Ini Rekam Jejak Agung Intiland, Pengembang Kawasan Industri dan Komersial 'Laksana Business Park' Seluas 1.200 Ha di Dekat PIK 2
Oleh : Hariyanto | Jumat, 11 April 2025 - 14:24 WIB

Laksana Business Park
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Pertumbuhan e-commerce Tanah Air terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Merujuk laporan e-Conomy SEA 2024 yang diolah Google Indonesia, diperkirakan bisnis e-commerce menjadi kontributor terbesar bagi ekonomi digital Indonesia, dengan estimasi mencapai 65 miliar dolar AS (sekitar Rp1.026,1 triliun) pada tahun 2024.
Pertumbuhan yang kian positif inipun mendorong Agung Intiland sebagai pengembang kawasan industri dan pergudangan terpadu di utara Jakarta melakukan inovasi baru seiring perkembangan dan tren pasar. Berlokasi dekat dari Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, serta ditunjang dengan rencana infrastruktur dan tol, membuat Laksana Business Park -proyek perdana dan terbesar dari pengembang- menjadi pilihan terbaik untuk mengembangkan bisnis e-commerce dan usaha lainnya.
“Tren terkini menunjukkan bahwa pelaku industri semakin punya banyak preferensi dalam mengincar unit gudang. Paling banyak dibutuhkan adalah konsep multifungsi guna meningkatkan efisiensi operasional. Sejak berdiri dari 2015, kami mengembangkan proyek komersial seperti gudang yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem bisnis terintegrasi,” kata Direktur Utama Agung Intiland, Paberd Leonard Hutagaol, Jumat (11/4/2025).
Melihat kebutuhan yang semakin masif, Laksana Business Park meluncurkan cluster gudang terbaru yakni Luxima Bizhub dengan konsep Gudang 4 in 1. Dimana konsep ruang multifungsi menjadikan hunian, kerja, dan berjualan bisa dilakukan di dalam 1 atap yang sama. Luxima Bizhub bertujuan meningkatkan efisiensi dari waktu dan biaya, karena bisa mengurangi kebutuhan untuk berpindah antara kantor dan rumah. Tentunya sangat ideal untuk pengusaha awal (startup) dan menengah, mengingat harganya sangat terjangkau mulai Rp1,9 miliar.
Agung Intiland memiliki lahan seluas 1.200 hektare, yang menjadikan Laksana Business Park sebagai kawasan industri dan pergudangan terbesar di sisi utara Kabupaten Tangerang dan sisi barat Jakarta. Kawasan industri inipun telah mengantongi Perizinan Berusaha Risiko Kawasan Industri dan telah terdaftar di Kemenperin, sehingga mumpuni untuk mengakomodir industri berat.
“Di area seluas 1.200 hektare ini, kami menghadirkan beberapa proyek pengembangan diantaranya Laksana Business Park 1 yang kavling industrinya telah sold out 100%, dan kavling industri di Laksana Business Park 2 yang juga sudah ludes 90% sejak diluncurkan di awal tahun 2022,” lanjut Paberd.
Agung Intiland berdiri pada tahun 2015, dan sejak saat itu pengembang selalu menganut strategi pengembangan yang selaras dengan Rencana Induk Pembangunan Nasional. Langkah tersebut diambil sebagai cerminan optimisme perusahaan dalam mewujudkan visi sebagai pengembang kawasan industri dan properti berkelanjutan di Indonesia.
“Dengan lokasi yang sangat strategis, ke depannya Agung Intiland juga akan membangun fasilitas hunian, komersil, pendidikan, kesehatan, dan penunjang lain yang akan mengakomodir semua kegiatan dalam satu kawasan. Sehingga nantinya ini akan menjadi kota mandiri yang memiliki konsep one-stop living. Kami sangat optimistis, produk-produk yang kami tawarkan ke para konsumen akan memberi impact dan benefit yang positif,” kata Paberd.
Tidak hanya berupaya menghadirkan nilai ekonomi yang optimal bagi para pemangku kepentingan, Paberd menyebut pihaknya juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial.
“Sebagai bagian dari visi besar untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing tinggi, kami turut mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2% pada tahun 2025 melalui inovasi berkelanjutan dan strategi bisnis yang inklusif,” pungkasnya.
Baca Juga
Mitigasi Kebijakan Tarif Impor Trump, HKI Minta Pemerintah Dengarkan…
PT JIEP Berbagi Berkah Ramadan: Santunan, Sembako Murah, Sampai Mudik…
Perkuat Daya Saing Industri, Kawasan Industri Terpadu Batang Sepakati…
Ketum HKI Dorong Pengelola Kawasan Industri Terapkan Prinsip Berkelanjutan
Presiden Prabowo Resmikan KEK Industropolis Batang, Wujudkan Industrialisasi…
Industri Hari Ini

Kamis, 17 April 2025 - 20:05 WIB
Ditopang Penjualan Residensial, Pendapatan Metland Tembus Rp 2,021 Triliun Sepanjang 2024
PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,021 triliun atau tumbuh sebesar 18,52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) sebesar Rp1,705 triliun.

Kamis, 17 April 2025 - 18:02 WIB
Fenomena Borong Emas Berlanjut, FOMO Atau Rasional?
Fenomena borong emas masih berlanjut hingga saat ini. Tren borong emas berdampak pada tingkat pembelian emas yang meningkat tajam. Momentum ini terjadi lantaran kondisi ekonomi yang tak menentu…

Kamis, 17 April 2025 - 16:00 WIB
Gawat! Pelonggaran TKDN & Pertek Bikin Cemas Pelaku Industri Elektronik
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman menyebut bahwa kebijakan pelonggaran TKDN dan Pertek dapat menyebabkan kekacauan di industri elekronik nasional. Bahkan,…

Kamis, 17 April 2025 - 15:54 WIB
ESSA Bagikan Dividen Sebesar Rp172,26 Miliar
PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA), Perusahaan terbuka yang bergerak di sektor Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, mengumumkan pembagian dividen…

Kamis, 17 April 2025 - 15:51 WIB
Bank Mandiri Hadirkan Solusi Digital untuk DHE SDA, Dorong Efisiensi Ekspor Nasional
Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan menghadirkan solusi layanan keuangan terbaik bagi nasabah wholesale, khususnya pelaku ekspor yang…
Komentar Berita