THR Cair, Bagaimana Mengukur Prioritas Kebutuhan vs Keinginan?
Oleh : Hariyanto | Senin, 17 Maret 2025 - 15:54 WIB

Kelas Pintar Bersama Kredit Pintar
INDUSTRY.co.id - Karawang – Memasuki minggu ke-3 bulan Ramadan, berbagai pusat perbelanjaan tampak semakin ramai menawarkan ragam promo menggiurkan, berusaha menarik minat konsumen. Terlebih sudah banyak perusahaan yang menggelontorkan Tunjangan Hari Raya bagi para pegawainya. Tak urung, setelah THR cair, menjadi angin segar yang mendorong daya beli masyarakat khususnya di sektor-sektor yang terkait dengan konsumsi langsung, seperti seperti retail, otomotif, dan barang elektronik.
Bagi mereka yang tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif, THR bisa digunakan untuk menabung atau mengurangi beban utang. Namun, tidak sedikit pula yang kemudian terjebak dalam perilaku konsumtif berlebihan sehingga usai Hari Raya menghadapi tantangan finansial baru yaitu menambah beban utang / pinjaman karena pengeluaran berlebih yang tidak sesuai dengan pendapatan reguler berikut THR.
Menanggapi hal itu, Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar turut angkat bicara, saat membuka acara literasi keuangan untuk masyarakat umum dan UMKM; Kelas Pintar Bersama yang bertajuk “Cara Atur Keuangan agar Tetap Punya Dana Darurat”, berlangsung di Resto Alam Ceria, Karawang, Jawa Barat, Sabtu 15 Maret 2025.
“Penting sekali untuk menjadi pengingat kita semua mengenai kontrol diri ketika dihadapkan pada apakah itu kebutuhan atau keinginan kita semata. Karena hal itu kemudian yang berujung pada besarnya perilaku konsumtif dalam hal menghabiskan pendapatan reguler hingga THR. Akibatnya, berhutang kemudian dengan kondisi tantangan finansial; total pinjaman melebihi kapasitas kemampuan membayar. Akibatnya, kesulitan untuk membayar kewajiban pinjaman dan menghadapi risiko gagal bayar,” ungkap Puji.
Lebih lanjut Puji menjelaskan pentingnya bijak dalam mengelola pinjaman. “Karena, jika terlalu banyak pinjaman di luar kemampuan bisa menimbulkan berbagai akibat negatif, antara lain sepertil; kesulitan mengatur arus kas karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk membayar cicilan, sementara kebutuhan lainnya terganggu. Lalu mengambil pinjaman baru untuk menutupi pinjaman yang lama sehingga menciptakan lingkaran utang yang sulit untuk diputus, " kata Puji.
"Kemudian, ketika gagal membayar pinjaman, catatan kredit Anda akan terganggu. Ini bisa mempengaruhi peluang Anda untuk mendapatkan pinjaman di masa depan, bahkan ketika membutuhkan dana mendesak. Karena itu, penting untuk selalu mempertimbangkan kemampuan keuangan sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman, serta memiliki rencana yang jelas untuk pelunasan,” Puji memaparkan.
Melihat pentingnya kemampuan dalam pengelolaan keuangan yang bijak dan tepat, Kredit Pintar berinisiatif untuk menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama yang selaras dengan himbauan OJK bagi para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang baik.
“Kemudian, dengan adanya akses keuangan masyarakat yang lebih luas, bertanggungjawab, dan produktif, maka diharapkan dapat semakin mendukung peningkatan kesejahteraan dan kekuatan pembangunan ekonomi nasional,” tandas Puji.
Sosialisasi mengenai literasi dan edukasi keuangan menjadi titik fokus Kredit Pintar melalui diselenggarakannya Kelas Pintar Bersama. “Kredit Pintar sebagai platform fintech lending yang berizin OJK, senantiasa berkomitmen untuk secara konsisten menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk komitmen Kredit Pintar untuk memberikan manfaat dalam hal edukasi dan literasi keuangan yang menyasar tidak hanya masyarakat umum, namun juga para pelaku UMKM dan generasi muda.” imbuhnya
Dalam Kelas Pintar Bersama yang diselenggarakan di Karawang kali ini, Kredit Pintar turut mengundang narasumber yaitu Vienkan Bahreyis, Tokoh Penggerak dan Pembina UMKM Karawang. Vienkan menerangkan materi kepada partisipan mengenai "Cara Atur Keuangan agar Tetap Punya Dana Darurat".
Selain itu, melalui Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar juga terus berupaya melakukan edukasi mengenai “PinDar” atau singkatan dari istilah “Pinjaman Daring” yang berbeda pengertiannya dengan “pinjol” atau “pinjaman online.
“Pindar Berdasarkan Peraturan OJK No 40 - Tahun 2024 yaitu; Penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi dana dengan penerima dana dalam melakukan pendanaan konvensional atau berdasarkan prinsip syariah secara langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan internet.”jelas Ary Mulyono, Head of Risk Policy & Procedure Kredit Pintar kepada para peserta Kelas Pintar Bersama.
Ary menjelaskan lebih detail bahwa Kredit Pintar menjaga data pribadi pengguna yang dibuktikan dengan penerapan ISO 27001 dan juga akses CAMILAN yaitu merupakan akronim dari camera, microphone, dan location, akses yang diminta dalam layanan pindar.
“Dalam penerapan ISO 27001, melibatkan serangkaian langkah, termasuk penetapan kebijakan keamanan informasi, penilaian risiko, pengembangan dan implementasi kontrol keamanan yang tepat, serta pemantauan dan peninjauan secara berkala,” imbuhnya.
Kredit Pintar hingga saat ini telah diunduh sebanyak 33,4 juta kali dengan rating Google 4.3 dari 5 dan Apple Store (iOS) dengan rating 4.5 dari 5 dengan dua juta review paling banyak diulas di Google Playstore Indonesia. Sepanjang tahun 2024 lalu Kredit Pintar telah membukukan penyaluran pinjaman hingga lebih dari Rp 8,8 triliun. Sementara itu, sejak berdiri pada tahun 2017, total akumulasi pinjaman yang telah disalurkan oleh Kredit Pintar hingga saat ini yaitu mencapai angka lebih dari Rp 52,4 triliun.
Baca Juga
PT SMI Tandatangani 3 Fasilitas Pembiayaan Multisektor Senilai Rp…
Dukung Penjualan Kendaraan Bekas, MUF Gandeng BroomHive Selenggarakan…
Komitmen Implementasi GCG, Pegadaian Tegaskan Tak Ada Toleransi Terhadap…
Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Bukukan Kinerja Ciamik di 2024
Bernilai Ratusan Juta Rupiah, WOM Finance Siap Undi WOMBASTIS 2024…
Industri Hari Ini

Senin, 17 Maret 2025 - 21:42 WIB
Zakat di Ujung Jari, Super Apps BRImo Hadirkan Solusi Praktis untuk Masyarakat di Bulan Ramadan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berkomitmen memberikan kemudahan layanan keuangan bagi masyarakat selama bulan suci Ramadan melalui super apps BRImo. Dengan fitur inovatif…

Senin, 17 Maret 2025 - 20:41 WIB
Sembilan Tahun Berjalan, Puncak Program “Gerakan Masjid Bersih 2025” Digelar di Jakarta: Telah Dukung Kebersihan dan Kehigienisan 270.000 Masjid di Bulan Ramadan
Wipol menggelar puncak rangkaian program “Gerakan Masjid Bersih 2025” di Masjid Raya Pondok Indah. “Gerakan Masjid Bersih” adalah inisiatif sosial berkelanjutan hasil kolaborasi Dewan…

Senin, 17 Maret 2025 - 20:41 WIB
BPKH Luncurkan Program Berkah Ramadan 2025: Menebar Manfaat Menguatkan Umat
Jakarta - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) meluncurkan serangkaian kegiatan Ramadan 1446 Hijriah bertajuk "Berkah Ramadan BPKH 1446 H / 2025 M : Menebar Manfaat, Menguatkan Umat" di Masjid…

Senin, 17 Maret 2025 - 18:44 WIB
NETZME Kembang Kolaborasi Ekosistem Pembayaran Melalui QRIS TAP
Bank Indonesia meluncurkan layanan terbaru, QRIS Tap atau QRIS Tanpa Pindai yang merupakan inovasi dalam sistem pembayaran digital. QRIS TAP memberikan alternatif transaksi dilakukan cukup dengan…

Senin, 17 Maret 2025 - 17:12 WIB
DTI-CX 2025: Mendorong Transformasi Digital Indonesia dengan Inovasi dan Kolaborasi
Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) kembali hadir pada 6-7 Agustus 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC Senayan). Sebagai ajang utama bagi pemimpin industri,…
Komentar Berita