CORE Prediksi Ekonomi Triwulan I-2018 Berada Kisaran 5%

Oleh : Herry Barus | Rabu, 25 April 2018 - 08:11 WIB

Mohammad Faisal Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) (Foto Dok Industry.co.id)
Mohammad Faisal Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2018 masih berada di kisaran 5 persen.

Dalam temu awak media di Jakarta, Selasa (24/4/2018)  Faisal mengatakan pencapaian target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen di akhir tahun akan sulit apabila pemerintah dan instansi terkait tidak melakukan perbaikan kebijakan secara signifikan pada triwulan berikutnya.

"Dari sisi konsumsi, kami melihat konsumsi swasta belum pulih selama tiga bulan pertama khususnya konsumsi oleh golongan pendapatan menengah atas," kata dia.

Indikator yang menunjukkan masih lemahnya konsumsi swasta adalah penjualan ritel yang belum menunjukkan pemulihan. Pertumbuhan indeks penjualan ritel selama Januari-Februari 2018 tercatat minus 0,38 persen.

Faisal memprediksi bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga akan turun, atau lebih rendah dari pertumbuhan 4,97 persen pada triwulan IV-2017, sejalan dengan kondisi penjualan ritel.

Menghadapi kondisi ini, CORE memperingatkan pentingnya pemerintah mendorong kebijakan yang dapat meningkatkan daya beli dan memberikan stimulus terhadap belanja masyarakat.

Kemudian, Faisal juga menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut adalah potensi pelemahan kinerja ekspor dan impor yang mengakibatkan melemahnya kontribusi net ekspor terhadap pertumbuhan PDB.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan secara kumulatif untuk periode Januari-Maret 2018 surplus 282,8 juta dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 yang mencapai 4,07 miliar dolar AS.

CORE menilai pemerintah perlu mempercepat diversifikasi tujuan ekspor ke pasar nontradisional guna merespons kondisi proteksionisme dan perang dagang global.

Pada triwulan I-2018, ekspor ke negara-negara tujuan utama (ASEAN, China, AS, Jepang, India, Uni Eropa) mampu tumbuh 12,3 persen namun ekspor ke negara nontradisional hanya tumbuh 1,4 persen.

"Ini tantangan yang paling besar, kalau di tahun ini ada perlambatan net ekspor, maka sumber pertumbuhan ekonomi lain perlu dikejar," kata Faisal.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pegadaian (HRY/INDUSTRY.co.id)

Senin, 06 Januari 2025 - 10:50 WIB

PT Pegadaian Peroleh Izin Menjalankan Kegiatan Usaha Bulion Dari OJK

PT Pegadaian memperoleh izin menjalankan kegiatan usaha bulion yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui surat Persetujuan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion PT Pegadaian…

Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Minggu, 05 Januari 2025 - 18:15 WIB

Asaki: Perpanjangan HGBT Sangat Vital untuk Industri Keramik Nasional

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) berharap pemerintah segera memperpanjang kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri keramik nasional di bulan Januari 2025.

Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Minggu, 05 Januari 2025 - 17:05 WIB

Gawat! Industri Keramik Teriak Daya Saing Anjlok Gara-gara Ulah PGN Tetapkan Harga Gas Regasifikasi Mahal

Ditengah menurunnya daya saing dan tingkat utilisasi produksi akibat pembatasan kuota pemanfaatan gas dan disertai mahalnya surcharge gas, industri keramik kembali dikejutkan oleh aturan baru…

Petugas menyuntikan vaksin ke Sapi

Sabtu, 04 Januari 2025 - 14:35 WIB

Kementan Kembali Himbau Daerah Tingkatkan Kewaspadaan Penularan Penyakit Hewan Akibat Cuaca Ekstrem

Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menghimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS), termasuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).…

Penggunaan alat Invenia ABUS 2.0

Sabtu, 04 Januari 2025 - 11:25 WIB

RS Ciputra Surabaya dan GE Healthcare Hadirkan Teknologi ABUS untuk Deteksi Dini Kanker Payudara

Surabaya– Deteksi dini memiliki peran krusial dalam mengidentifikasi kanker payudara, terutama dengan tingginya angka kasus kanker payudara di Indonesia. Bedasarkan data dari Globocan 2022,…