Komitmen LPEI Perkuat Tata Kelola dan Anti Gratifikasi untuk Dorong Ekspor Nasional

Oleh : Hariyanto | Selasa, 18 Maret 2025 - 10:32 WIB

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank terus melanjutkan transformasi yang dimulai sejak tahun 2020, dengan fokus pada tiga pilar utama yaitu manajemen risiko dan kualitas aset, model bisnis, serta infrastruktur tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan sumber daya manusia (SDM).

Pembenahan yang dilakukan mencakup penguatan struktur manajemen, implementasi sistem pengambilan keputusan pembiayaan melalui komite, identifikasi potensi risiko secara dini melalui sistem peringatan dini (early warning system), serta penguatan SDM dan infrastruktur IT. Di sisi bisnis, LPEI terus mengedepankan kolaborasi dalam ekosistem ekspor untuk mendukung peningkatan ekspor nasional, peningkatan desa devisa, dan eksportir baru.

“Transformasi selama lima tahun terakhir telah membawa LPEI ke titik perubahan signifikan dengan pencapaian positif. Ini mencerminkan kemajuan dan kesiapan LPEI dalam mendukung pertumbuhan ekspor Indonesia,” kata Plt. Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI, Yon Arsal di Jakarta, Senin (17/3/2025). 

Keseriusan LPEI dalam penerapan prinsip Tata Kelola Lembaga yang Baik (Good Corporate Governance) tercermin dalam hasil penilaian yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yang meningkat setiap tahunnya. Peningkatan ini merefleksikan komitmen kuat LPEI dalam menjalankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan integritas.

Terkait dengan isu hukum yang tengah berproses di Aparat Penegak Hukum (APH), LPEI menegaskan bahwa penyaluran pembiayaan tersebut terjadi pada periode 2012 dan bukan merupakan kasus baru.

LPEI secara tegas menerapkan kebijakan anti gratifikasi dan penyuapan dalam bentuk apapun kepada seluruh jajaran manajemen dan pegawai. Setiap pegawai dan manajemen baru wajib menandatangani Pakta Integritas sebagai tanda komitmen dalam penegakan proses bisnis yang bersih dan transparan, termasuk dilarang melakukan transaksi yang menimbulkan benturan kepentingan.

LPEI juga secara berkala melakukan pelatihan dan penyuluhan terkait manajemen risiko, kode etik, anti-fraud, gratifikasi dan sebagainya serta menerapkan whistleblowing system (WBS) yang dapat diakses oleh publik melalui website LPEI, KPK, dan Kementerian Keuangan sebagai salah satu upaya menerapkan Tata Kelola Lembaga yang baik.

Berbagai upaya perbaikan LPEI telah menunjukkan hasil positif dari sisi bisnis, tercermin dari Non Performing Financing (NPF) baru di kisaran 0.02% dari debitur onboard sejak tahun 2020. Di tahun 2024, LPEI juga berhasil menurunkan NPL gross menjadi 29,1% dari tahun sebelumnya yang mencapai 43,5%, serta mencatat penurunan NPL net dari 14% menjadi hanya 4,5%, yang menggambarkan perbaikan signifikan dalam kualitas portofolio secara keseluruhan.

Tidak hanya dari sisi kinerja keuangan, LPEI juga mencatatkan kinerja yang positif dari sisi non finansial dengan meningkatnya jumlah Desa Devisa yang mencapai 1.845 desa dengan berbagai komoditas ekspor unggulan, tumbuhnya 1.097 eksportir baru, pelatihan kepada lebih dari 6.000 pelaku UKM berorientasi ekspor, serta menyelenggarakan 85 business matching bagi pelaku usaha Indonesia. Melalui program pelatihan, pendampingan, dan business matching, LPEI menunjukkan keseriusannya dalam mendukung pertumbuhan UKM Indonesia.

Secara menyeluruh, LPEI juga berperan aktif dalam membantu para debiturnya untuk dapat memperluas pasar ekspor ke lebih dari 180 negara, termasuk ke pasar ekspor non tradisional sehingga mengurangi ketergantungan pada pasar ekspor tradisional dan meningkatkan diversifikasi pasar ekspor.

Sejalan dengan itu, Yon mengatakan melalui berbagai program kerja, LPEI berkomitmen untuk terus mendukung ekspor Indonesia, khususnya melalui pemberdayaan UKM, Desa Devisa, dan pengembangan pasar ekspor non tradisional.

“Perbaikan kinerja baik secara finansial maupun non-finansial, terus menjadi prioritas utama LPEI dalam mewujudkan lembaga profesional yang berintegritas, seiring dengan proses transformasi LPEI yang terus berlanjut. LPEI berkomitmen penuh dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan mandatnya, dengan mengedepankan prinsip Tata Kelola Lembaga yang Baik (GCG) dan menjunjung tinggi integritas. Secara konsisten LPEI selalu memperkuat tata kelola lembaga, termasuk penerapan kebijakan anti gratifikasi yang ketat, untuk memastikan transparansi dan lingkungan kerja yang bebas dari tindakan penyelewengan,” tegas Yon Arsal.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kementerian PUPR-KLHK Lakukan Pengembangan Wisata Alam Pulau Rinca Labuhan Bajo

Selasa, 18 Maret 2025 - 16:15 WIB

Ekspedisi Pelosok Negeri: Mengabdi Sepenuh Hati, Melangkah ke Pelosok Negeri Dusun Kerora, Pulau Rinca

Jakarta-Ekspedisi Pelosok Negeri kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Ekspedisi Pelosok Negeri Vol 7 - Sejuta Langkah Kebaikan, Lestarikan Pesona Alam Pulau Rinca.

GOJEK PEDULI mendistribusikan bantuan awal seberat 15 Ton untuk korban banjir dan longsor di Sulawesi Selatan

Selasa, 18 Maret 2025 - 15:58 WIB

Tanggapan terhadap Arahan Presiden Prabowo, Modantara: Itikad Baik Jangan Dipolitisasi: Bonus Hari Raya Adalah Apresiasi, Bukan Hak yang Harus Dipaksakan

Jakarta– Asosiasi Mobilitas dan Pengantaran Digital Indonesia atau Modantara menyampaikan apresiasi terhadap perhatian yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto…

Bursa Efek Indonesia. (Adek Berry/AFP)

Selasa, 18 Maret 2025 - 15:45 WIB

Gawat! BEI Lakukan Pembekuan Sementara Perdagangan Akibat Penurunan IHSG

Jakarta – Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk membekukan sementara perdagangan saham akibat penurunan Inddeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 5% pada perdagangan,…

Asmirandah

Selasa, 18 Maret 2025 - 15:34 WIB

Dihadiri Sicantik Asmirandah, SGM Eksplor Ajak Bunda Indonesia Optimalkan Zat Besi untuk Dukung Kepintaran Anak Generasi Maju

Jakarta– Fakta menunjukkan 1 dari 3 anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi. Padahal tidak hanya DHA, zat besi juga salah satu nutrisi yang wajib untuk dipenuhi guna mendukung daya pikir…

Kiri ke kanan:Ahmad Mujahid, Direktur Executive Lembaga Amil Zakat Salam Setara Amanah Nusantara. Vikra Ijas, Co-founder & CEO Kitabisa.Putri Madarina, Country Director Fasset Indonesia

Selasa, 18 Maret 2025 - 15:21 WIB

Sambut Bulan Ramadhan, Fasset Gandeng Mitra Kitabisa, LAZ Salam Setara, Hadirkan Inovasi Zakat Crypto

Jakarta - Menyambut bulan suci Ramadhan, Fasset, platform jual-beli aset kripto terkemuka asal Dubai, Uni Emirat Arab, yang berkomitmen pada prinsip Syariah*, resmi menjalin kerja sama dengan…