Proyek PLTU Batang Unit 1 Ditargetkan Rampung Pada Bulan Mei 2020

Oleh : Hariyanto | Senin, 02 Oktober 2017 - 11:26 WIB

Ilustrasi PLTU (ist)
Ilustrasi PLTU (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang berkapasitas 2×1.000 megawatt (MW) telah mencapai 30%. Proyek pembangkit batu bara yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah tersebut ditargetkan beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD) pada Mei 2020.

“PLTU Batang COD unit 1 selama 48 bulan, dan unit 2 selama 56 bulan dihitung mulai Juni 2016, jadi harusnya COD unit 1 itu Mei 2020. Akhir 2019 sudah selesai segala macam, 2020 itu sudah commissioning, Mei sudah benar-benar COD,” ungkap Mohammad Effendi, Presiden Komisaris PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pengembang PLTU Batang kepada Dunia Energi di Jakarta, akhir pekan lalu.

PLTU Batang akan menjadi pembangkit terbesar di Asia, dan merupakan proyek pembangkit listrik batu bara pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi ultra-supercritical (USC) yang ramah lingkungan. USC menggunakan temperatur uap dan tekanan diatas titik supercritical air sehingga mampu mengurangi penggunaan bahan bakar per kilowatt hour (KwH) sekaligus mengurangi emisi gas karbon (CO2)

Effendi mengatakan, nantinya PLTU Batang yang menelan investasi sebesar US$ 4,2 miliar ini akan membutuhkan batu bara 4.500 kkal sebanyak tujuh juta ton setiap tahunnya. Suplai batu bara berasal dari PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC).

PT Bhimasena Power Indonesia, telah memulai tahapan konstruksi pembangunan PLTU di Batang, dengan skema kerja sama pemerintah-swasta (KPS).

Bhimasena Power Indonesia merupakan perusahaan konsorsium dari Electric Power Development Co., Ltd. (J-Power) (34%), PT Adaro Power (34%) dan Itochu Corporation (Itochu) (32%). Adapun PT Adaro Power merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Adaro Energy.

Pengadaan lahan PLTU Batang seluas 226 hektar seluruhnya telah selesai dilakukan. Adapun proses konsinyasi dengan menerapkan UU No. 2/2012 pada 12.5 ha sisa lahan PLTU, dari total 226 ha lahan yang dibutuhkan juga telah diselesaikan dengan baik, dan dokumen hasil pembebasan lahan telah diserahkan dari BPN kepada PLN pada 8 Desember 2015 lalu.

Effendi mengakui, proses pengembang PLTU Batang hingga saat ini masih menemui tantangan. Namun, tantangan yang dihadapi cenderung positif.

“Problem positif, masih ada yang demo minta pekerjaan dan minta berpartisipasi. Jumlah pekerja saat ini 3.800 orang, dari Batang sendiri 30%-35%. Proyek sebesar itu kan kontraktornya banyak dan dengan spesifikasi-spesifikasi keahlian khusus, jadi ini yang masih terus kita lakukan pendekatan,” tandas Effendi.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Foto Apartemen

Rabu, 20 November 2024 - 11:20 WIB

Minat Terhadap Apartemen Servis di Jakarta untuk Hunian Keluarga dan Rekreasi Meningkat

Permintaan terhadap apartemen servis baru-baru ini mengalami peralihan dari yang sebelumnya kebanyakan untuk urusan bisnis menjadi akomodasi untuk pelanggan yang ingin rekreasi menghabiskan…

UMKM Rumah BUMN

Rabu, 20 November 2024 - 08:48 WIB

Cerita Sukses Pelaku Usaha Berkembang Bersama Rumah BUMN Binaan BRI

Di tengah tantangan persaingan bisnis yang semakin kompleks, Rumah BUMN muncul sebagai wadah kolaborasi yang menghubungkan BUMN dengan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Inisiatif yang…

Persidangan permohonan PKPU PT Bandung Raya Sentosa

Rabu, 20 November 2024 - 08:45 WIB

Gagal Bayar Hutang, PT Bandung Raya Sentosa Dimohonkan PKPU oleh Supliernya

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang Permohonan PKPU No.339/Pdt.Sus-PKPU/2024/PN Niaga Jkt.Pst dengan agenda sidang Jawaban oleh Termohon PKPU yaitu PT. Bandung…

Foto ilustrasi Jalan penghubung Kabupaten Bandung dan Cianjur

Rabu, 20 November 2024 - 07:57 WIB

KSO HK - Abipraya: Proyek Pelebaran dan Perbaikan Geometrik Jalan Soreang – Rancabali – Cidaun Rampung Jelang Akhir Tahun

Mendukung pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) segera merampungkan proyek Pelebaran dan Perbaikan Geometrik Jalan Soreang –…

Peresmian Brand Name ESG TelkomGroup "Go Zero" oleh Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah beserta jajaran Direksi & Senior Leaders Telkom, disaksikan Sekretaris Camat Karangtengah Anwar Masdari, S.Pi., M.M., Kepala Desa Tambak Bulusan Ahmad Chabibullah, S.Psi., Komandan Rayon Militer Karangtengah Capt. Infanteri Suparmin, dan Wakil Kepala Polisi Sektor Karangtengah Ipda Rahmat Heriawan di Pantai Glagah Wangi, Demak

Rabu, 20 November 2024 - 05:05 WIB

Luncurkan GoZero - Sustainability Action by Telkom Indonesia, Aksi Nyata ESG Telkom Demi Masa Depan Berkelanjutan

Sebagai perusahaan pendorong transformasi digital yang berkelanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) tidak hanya berfokus pada profitabilitas perusahaan, tetapi juga berperan dalam…