Dampak Tarif Impor Trump, Pengusaha Elektronik Minta Pemerintah Percepat Kebijakan TKDN

Oleh : Ridwan | Senin, 07 April 2025 - 10:45 WIB

Ilustrasi industri elektronik
Ilustrasi industri elektronik

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kebijakan perdagangan yang agresif dengan penerapan tarif impor ke beberapa negara yang mencatat angka defisit di AS. 

Indonesia menjadi salah satu negara yang dikenakan tarif impor baru hingga 32 persen. Besaran tarif itu terkait dengan defisit perdagangan AS ke RI yang menurut data mencapai USD14,34 miliar pada tahun 2024.

Merespons kebijakan tarif impor baru AS tersebut, Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) meminta agar Pemerintah RI mempercepat untuk mengeluarkan berbagai kebijakan Non-Tariff Measure (NTM) atau Non-Tariff Barrier (NTB). 

Kebijakan itu antara lain revisi Permendag No 8 Tahun 2024, pemberlakuan pelabuhan entry point, dan memperluas kewajiban Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Kebijakan-kebijakan itu sebagai bentuk risk management yang sangat urgent untuk dapat mengamankan pasar dalam negeri. Kebijakan-kebijakan itu juga yang selama ini sudah kami minta, dan untuk segera dilaksanakan,” kata Sekretaris Jenderal Gabel, Daniel Suhardiman dalam keterangannya di Jakarta, akhir kemarin.

Menurut Daniel, Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dan potensial, dengan daya beli yang tinggi, pasti akan menjadi sasaran ekspor bagi negara-negara yang produksinya terdampak dari tarif impor baru AS tersebut. 

Oleh karena itu, Gabel meminta pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri agar pasar domestik tidak dibanjiri barang-barang impor, sekaligus juga dapat melindungi produsen dalam negeri yang melakukan ekspor ke AS.

“⁠Gabel meminta agar kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tetap dipertahankan dan tidak dilonggarkan guna merespons kebijakan kenaikan bea masuk impor AS. Kebijakan TKDN ini telah terbukti ampuh meningkatkan demand produk manufaktur dalam negeri terutama dari belanja pemerintah,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, kebijakan TKDN telah memberi jaminan kepastian investasi dan juga menarik investasi baru ke Indonesia. 

“Banyak tenaga kerja Indonesia bekerja pada industri yang produknya dibeli setiap tahun oleh pemerintah karena dari kebijakan TKDN ini. Pelonggaran kebijakan TKDN akan berakibat hilangnya lapangan kerja dan berkurangnya jaminan investasi di Indonesia,” imbuhnya.

Di samping itu, ⁠Gabel mendorong agar Pemerintah Indonesia merespons perang tarif dengan tarif juga. 

“Bea masuk impor AS ini tidak ada kaitannya dengan NTM atau NTB, karena NTM atau NTB adalah instrumen penting pemerintah yang sudah umum dilakukan oleh negara manapun guna mengamankan pasar dalam negerinya,” tegas Daniel. 

Gabel pun menekankan, penerapan NTM atau NTB itu tidak perlu di-trigger oleh kebijakan negara lain.

“Kalau perlu, Pemerintah RI beri tarif masuk 0 (nol) persen pada produk manufaktur AS karena pada dasarnya daya saing produk AS tidak terlalu kompetitif dengan produk manufaktur dalam negeri atau produk manufaktur negara saingan AS,” pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Suasana arus mudik di jalan tol

Jumat, 11 April 2025 - 18:22 WIB

Jasa Marga Tutup Satgas Operasional Idulfitri 1446H/2025

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. hari ini secara resmi menutup operasi Satuan Tugas (Satgas) Jasa Marga Siaga Operasional Idulfitri 1446H/2025 yang memastikan kelancaran arus mudik dan balik, serta…

Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, dalam kunjungannya ke PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (PLTU Tanjung Lalang)

Jumat, 11 April 2025 - 15:50 WIB

MIND ID Targetkan Pasok Listrik untuk Seluruh Sumatera

BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID menegaskan komitmennya dalam mewujudkan swasembada energi nasional dengan menargetkan pasokan listrik untuk seluruh Pulau Sumatera.

Laksana Business Park

Jumat, 11 April 2025 - 14:24 WIB

Ini Rekam Jejak Agung Intiland, Pengembang Kawasan Industri dan Komersial 'Laksana Business Park' Seluas 1.200 Ha di Dekat PIK 2

Pertumbuhan e-commerce Tanah Air terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Merujuk laporan e-Conomy SEA 2024 yang diolah Google Indonesia, diperkirakan bisnis e-commerce menjadi kontributor terbesar…

Pengguna Aplikasi Plasticpay Meningkat

Jumat, 11 April 2025 - 11:13 WIB

Plasticpay Percepat Transisi Ekonomi Sirkular Melalui Digitalisasi Daur Ulang Limbah PET

Indonesia bergerak maju secara tegas menuju ekonomi sirkular yang berkelanjutan untuk pengelolaan sampah plastik, yang didukung oleh strategi komprehensif untuk mengelola limbah Polyethylene…

Mandiri

Jumat, 11 April 2025 - 11:00 WIB

LinkedIn Rilis Daftar Top Companies Indonesia 2025, Tiga Dari Lima Besar Berasal Dari Sektor Perbankan

Tiga dari lima besar berasal dari sektor perbankan, menunjukkan peran penting industri ini dalam pengembangan karier profesional