPR

Kamis, 05 Desember 2024 - 07:37 WIB

Kementan Alokasikan Rp23,61 Triliun dari Anggaran 2025 untuk Swasembada Beras

Kementerian Pertanian (Kementan) mengusulkan alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp23,61 triliun diprioritaskan untuk mendukung program swasembada beras. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian…

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto

Kamis, 05 Desember 2024 - 07:00 WIB

Halal Summit & Halal Expo Turki 2024 Bikin Posisi Industri Halal Indonesia Makin Kuat

Indonesia berpeluang besar menjadi hub atau pusat industri halal dunia, yang merupakan bagian tujuan master plan industri halal Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar…

Pengrajin tas binaan BRI

Rabu, 04 Desember 2024 - 23:40 WIB

Diberdayakan BRI, Figur Inspiratif Lokal Gerakkan UMKM Ponorogo

Saiban, seorang pria kelahiran 55 tahun silam, telah menjadi pendorong kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Bululor, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Sebagai Direktur BUMDes Amanah…

Presiden Direktur PT DFI Retail Nusantara, Hadrianus Wahyu Trikusumo (foto tengah) beserta Jajaran Direksi memperkenalkan nama dan logo baru perusahaan dari sebelumnya PT Hero Supermarket Tbk menjadi PT DFI Retail Nusantara Tbk (”Perseroan”/”DFI Nusantara”)

Rabu, 04 Desember 2024 - 23:02 WIB

HERO Resmi Ganti Nama Jadi DFI Retail Nusantara, Fokus Kembangkan Bisnis Guardian dan IKEA

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengumumkan perubahan nama menjadi PT DFI Retail Nusantara Tbk. Keputusan itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB).