Film Mata Dewa, Film Drama Olahraga Basket Pertama

INDUSTRY.co.id - JAKARTA.--Tema olahraga memang menjadi salah satu tema yang jarang dibuat menjadi film oleh para sineas Indonesia.  tercatat hanya ada beberapa film yang mengangkat tema olahraga. Diantaranya adalah Garuda di Dadaku (Sepak Bola), Cahaya dari Timur (Sepak bola), King (Bulu Tangkis) dan 3 Srikandi (Panahan). Dan kini siap tayang film bertema olahraga Basket berjudul Mata Dewa yang disutradari Andi Bachtiar Yusuf.

Sinopsis Mata Dewa sendiri mengisahkan Dewa (Kenny Austin) yang tinggal di rumah susun bersama pamannya (Dodit Mulyanto). Dewa yang punya hobi bermain basket memiliki keinginan untuk membawa sekolahnya, SMA Wijaya, menjadi juara Development Basketball League (DBL) untuk pertama kali. Namun dalam perjalannanya, Dewa harus menghadapi banyak hambtan. Yang hamir memusbahkan harapannya adalah saat ia kehilangan salah satu penglihatannya akibat satu insiden.

Avesena dari Sinema Imaji selaku produser dari film Mata Dewa menuturkan sangat tertarik menggarap film drama olahraga yang baru kali ini hadir di industri film Tanah Air. Terlebih film ini juga terinspirasi dari kisah nyata.“Saat diminta mengerjakan Mata Dewa, saya langsung tertarik karena ini merupakan film Indonesia pertama berlatar belakang basket yang terinspirasi dari kisah nyata dari liga basket di DBL. Basket juga populer di tanah air karena laki-laki pun perempuan menyukainya. Selain itu, olahraga ini juga mengajarkan saya tentang kerja sama tim, tujuan, presisi, dan pencapaian” ujar Aves .

Konon kisah yang hadir di film Mata Dewa terinspirasi dari sosok Hendry Cornelius Lakay, pemain asal SMA John XXIII Merauke di edisi Honda DBL Papua Series 2015. Sebuah kecelakaan saat ia masih duduk di kelas 3 SD mengakibatkan kehilangan penglihatan mata kiri. Namun berkat dukungan sang ibu, ia tak gampang menyerah bahkan terpilih sebagai salah satu pemain yang masuk skuat DBL All-Star 2015.

Developmental Basketball League (DBL) merupakan liga basket yang mengusung konsep student-athlete yang diselenggarakan di 22 provinsi Indonesia.

“Sudah belasan tahun DBL ya dan ini liga olahraga terbesar kedua setelah sepakbola. Setiap tahun kita menemukan cerita di media massa, tapi bayangkan setiap anak punya banyak cerita. Kalau diangkat akan menarik. Film ini komposit berbagai cerita dari DBL Indonesia,” ungkap Azrul Ananda selaku co produser.

Kenny Austin yang dipercaya berperan sebagai Dewa dalam film layar lebar pertamanya ini mengatakan bahwa dirinya merasa tertantang karena kebetulan ia pernah menjadi pemain basket. “Saya dikasih sinopsis dan temanya basket. Wah ini sebelumnya saya belum pernah. Dulu di tim SMA di Medan saya main basket. Saya fans berat olahraga basket, saya ikutin banget. Ini sebuah challenge yang harus saya ambil,” ungkap pemenang L-Men of The Year 2014 tersebut.

Film yang akan tayang pada 8 Maret 2018 ini juga banyak diperankan oleh atlet asli DBL. Cakrawala Irawan, salah satu pemain nasional basket U-16, yang berperan dalam film mengungkapkan pengalaman pertamanya dalam seni peran. “Ini tantangan baru. Dan ternyata mengasyikkan ya. Apalagi ini kisahnya tentang DBL yang saya ikuti terus perkembangannya sebagai pemain. Poknya seru deh,” katanya. (AMZ)