Serba Biru, Tanaman Indigo Hasilkan Pewarna Batik Berkualitas

Oleh : Dina Astria | Jumat, 18 Mei 2018 - 13:37 WIB

Batik dari tanaman indigo yang merupakan pewarna batik alami, dalam pameran batik Cerah Ceria di Kementerian Perindustrian. (Foto: Dina Astria/Industry.co.id)
Batik dari tanaman indigo yang merupakan pewarna batik alami, dalam pameran batik Cerah Ceria di Kementerian Perindustrian. (Foto: Dina Astria/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Tanaman indigo, atau biasa dikenal dengan tanaman nila merupakan tanaman penghasil warna biru alami. Penggunaan zat pewarna alami ini terutama dilakukan dalam pembuatan batik Jawa.

Seperti salah satunya Galeri Batik Jawa, menampilkan koleksi batik tulis maupun cap yang berbahan dasar tanaman indigo yang menghasilkan warna biru yang menarik.

“Kami menciptakan batik indigo kami menggunakan proses fermentasi daun nila sebagai pewarna alami tanpa bahan kimia sintetis, tanpa meninggalkan limbah berbahaya yang dapat mencemari lingkungan,” papar Erna, pegawai dari Galeri Batik Jawa saat ditemui dalam pameran batik di Kementerian Perindustrian, hari Rabu (16/5) lalu.

Semua koleksi batik dirancang secara kreatif dan diproses handmade dengan tanaman indigo dan pola tradisional Jawa yang dilukis diberbagai bahan seperti kapas, sutra dan serat handwoven alami dengan gaya kasual-kontemporer.

Untuk proses pengerjaannya memakan waktu sekitar 6 bulan paling lama untuk motif batik yang terbilang sulit. Dalam sekali proses pengerjaan, paling banyak membuat 30 hingga 50 pieces batik tulis. Kalau untuk cap batik terkadang bisa melebihi hasil dari motif batik tulis tersebut.

Kisaran harga batik dengan pewarna alami khas tanaman indigo ini, untuk koleksi cap batik mulai dari Rp295 ribu dan untuk batik tulis mulai dari Rp395 ribu hingga Rp2,5 jutaan.

“Adapun yang termahal, seperti ini, satu set kain dan selendang berbahan sutra dengan harga Rp6,5 juta,” tambah Erna.

Selama pemeran batik ‘Cerah Ceria’ yang diadakan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, motif batik tulis kain katun dan selendang berbahan sutera yang paling banyak diminati para pembeli.

Sementara itu, Mayasari Sekarlaranti atau yang akrab disapa Nita Kenzo, Founder dan Director Galeri Batik Jawa tengah berada di Swedia untuk menghadiri acara fashion show kenamaan Swedia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menara Telekomunikasi

Kamis, 01 Mei 2025 - 23:57 WIB

Perkuat Bisnis Digital, Konsolidasi Pendapatan Telkom Catat Rp36,6 Triliun di Awal Tahun 2025

Menghadapi kondisi ekonomi yang penuh tantangan di awal tahun 2025, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya dalam mengimplementasikan strategi perusahaan yang solid dengan…

Duet Nana Mardiana dan Sutrisno Buyil di balik kesuksesan Anugerah Kartini Musik dan Film 2025.

Kamis, 01 Mei 2025 - 22:43 WIB

Duet Hebat Nana Mardiana dan Sutrisno Buyil Sukses Wujudkan Anugerah Kartini Musik dan Film 2025

Perpaduan ketulusan Nana Mardiana dan strategi jitu Sutrisno Buyil berhasil menjadikan Anugerah Kartini Musik dan Film Indonesia 2025 ajang bergengsi yang mengangkat derajat perempuan di industri…

Lebih dari 1.000 perempuan mengikuti skrining kanker payudara gratis di Siloam Hospitals Yogyakarta.

Kamis, 01 Mei 2025 - 22:28 WIB

Lebih dari 1.000 Perempuan Ikuti Skrining Kanker Payudara Gratis di Siloam Hospitals Yogyakarta

Siloam Hospitals Yogyakarta melalui program Selangkah menggelar skrining kanker payudara gratis bagi lebih dari 1.000 perempuan di Lippo Plaza Yogyakarta.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, apresiasi Anugerah Kartini Musik dan Film 2025.

Kamis, 01 Mei 2025 - 22:17 WIB

Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh Minta Anugerah Kartini Musik dan Film Diselenggarakan Tiap Tahun

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, mendukung penuh ajang Anugerah Kartini Musik dan Film 2025 dan berharap acara inspiratif ini diadakan setiap tahun.

emenperin Gelar Forum Industri Hijau 2025

Kamis, 01 Mei 2025 - 21:47 WIB

Kemenperin Gelar Forum Industri Hijau 2025, Perkuat Komitmen Transformasi Menuju Net Zero Emission

Kementerian Perindustrian menggelar Forum Industri Hijau 2025 di Bandung sebagai langkah awal menuju Indonesia Green Industry Summit dan percepatan target Net Zero Emission sektor industri.