TikTok Terancam Diblokir di Amerika, Indonesia Justru Panen Manfaat untuk UMKM
Oleh : Candra Mata | Jumat, 04 April 2025 - 14:30 WIB

Foto Ilustrasi, aplikasi Tik Tok
INDUSTRY.co.id - Jakarta, TikTok tengah menghadapi tekanan besar di Amerika Serikat. Pemerintah AS memberi waktu hingga 5 April 2025 kepada ByteDance, perusahaan induk TikTok asal Tiongkok, untuk melepas kepemilikannya atas aplikasi tersebut. Jika tidak dilakukan, aplikasi populer ini akan diblokir dari seluruh infrastruktur digital AS.
Sementara ketidakpastian membayangi masa depan TikTok di negara adidaya itu, Indonesia justru mengalami pertumbuhan signifikan dalam ekosistem digital, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memanfaatkan platform ini untuk mengembangkan usaha mereka.
Etalase Digital Bagi UMKM
Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok telah menjadi salah satu saluran pemasaran paling efektif bagi pelaku UMKM di Indonesia. Melalui fitur live streaming dan video pendek, pemilik usaha kecil dapat memperkenalkan produk mereka secara langsung kepada calon pelanggan dari seluruh pelosok negeri.
“Dulu kami hanya bisa menjual lewat marketplace biasa. Sekarang, live streaming di TikTok membuat kami bisa menunjukkan keaslian produk, menjawab langsung pertanyaan pelanggan, bahkan closing di tempat,” ujar Dian, pemilik usaha kerajinan tangan asal Bantul, Yogyakarta.
Fitur live streaming memungkinkan interaksi dua arah secara real-time. Ini memberikan pengalaman belanja yang lebih personal dan meyakinkan, terutama bagi konsumen yang masih ragu bertransaksi secara online.
Ekosistem Afiliasi Dorong Kolaborasi
Satu fitur lain yang menjadi tulang punggung ekonomi kreator dan pelaku usaha kecil adalah program affiliate TikTok. Melalui sistem ini, para konten kreator bisa mempromosikan produk UMKM dan mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang berhasil dilakukan.
Model ini menciptakan ekosistem kolaboratif antara produsen kecil dan influencer, memperluas jangkauan pemasaran tanpa biaya besar.
“UMKM sekarang tidak harus jadi seleb dulu untuk viral. Cukup masuk program affiliate, minta bantu promosi, dan produk bisa dikenal ribuan orang dalam semalam,” kata Irwan, pelaku UMKM makanan ringan dari Bandung.
Peluang Penguatan di Pasar Asia
Jika TikTok benar-benar diblokir di Amerika Serikat, para analis menilai ByteDance akan semakin serius mengembangkan pasar di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Ini berarti peluang lebih besar untuk peningkatan layanan, pelatihan konten kreator lokal, serta pengembangan fitur yang lebih ramah bagi pelaku usaha kecil.
Dalam konteks ini, pemerintah Indonesia diharapkan dapat melihat potensi strategis TikTok bukan sekadar sebagai hiburan, tetapi sebagai alat pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya dalam mendorong digitalisasi UMKM di daerah.
Perlu Dukungan dan Pelatihan
Rachmat Wirasena Suryo, General Manager Academik GETI Incubator, menegaskan pentingnya mendukung para pelaku UMKM agar dapat bersaing di era digital. Pihaknya siap memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha maupun anak muda yang tertarik menjadi affiliate TikTok.
“TikTok sudah menjadi lapak digital baru bagi UMKM. Kami di GETI siap melatih UMKM binaan pemerintah daerah serta anak-anak muda yang ingin jadi affiliate, agar mereka bisa masuk dan mendulang cuan dalam ekosistem digital ini,” ujar Rachmat.
Menurutnya, sinergi antara pelatihan, teknologi, dan kebijakan yang tepat akan mendorong inklusi ekonomi digital yang lebih merata dan berkelanjutan.
TikTok bukan semata aplikasi hiburan, melainkan telah menjelma menjadi "pasar malam digital" terbesar di Indonesia — tempat di mana produk lokal bisa unjuk gigi, cerita usaha bisa menyentuh hati, dan transaksi bisa terjadi secara spontan.
Baca Juga
Dompet Dhuafa Catat Penghimpunan Ramadan 1446 H Tumbuh 13,79 Persen
GETI Incubator Terima Sertifikat Akreditasi Skema ERP dari LA LPK…
Dompet Dhuafa Bersama Stimuno Bagikan 150 Parsel Ramadan, Persiapkan…
Langkah Kecil dalam Merawat Diri dan Merawat Kebaikan Lewat Change…
Kehangatan Clean Plus Tissue Bersama Dompet Dhuafa Beri Senyuman…
Industri Hari Ini

Senin, 07 April 2025 - 14:30 WIB
Ubah Rugi Jadi Laba, INOV Optimis Pertahankan Kinerja Positif Tahun Ini
PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), Perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia INOV berhasil membukukan penjualan sebesar Rp629 Miliar pada tahun 2024, meningkat…

Senin, 07 April 2025 - 13:29 WIB
Lewat UMKM EXPO(RT), BRI Bantu Pengusaha UMKM Aksesori Ini Dapatkan Akses Pasar di Kancah Global
Sebagai bank dengan fokus pada pemberdayaan UMKM, BRI secara konsisten menghadirkan berbagai inisiatif dan solusi keuangan yang bertujuan memberdayakan pelaku UMKM, memperluas akses pasar serta…
Senin, 07 April 2025 - 13:07 WIB
Simak Cerita SIG Jelang Idulfitri, Pererat Silaturahmi dengan Stakeholder dan Salurkan Bantuan di 6 Provinsi
Jakarta– PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan anak usahanya menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mempererat silaturahmi di Bulan Suci Ramadan, serta memperkuat kolaborasi dengan…

Senin, 07 April 2025 - 12:45 WIB
Mitigasi Kebijakan Tarif Impor Trump, HKI Minta Pemerintah Dengarkan Kebutuhan Pelaku Industri
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump secara resmi mengumumkan pemberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen untuk semua impor ke negara tersebut. Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI),…

Senin, 07 April 2025 - 10:45 WIB
Dampak Tarif Impor Trump, Pengusaha Elektronik Minta Pemerintah Percepat Kebijakan TKDN
Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) meminta agar Pemerintah RI mempercepat untuk mengeluarkan berbagai kebijakan Non-Tariff Measure (NTM) atau Non-Tariff Barrier (NTB).
Komentar Berita